Bandung, Mevin.ID – Di era ketika hampir setiap momen kehidupan terekam dan tayang di lini masa, dari kopi pagi hingga liburan akhir pekan, ada sekelompok orang yang justru memilih jalan sebaliknya: diam, tidak mengekspos diri, dan tak ikut berlomba tampil di media sosial.
Bagi sebagian orang, keputusan untuk “off-cam” di dunia digital sering dianggap aneh, tertutup, bahkan dicurigai menyimpan sesuatu. Namun menurut Psikolog Danti Wulan Manunggal dari Ibunda.id, pilihan ini justru mencerminkan kesadaran yang dalam akan nilai-nilai hidup yang ingin dijaga.
“Alasannya beragam. Ada yang ingin menjaga privasi, menghindari validasi sosial, atau sekadar fokus menjalani hidup tanpa harus selalu membagikannya,” kata Danti kepada Kompas.com (11/6/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Berikut ini 10 alasan utama kenapa seseorang bisa memilih untuk tidak mengekspos dirinya di media sosial:
1. Privasi Itu Harga Mati
Bagi sebagian orang, membagikan kehidupan pribadi ke publik justru memberi celah untuk dihakimi atau disakiti. Menjaga jarak adalah cara mereka melindungi diri.
2. Tidak Butuh Pengakuan Sosial
Beberapa orang menyadari bahwa validasi dari likes dan komentar tidak punya makna jangka panjang. Mereka nyaman tanpa harus mendapat tepuk tangan dari dunia digital.
3. Misterius Itu Seksi
Ada juga yang memilih tampil secukupnya untuk menciptakan kesan misterius. Bukan karena sombong, tapi karena mereka percaya tidak semua hal harus diceritakan.
4. Ngerasa Biasa Aja
Tak semua orang merasa punya “bahan konten”. Ada yang merasa dirinya pas-pasan dalam hal penampilan atau pencapaian, dan itu tak masalah.
5. Malas Pamer, Lebih Nyaman Jadi Penonton
Alih-alih mengikuti tren pamer, mereka lebih nyaman menikmati momen tanpa tekanan untuk membagikannya.
6. Empati Sosial
Beberapa orang khawatir unggahan mereka bisa memicu rasa tidak nyaman bagi orang lain. Mereka menahan diri bukan karena takut, tapi karena peduli.
7. Tak Ingin Terlihat Sombong
Ada pula yang menahan diri dari update-update pencapaian karena khawatir dianggap pamer. Diam bukan berarti tidak bangga, tapi tahu tempat untuk merayakan.
8. Kritis Terhadap Tren
Mereka lebih memilih mengisi media sosial dengan hal yang benar-benar mereka suka, seperti meme, artikel, atau musik favorit—bukan rutinitas pribadi yang itu-itu saja.
9. Tenggelam di Dunia Nyata
Kesibukan di kehidupan nyata—pekerjaan, keluarga, pasangan, hobi—membuat mereka tak punya waktu atau minat untuk aktif di media sosial.
10. Tidak Punya dan Tidak Butuh Media Sosial
Terakhir, ada yang benar-benar unplugged. Tak punya akun, tak merasa kehilangan apa pun. Mereka hidup penuh tanpa perlu notifikasi.
Hidup Tanpa Sorotan, Bukan Berarti Ketinggalan
Keputusan untuk “tidak eksis” di media sosial bukan berarti seseorang ketinggalan zaman. Justru bisa jadi, mereka lebih terhubung secara nyata—dengan diri sendiri dan orang-orang di sekelilingnya.
Karena kadang, yang paling tenang adalah mereka yang memilih tidak berisik.***