554 WNI Korban Penipuan Daring Berhasil Dievakuasi dari Myanmar

- Redaksi

Selasa, 18 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan memberikan keterangan pers di Terminal 3 VIP Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Selasa (18/03) terkait pembebasan WNI dari Myanmar. ANTARA/Azmi Samsul Maarif.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan memberikan keterangan pers di Terminal 3 VIP Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Selasa (18/03) terkait pembebasan WNI dari Myanmar. ANTARA/Azmi Samsul Maarif.

Tangerang, Mevin.ID – Sebanyak 554 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban eksploitasi penipuan daring berhasil dievakuasi oleh pemerintah Indonesia dari wilayah konflik Myawaddy, Myanmar. Operasi pembebasan ini dilakukan melalui kerja sama bilateral antara Indonesia dan Thailand.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan menjelaskan bahwa para WNI tersebut dipulangkan dari Myawaddy, Myanmar, ke Kota Maesot di Thailand melalui 2nd Friendship Bridge di perbatasan kedua negara pada Senin (17/3).

“Dari 554 orang WNI ini, terdiri dari 449 laki-laki dan 105 perempuan. Mereka adalah korban penipuan daring berskala besar di wilayah Myawaddy, tepatnya di perbatasan antara Myanmar dan Thailand,” kata Budi Gunawan dalam konferensi pers di Terminal 3 VIP Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (18/3).

Asal Daerah Korban

Para korban berasal dari berbagai provinsi di Indonesia, seperti Sumatera Utara, Bangka Belitung, Jawa Barat, Jakarta, dan Sulawesi Utara. Selama menjadi tawanan di Myawaddy, mereka mengalami berbagai tekanan, termasuk kekerasan fisik dan psikis.

“Bahkan, para korban mendapat ancaman akan diambil organ tubuhnya untuk dijual jika target yang diberikan tidak sesuai,” ujar Budi.

Proses Evakuasi dan Pemulangan

Operasi pembebasan ini dilakukan secara senyap dan melibatkan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Thailand. Setelah dievakuasi, para korban menjalani proses pemeriksaan kesehatan dan National Referral Mechanism untuk identifikasi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Maesot, Thailand.

Selanjutnya, mereka diberangkatkan ke Bangkok melalui jalur darat selama sembilan jam menggunakan sembilan bus. Dari Bangkok, para korban diterbangkan ke Indonesia melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Tindak Lanjut oleh Pemerintah

Budi Gunawan menyatakan bahwa pemerintah akan melakukan penyelidikan dan pemeriksaan terhadap para korban oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk mengungkap jaringan pelaku penipuan daring dan TPPO.

“Upaya hukum kepada pelaku yang terlibat dalam jaringan TPPO ini akan terus kita buru dan ungkap. Hasil asesmen ini akan menjadi langkah tindak lanjut oleh Polri,” paparnya.

Penampungan dan Rehabilitasi Korban

Sementara itu, para korban akan ditampung di Wisma Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, untuk mendapatkan layanan kesehatan, bantuan logistik, dan pemulihan psikologis sebelum dipulangkan ke daerah asal masing-masing.

“Kita juga akan memastikan apakah mereka semua adalah korban atau ada indikasi pelaku di antara mereka,” tambah Budi.

Imbauan kepada Masyarakat

Budi Gunawan mengimbau masyarakat agar tidak mudah tergiur oleh tawaran pekerjaan di luar negeri dengan iming-iming gaji besar tanpa melakukan pengecekan lebih lanjut.

“Masyarakat harus lebih waspada dan memastikan kebenaran informasi sebelum menerima tawaran pekerjaan di luar negeri,” tegasnya.

Dukungan dan Apresiasi

Operasi pembebasan ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, mengingat kompleksitas dan risiko tinggi yang dihadapi dalam proses evakuasi dari wilayah konflik. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus melindungi WNI di luar negeri dan menindak tegas jaringan kejahatan transnasional.***

Facebook Comments Box
Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Janji Prabowo Gunakan Uang Rampasan Koruptor untuk Rakyat: Dari LPDP, Utang Whoosh, hingga Smartboard
Mabes Polri Klarifikasi: Hanya 300 Polisi Aktif Duduki Jabatan Sipil
KPK Ungkap Modus Korupsi Whoosh: Tanah Milik Negara Dibeli Lagi oleh Negara
Ledakan Kabel SUTET Putus di Jatipulo: Warga Panik, Puluhan Rumah Hangus
Ombudsman RI Desak Komdigi Perketat Pengawasan Situs Judi Online
Mikroplastik Mencemari Udara 18 Kota: Jakarta Pusat Jadi Episentrum Polusi Tak Kasatmata
UMP 2026 Belum Juga Terbit, Jabar Tunggu Regulasi dari Pemerintah Pusat
Kontroversi Wakil Ketua DPR: ‘MBG Tak Perlu Ahli Gizi’, Publik Geleng-Geleng

Berita Terkait

Selasa, 18 November 2025 - 14:03 WIB

Janji Prabowo Gunakan Uang Rampasan Koruptor untuk Rakyat: Dari LPDP, Utang Whoosh, hingga Smartboard

Selasa, 18 November 2025 - 07:48 WIB

Mabes Polri Klarifikasi: Hanya 300 Polisi Aktif Duduki Jabatan Sipil

Senin, 17 November 2025 - 23:12 WIB

KPK Ungkap Modus Korupsi Whoosh: Tanah Milik Negara Dibeli Lagi oleh Negara

Senin, 17 November 2025 - 18:43 WIB

Ledakan Kabel SUTET Putus di Jatipulo: Warga Panik, Puluhan Rumah Hangus

Senin, 17 November 2025 - 18:03 WIB

Ombudsman RI Desak Komdigi Perketat Pengawasan Situs Judi Online

Berita Terbaru