Jakarta, Mevin.ID – Gerakan koperasi ala pemerintahan Prabowo mulai menunjukkan taring. Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan melaporkan bahwa hingga Kamis (8/5) sore, sudah terbentuk 9.835 Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di seluruh Indonesia.
“Setelah Inpres Nomor 9 Tahun 2025 terbit pada 27 Maret lalu, kami sudah gelar sepuluh rapat koordinasi—tujuh di kantor, tiga langsung di lapangan. Hasilnya, hampir sepuluh ribu Kopdes berdiri dan terus bertambah tiap hari,” ujar Zulhas usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Pria yang akrab disapa Zulhas itu menegaskan, Kopdes Merah Putih bukan sekadar koperasi biasa. Tujuan utamanya adalah memangkas rantai distribusi yang panjang dalam penyaluran sembako, bantuan pemerintah, hingga pupuk dan gas bersubsidi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kopdes akan jadi titik distribusi akhir, langsung dari pusat ke rakyat,” tegasnya.
Distribusi itu tak sendirian. Pemerintah menggandeng PT Pos Indonesia dan sejumlah BUMN lainnya. Bahkan, Kopdes juga disiapkan sebagai agen layanan keuangan seperti BRI Link dan BNI, agar masyarakat desa punya akses simpan pinjam resmi.
Target jangka panjangnya? Menggeser peran rentenir dan pinjol ilegal yang selama ini mencekik ekonomi rakyat kecil.
“Kita ingin hapus praktik tengkulak dan rentenir dari desa. Kopdes adalah senjatanya,” ujar Zulhas.
Pemerintah juga membuka peluang bagi koperasi lama untuk bertransformasi menjadi Kopdes Merah Putih, atau masyarakat dapat membentuk koperasi baru melalui Musyawarah Desa Khusus (Musdesus).***