Denpasar, Mevin.ID – Kepala Biro Umum dan Protokol Pemprov Bali, I Wayan Budiasa, mengonfirmasi bahwa sembilan Bupati dan Wali Kota se-Bali telah tiba di Yogyakarta untuk menuju lokasi retret kepala daerah terpilih hasil Pilkada 2024 di Akademi Militer (Akmil) Magelang. Namun, Gubernur Bali, Wayan Koster, hingga saat ini belum berangkat ke lokasi retret.
Hal ini disampaikan Budiasa menanggapi surat instruksi Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang meminta kepala daerah dari partainya untuk menunda perjalanan retret. “Yang berkaitan dengan surat ini, belum bisa diputuskan apakah tetap retret atau tidak. Sementara, para bupati dan wali kota sudah berada di Yogyakarta. Untuk Pak Gubernur Bali, rencananya baru berangkat hari ini,” ujar Budiasa di Denpasar, Jumat.
Biro Umum Pemprov Bali belum dapat memastikan kehadiran Gubernur Koster dalam pembukaan retret yang dijadwalkan sore ini. Meski demikian, tiket keberangkatan Koster menuju Yogyakarta telah dipesan sejak jauh hari. Budiasa menjelaskan, pergeseran jadwal keberangkatan Koster disebabkan oleh kegiatan pendampingan pelantikan TP PKK yang dihadiri istri Gubernur, Putri Suastini Koster, di Gedung Danareksa, Jakarta Pusat, Kamis (20/2) sore.
“Setelah pembukaan retret sore nanti, baru kami bisa memberikan informasi lebih lanjut mengenai kehadiran Pak Gubernur. Prosesnya masih berjalan, dan informasi yang kami terima belum utuh,” tambah Budiasa.
Retret kepala daerah terpilih hasil Pilkada 2024 ini rencananya dibuka sore ini di Akmil Magelang. Namun, instruksi Megawati yang dikeluarkan Kamis (20/2) malam memicu ketidakpastian. Instruksi tersebut dikeluarkan menyusul penahanan Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, oleh KPK terkait dugaan suap pengurusan pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR dan perintangan penyidikan.
Megawati meminta seluruh kepala daerah dan wakil kepala daerah dari PDIP untuk menunda perjalanan retret atau menghentikan perjalanan jika sudah dalam perjalanan. Mereka diminta menunggu instruksi lebih lanjut dan tetap siaga.
Di Bali, kader PDIP mendominasi posisi kepemimpinan, termasuk Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, serta hampir seluruh bupati dan wali kota, kecuali di Kabupaten Karangasem. Keputusan Gubernur Koster untuk menghadiri retret atau mengikuti instruksi Megawati masih menjadi sorotan.***




















