Bandung, Mevin.ID – Bagi sebagian pemain, juara adalah soal momen. Tapi bagi Achmad Jufriyanto, bek senior Persib Bandung, juara adalah hasil dari konsistensi, kekompakan, dan keteguhan mental selama satu musim penuh.
Senin (5/5) menjadi hari yang emosional bagi skuad Maung Bandung. Kepastian gelar Liga 1 2024/2025 diraih bahkan sebelum Persib menuntaskan musim.
Di luar Stadion Brawijaya, hasil imbang 3-3 antara Persebaya Surabaya dan Persik Kediri secara matematis mengunci posisi Persib di puncak klasemen dengan 64 poin—terpaut 10 angka dari pesaing terdekat dengan hanya tiga laga tersisa.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Lihat postingan ini di Instagram
Dan di tengah euforia itu, nama Achmad Jufriyanto kembali bersinar sebagai simbol ketangguhan dan loyalitas.
“Saya melihat kunci juara adalah bagaimana kami tampil konsisten sejak putaran pertama. Semua pemain satu frekuensi, satu semangat,” ujar Jupe, sapaan akrabnya, saat ditemui di Bandung.
Tiga Gelar, Satu Klub, Satu Jiwa
Ini adalah gelar ketiga Jupe bersama Persib, pencapaian langka dalam era sepak bola modern yang kerap ditandai oleh rotasi pemain. Bagi Jupe, ini bukan sekadar soal trofi—ini tentang identitas, kebanggaan, dan tanggung jawab.
“Alhamdulillah, nggak semua pemain bisa mengalami ini. Saya bangga dan semoga ini jadi motivasi buat generasi selanjutnya di Persib,” katanya.
Laga Belum Usai, Euforia Jangan Membabi Buta
Meski gelar sudah di tangan, Jupe menegaskan bahwa perjuangan belum selesai. Tiga pertandingan tersisa melawan Barito Putera, Persita Tangerang, dan Persis Solo tetap penting.
“Kita harus tetap profesional. Dan saya minta Bobotoh, rayakan kemenangan ini secara positif. Jangan anarkis. Mari kita birukan GBLA dengan cara yang membanggakan,” ucap pemain berusia 37 tahun itu.
Legacy Seorang Pemimpin
Jupe bukan hanya bek tangguh. Ia juga menjadi figur pemersatu di ruang ganti, mentor bagi pemain muda, dan simbol etos kerja bagi klub yang sejak lama mendambakan stabilitas dan prestasi.
Ketika trofi akhirnya datang, mungkin yang paling bersinar bukan medali emasnya, tapi cerita panjang tentang ketekunan, luka, bangkit, dan akhirnya merayakan—bersama.***