Aksi Sweeping Warung Makan di Garut Saat Ramadan Viral, Menuai Kecaman

- Redaksi

Minggu, 9 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Garut, Mevin.ID – Sebuah video yang memperlihatkan aksi sweeping anarkis oleh sekelompok anggota organisasi masyarakat (Ormas) di sebuah warung di Garut, Jawa Barat, viral di media sosial.

Video yang diunggah oleh akun @plg_yedak pada Jumat (7/3) tersebut menunjukkan sejumlah anggota ormas mengenakan peci mendatangi warung yang masih melayani pelanggan.

Aksi ini menuai kecaman keras dari Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, yang menyebut tindakan tersebut sebagai aksi anarkis yang merusak citra Kabupaten Garut.

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Plembang_Yedak! (@plg_yedak)

Kronologi Aksi Sweeping

Dalam rekaman video tersebut, terlihat beberapa pelanggan tengah menikmati kopi dan merokok ketika ormas itu datang.

Tanpa adanya diskusi terlebih dahulu, salah satu anggota langsung menumpahkan kopi milik pelanggan. Salah satu anggota ormas yang berambut gondrong terlihat semakin agresif dengan menggebrak meja, melempar kayu, serta melempar gelas kaca hingga pecah.

Aksi ini menimbulkan ketakutan dan ketegangan di antara pelanggan dan pemilik warung. “Kami hanya ingin berjualan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, tapi tiba-tiba didatangi sekelompok orang dan diperlakukan seperti ini. Ini sangat menakutkan,” ujar salah seorang pedagang.

Kecaman Wakil Bupati Garut

Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, yang juga merupakan putri Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto, mengecam keras aksi sweeping tersebut. Dalam pernyataannya, ia menyebut tindakan ini sebagai aksi anarkis yang mencoreng citra Kabupaten Garut.

“Ini tugas kami, highlight-nya hari ini ada kekerasan yang ujungnya adalah membuat citra Kabupaten Garut menjadi buruk,” ujar Putri Karlina.

Ia juga menyinggung peran koordinator Aliansi Umat Islam (AUI) Kabupaten Garut, Ceng Aam, yang dianggap bertanggung jawab atas aksi sweeping tersebut. Putri Karlina secara tegas menyatakan ketidaksetujuannya terhadap tindakan ormas tersebut.

Dampak Negatif terhadap Citra Garut

Dalam beberapa cuplikan video yang beredar, Putri Karlina tampak emosional hingga menangis saat menjelaskan dampak negatif aksi sweeping ini terhadap masyarakat.

Ia menegaskan bahwa tindakan main hakim sendiri tidak dapat dibenarkan dan justru menimbulkan ketakutan di kalangan warga.

“Kalau misalnya Garut terkenalnya ormasnya meresahkan, anarkis dan segala macam, bahkan kan yang diviralkan, saya khawatir makin kuat identitas Garut sebagai kota yang tidak ramah investor,” bebernya.

Respons Warganet

Video tersebut menuai berbagai komentar dari warganet yang menilai tindakan ormas itu berlebihan dan tidak mencerminkan nilai-nilai bulan Ramadan.

  • “Puasa nahan EMOSI bukan berasa si PALING SUCI,” tulis seorang netizen di kolom komentar.
  • “Batal itu puasa, pake emosi,” tambah komentar lainnya.
  • “Apakah pemukulan juga diperbolehkan? Saya berharap kepada korban pemukulan, LAPORKAN!,” tulis warganet lain dengan nada geram.

Peringatan dari Pihak Berwenang

Pihak kepolisian telah memberikan peringatan agar tidak ada lagi aksi sweeping ilegal di Garut maupun daerah lainnya. Warga diimbau untuk melaporkan tindakan serupa agar tidak terjadi ketegangan sosial selama Ramadan.

“Kami akan mengambil tindakan tegas terhadap siapa pun yang melakukan sweeping ilegal. Masyarakat diharapkan melaporkan jika menemukan aksi serupa,” tegas Kapolres Garut.

Aksi sweeping anarkis oleh ormas di Garut ini menjadi pelajaran penting tentang pentingnya menghormati hak-hak masyarakat dan menegakkan hukum dengan cara yang benar.

Pemerintah, aparat penegak hukum, dan masyarakat diharapkan dapat bekerja sama untuk menciptakan suasana Ramadan yang damai dan toleran.***

Facebook Comments Box
Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Bupati Majalengka Salurkan Bantuan Pendidikan bagi Siswa Tidak Mampu yang Belum Tercover Program KIP
Buruh Kota Bekasi Desak Kenaikan Upah 10–15 Persen, Ancaman Mogok Daerah Menguat
Patung Bung Karno Miring Usai Tenda Roboh, Pemkab: “Kita Turunkan Dulu”
Rhisna Rahmawati Terpilih sebagai Ketua PGRI Kecamatan Bogor Tengah
Job Fair Kota Bekasi Dibuka 19–20 November, 25 Perusahaan Siap Rekrut
Kejari Bandung Sudah Periksa Lebih dari 50 Saksi Dugaan Penyalahgunaan Wewenang Pemkot Bandung
Konferensi PGRI Bogor Tengah Digelar, Penjaringan Calon Ketua Berjalan Demokratis
POSGAB SB Jabar Hadiri Rapat Persiapan Saresehan Penanggulangan Bencana, Dorong Pendataan Relawan Berbasis Klaster

Berita Terkait

Selasa, 18 November 2025 - 17:11 WIB

Bupati Majalengka Salurkan Bantuan Pendidikan bagi Siswa Tidak Mampu yang Belum Tercover Program KIP

Selasa, 18 November 2025 - 16:15 WIB

Buruh Kota Bekasi Desak Kenaikan Upah 10–15 Persen, Ancaman Mogok Daerah Menguat

Selasa, 18 November 2025 - 15:11 WIB

Patung Bung Karno Miring Usai Tenda Roboh, Pemkab: “Kita Turunkan Dulu”

Selasa, 18 November 2025 - 13:23 WIB

Rhisna Rahmawati Terpilih sebagai Ketua PGRI Kecamatan Bogor Tengah

Selasa, 18 November 2025 - 11:33 WIB

Job Fair Kota Bekasi Dibuka 19–20 November, 25 Perusahaan Siap Rekrut

Berita Terbaru