BEKASI, Mevin.ID – Aktivis muda Dicky Armanda melayangkan kritik tajam terhadap Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi, yang dinilainya tidak menunjukkan simpati terhadap aksi demonstrasi mahasiswa beberapa hari lalu.
Mahasiswa turun ke jalan untuk menolak UU TNI yang telah disahkan, namun aksi tersebut berakhir dengan bentrok dan vandalisme terhadap fasilitas Gedung DPRD Kota Bekasi.
Dicky menilai para wakil rakyat seharusnya lebih berani menghadapi koruptor daripada bersikap keras terhadap mahasiswa yang menyuarakan aspirasi rakyat.
“Mereka tidak punya nyali melawan para koruptor yang kini bernapas lega, tapi malah gagah berani menghadapi mahasiswa. Salah satunya terkait dugaan kasus pengadaan alat olahraga di Dispora Kota Bekasi. Tapi DPRD justru diam seribu bahasa!” tegas Dicky.
DPRD Dinilai Tutup Mata terhadap Dugaan Korupsi
Tak hanya itu, Dicky juga menyoroti banyaknya dugaan praktik korupsi di berbagai dinas Kota Bekasi, termasuk Dinas Pendidikan, Dinas Perhubungan, Dinas Perkimtan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas BMSDA, dan Dinas Kesehatan.
“Dewan seolah-olah tutup mata atau mungkin justru ikut bermain?” sindirnya.
Sebagai badan legislatif, DPRD memiliki fungsi kontroling dan budgeting, namun Dicky menilai mereka gagal menjalankan tugas tersebut.
“Seharusnya DPRD bisa mencium aroma KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme) yang terjadi di Kota Bekasi. Tapi kenyataannya, masyarakat tidak pernah mendengar ada satu pun anggota DPRD yang berani mengungkap dugaan korupsi ini,” tutupnya.
Kritik ini semakin memperkuat kecurigaan publik terhadap lemahnya pengawasan DPRD dalam mengawal anggaran dan kebijakan di Kota Bekasi. ***
Baca Juga :
- Mahasiswa Bacakan Deklarasi Menolak UU TNI Di Ruangan Paripurna DPRD Kota Bekasi
- DPRD Kota Bekasi Laporkan Perusakan Ruang Paripurna ke Polisi





















