Medan, Mevin.ID – Ketua DPD PDIP Sumatera Utara (Sumut), Rapidin Simbolon, menyatakan dukungannya kepada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sesuai arahan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Namun, dukungan tersebut tidak berlaku untuk Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Pernyataan ini disampaikan Rapidin dalam acara buka bersama kader PDIP di Hotel Grand Mercure, Medan, Sabtu malam (15/3).
Saat menyebutkan nama Gibran yang sengaja tidak diikutsertakan dalam dukungan, para kader yang hadir langsung tertawa.
“Jadi ini arahan dari Ibu Ketum (Megawati Soekarnoputri) melihat kondisi dan hadapi sekarang ini bahwa PDI Perjuangan tetap mendukung pemerintahan Prabowo Subianto. Saya sengaja tidak menyebutkan Pak Gibran ya,” ungkap Rapidin.
Latar Belakang Ketegangan PDIP dan Gibran
Hubungan PDIP dengan Gibran memang tidak harmonis. Gibran, bersama keluarganya, yaitu Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Bobby Nasution, telah dipecat dari keanggotaan PDIP.
Pemecatan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Nomor 1649/KPTS/DPP/XII/2024 yang ditandatangani oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada 4 Desember 2024.
PDIP Tetap Jalankan Fungsi Check and Balance
Meskipun mendukung pemerintahan Prabowo, Rapidin menegaskan bahwa PDIP akan tetap menjalankan fungsi check and balance, termasuk di lembaga legislatif seperti DPR RI.
“Tetapi PDI Perjuangan adalah partai yang menjadi satu-satunya yang menjalankan check and balance. Ya, kita mendukung, tetapi kita tetap mengadakan check and balance terhadap jalannya pemerintahan sekarang ini,” ujarnya.
Rapidin menambahkan, “Kami juga di DPR RI melaksanakan hal yang sama. Bukan berarti kita tidak mendukung pemerintah, mendukung sepenuhnya.”
Peringatan untuk Kader PDIP
Rapidin juga mengingatkan seluruh kader yang hadir untuk tidak mengkhianati kepercayaan partai. Dia meminta para Ketua DPC untuk mengantisipasi gejolak internal partai.
“Jangan ada pun satu orang kader kita yang mencoba-coba mengkhianati partai ini. Oleh karena itu, saya minta para Ketua DPC perhatikan para kader-kader kita yang mencoba membuat suatu keadaan yang tidak baik di daerah. Jelas itu supaya cepat kita atasi dan supaya cepat kita antisipasi,” tegasnya.
Analisis
Pernyataan Rapidin Simbolon ini mencerminkan dinamika internal PDIP pasca-pemecatan Gibran dan keluarganya dari partai.
Meskipun PDIP secara resmi mendukung pemerintahan Prabowo, ketegangan dengan Gibran menunjukkan adanya perpecahan dalam koalisi pendukung pemerintah. Hal ini juga menegaskan komitmen PDIP untuk tetap kritis terhadap pemerintahan, meskipun berada di posisi pendukung.
Fungsi check and balance yang ditekankan oleh Rapidin menunjukkan bahwa PDIP tidak ingin sepenuhnya tunduk pada pemerintah, melainkan tetap menjaga independensi sebagai partai oposisi yang konstruktif. Ini sejalan dengan tradisi PDIP sebagai partai yang memiliki basis massa kuat dan prinsip ideologis yang jelas.
Dukungan PDIP kepada pemerintahan Prabowo, namun dengan pengecualian terhadap Gibran, menjadi sinyal bahwa partai ini tetap menjaga jarak dengan mantan kadernya.
Sementara itu, pesan Rapidin kepada kader PDIP untuk tidak mengkhianati partai menunjukkan upaya menjaga konsolidasi internal di tengah dinamika politik yang terus berubah.***





















