Bandung Berseru untuk Palestina: Teatrikal Luka, Orasi Nurani di Palestina Walk

- Redaksi

Jumat, 27 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bandung, Mevin.ID – Sore itu, Jumat (27/6/2025), di bawah langit Bandung yang murung, suara puisi dan orasi menggema dari Palestina Walk, sudut simbolik di jantung Alun-Alun Kota Bandung.

Seratusan massa dari Forum Persaudaraan Nasional (FPN) berkumpul, bukan hanya untuk unjuk rasa, tetapi untuk menyampaikan luka.

Luka yang tak kunjung sembuh—luka Palestina.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di tengah-tengah keramaian, tampak tubuh-tubuh tergolek. Bukan nyata, melainkan replika jenazah yang dibungkus kain kafan bercak merah.

Di sekitarnya, para perempuan dalam balutan hitam berteriak lirih, menangis, memeluk tanah. Sebuah pertunjukan teatrikal yang tak sekadar seni, melainkan teriakan pilu yang ingin mengguncang nurani.

Bandung dan Palestina: Sejarah yang Tak Pernah Tuntas

“Bandung adalah Ibu Kota Asia Afrika, dan Palestina satu-satunya peserta Konferensi Asia Afrika 1955 yang hingga hari ini belum merdeka,” ungkap Furqan AMC, Sekjen FPN, di tengah panggung orasi.

Dengan penuh semangat, Furqan menegaskan bahwa aksi ini bukan aksi tunggal. Ia bagian dari rangkaian perlawanan kultural dan moral yang telah digelar FPN di berbagai kota—dari Surabaya, Pekanbaru, Tarakan, hingga Majene.

“Ini mata rantai perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme,” tegasnya.

Spanduk Keadilan, Teriakan dari Asia Tenggara

Di antara barisan massa, dua spanduk besar terbentang lebar:

“Stop Genocide in Palestine!”

“USA, UK, Germany, France—Stop Arming Israel!”

Tidak ada basa-basi. FPN menyebut langsung negara-negara yang dianggap menyuplai mesin kematian di Gaza.

“Amerika Serikat menyuplai 80% senjata yang digunakan Israel untuk menggenosida Palestina,” ucap Furqan.

“Tekanan harus datang dari mana saja, termasuk dari Bandung.”

Orasi Lintas Iman dan Generasi

Aksi ini diwarnai oleh suara dari berbagai kalangan. Bukan hanya aktivis, tapi juga akademisi, pemuda, hingga pemuka lintas agama.

Ada Dr. Dina Y. Sulaeman, M.Si., peneliti hubungan internasional dan Ketua Dewan Pakar FPN.

Ada juga Hilmi Dhiya’ul Haq, ST., Ketua Youth Empathy and Solidarity (YES).
Bahkan Romo Felix, seorang cendekiawan Katolik, turut menyampaikan suara keprihatinan.

“Ini bukan tentang agama. Ini tentang kemanusiaan yang sedang dikoyak di hadapan kita,” ujar Romo Felix dalam orasinya.

Dari Jalan Raya ke Hati Warga

Aksi ini tidak hanya ditujukan untuk para peserta. Ia ditujukan kepada siapa pun yang melintas. Terlihat banyak warga memperlambat kendaraan, membuka jendela mobil, atau berhenti sejenak untuk mengambil foto dan video.

Di antara lalu lintas dan hiruk pikuk kota, Bandung kembali menjadi saksi jeritan Palestina.

Menariknya, aksi ini berlangsung bertepatan dengan 1 Muharram 1447 H—tahun baru Islam. Momentum ini, bagi para peserta, adalah simbol harapan baru untuk kebebasan yang selama ini hanya jadi janji.

Bandung Menggema, Dunia Mendengar

Aksi di Palestina Walk ditutup dengan kegiatan seni bersama Solidaritas Seni untuk Palestina dan berbagai komunitas budaya di depan Tugu Bola Dunia Asia Afrika.

Tak ada lemparan batu. Tak ada kemarahan. Yang ada hanya panggung kecil, suara yang jujur, dan tubuh-tubuh yang menolak diam.

Karena melawan ketidakadilan bukan hanya lewat senjata, tapi juga lewat kata, seni, dan kesetiaan pada sejarah.***

Penulis : Pratigto

Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kepala Desa Burangkeng Diduga Kuasai Fasos-Fasum Perum Mustika Grande Secara Ilegal, Warga Desak Bupati Bertindak
Perumahan Arthera Hills II Kembali Terendam, Kawali Pertanyakan Legalitas dan Pengawasan Izin
Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Resmikan Taman Ciketing Udik 4, Target Bangun 56 Taman per Tahun
Kajati Jabar Apresiasi Kinerja Kajari Kota Bekasi Imran Yusuf yang Akan Dipromosikan ke Kejagung RI
Farhan Tolak Pembongkaran Teras Cihampelas: Risiko Hukumnya Terlalu Tinggi
Disdik Kota Bekasi Klarifikasi Video Siswi SD Gagal Masuk SMP Negeri karena Alamat Domisili
Korban PHK Kini Menjadi Pengusaha Interior Mobil Untung Sunjaya’ Kini Layani Konsumen Dengan Service Prima
Insan Pers Bekasi Raya Tegaskan Marwah Media dalam Dialog Pers

Berita Terkait

Jumat, 11 Juli 2025 - 11:09 WIB

Perumahan Arthera Hills II Kembali Terendam, Kawali Pertanyakan Legalitas dan Pengawasan Izin

Rabu, 9 Juli 2025 - 16:52 WIB

Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Resmikan Taman Ciketing Udik 4, Target Bangun 56 Taman per Tahun

Rabu, 9 Juli 2025 - 12:59 WIB

Kajati Jabar Apresiasi Kinerja Kajari Kota Bekasi Imran Yusuf yang Akan Dipromosikan ke Kejagung RI

Selasa, 8 Juli 2025 - 18:08 WIB

Farhan Tolak Pembongkaran Teras Cihampelas: Risiko Hukumnya Terlalu Tinggi

Senin, 7 Juli 2025 - 08:30 WIB

Disdik Kota Bekasi Klarifikasi Video Siswi SD Gagal Masuk SMP Negeri karena Alamat Domisili

Berita Terbaru

Ekonomi

Hari Koperasi Nasional ke-78: Saatnya Koperasi Naik Kelas

Jumat, 11 Jul 2025 - 20:14 WIB

Berita

Kejagung Buru Riza Chalid, Pantau Hingga Luar Negeri

Jumat, 11 Jul 2025 - 18:40 WIB