BEM SI Gelar Aksi Nasional “Indonesia (C)EMAS” di Patung Kuda Hari Ini

- Redaksi

Senin, 28 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Mevin.ID – Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) akan menggelar Aksi Nasional bertajuk “Indonesia (C)EMAS” di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, pada Senin (28/7/2025).

Aksi ini digelar sebagai bentuk kritik terhadap sejumlah kebijakan pemerintah yang dinilai kontroversial dan merugikan rakyat.

Koordinator Pusat BEM SI, Muzammil Ihsan, mengatakan bahwa aksi ini diperkirakan akan diikuti oleh sekitar 500 hingga 1.000 mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia.

“Kemungkinan 500–1.000 mahasiswa ikut Aksi Nasional,” ujar Muzammil saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Minggu (27/7/2025).

Soroti Isu Sejarah, Hukum, dan Ekonomi

Dalam aksi tersebut, BEM SI menyuarakan kritik terhadap sejumlah isu, antara lain:

  • Dugaan penulisan ulang sejarah oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon
  • Revisi Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RKUHAP)
  • Kesepakatan dagang dengan Amerika Serikat yang mengenakan tarif resiprokal sebesar 19%
  • Isu pertambangan dan energi (minerba)
  • Pengadaan batalyon militer di Aceh dan isu peradilan militer di Universitas Riau (UNRI)
  • Penolakan terhadap isu LGBT
  • Penolakan terhadap UU TNI
  • Kritik terhadap putusan Mahkamah Konstitusi soal pejabat negara yang diperbolehkan merangkap jabatan
  • Evaluasi program makan bergizi gratis

Muzammil menekankan bahwa tuntutan mereka mencakup penolakan terhadap pengaburan sejarah, desakan untuk pendidikan sejarah yang faktual, serta peninjauan kembali pasal-pasal kontroversial dalam RKUHAP.

Desak Transparansi Perjanjian Dagang

Selain isu dalam negeri, BEM SI juga meminta pemerintah bersikap transparan dalam menyampaikan informasi terkait perjanjian dagang bilateral dengan Amerika Serikat.

“Pemerintah harus melindungi kepentingan ekonomi nasional dan melakukan diplomasi yang kuat untuk memastikan kesepakatan yang saling menguntungkan,” ujar Muzammil.

Tuntutan Serius, Sikap Tegas

BEM SI juga mendesak DPR dan pemerintah untuk menunda pengesahan undang-undang yang masih mengandung kontroversi, dan melibatkan partisipasi publik secara luas dalam proses legislasi.

Aksi ini dipantau secara ketat oleh aparat kepolisian, yang telah menyiapkan 1.489 personel pengamanan gabungan untuk menjaga situasi tetap kondusif.***

Facebook Comments Box
Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Istana Respons Putusan MK: Polisi yang Jabat di Luar Struktur Wajib Pensiun atau Mundur
Densus 88: Radikalisasi Anak Meningkat Drastis, Jawa Barat dan Jakarta Jadi Episentrum, Bagaimana Polanya?
Menkum : Polisi Aktif yang Sudah Duduki Jabatan Sipil Tak Wajib Mundur
Janji Prabowo Gunakan Uang Rampasan Koruptor untuk Rakyat: Dari LPDP, Utang Whoosh, hingga Smartboard
Mabes Polri Klarifikasi: Hanya 300 Polisi Aktif Duduki Jabatan Sipil
KPK Ungkap Modus Korupsi Whoosh: Tanah Milik Negara Dibeli Lagi oleh Negara
Ledakan Kabel SUTET Putus di Jatipulo: Warga Panik, Puluhan Rumah Hangus
Ombudsman RI Desak Komdigi Perketat Pengawasan Situs Judi Online

Berita Terkait

Rabu, 19 November 2025 - 11:30 WIB

Istana Respons Putusan MK: Polisi yang Jabat di Luar Struktur Wajib Pensiun atau Mundur

Rabu, 19 November 2025 - 08:33 WIB

Densus 88: Radikalisasi Anak Meningkat Drastis, Jawa Barat dan Jakarta Jadi Episentrum, Bagaimana Polanya?

Selasa, 18 November 2025 - 21:25 WIB

Menkum : Polisi Aktif yang Sudah Duduki Jabatan Sipil Tak Wajib Mundur

Selasa, 18 November 2025 - 14:03 WIB

Janji Prabowo Gunakan Uang Rampasan Koruptor untuk Rakyat: Dari LPDP, Utang Whoosh, hingga Smartboard

Selasa, 18 November 2025 - 07:48 WIB

Mabes Polri Klarifikasi: Hanya 300 Polisi Aktif Duduki Jabatan Sipil

Berita Terbaru

Statue of ancient Greek philosopher Plato in Athens.

Humaniora

Platonis: Menggali Makna Kedekatan Murni Tanpa Romansa

Selasa, 18 Nov 2025 - 22:29 WIB