Bertandang ke Ciparay, Menteri Wihaji Ujicoba Program MBG bagi Bumil, Busui dan Balita Non Paud

- Redaksi

Selasa, 18 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/ Kepala BKKBN, DR. Wihaji, S.Ag., M.Pd ke Ciparay Kabupaten Bandung, Selasa (18/2/2025)

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/ Kepala BKKBN, DR. Wihaji, S.Ag., M.Pd ke Ciparay Kabupaten Bandung, Selasa (18/2/2025)

Bandung, Mevin.ID – Agenda Kunjungan Kerja Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/ Kepala BKKBN, DR. Wihaji, S.Ag., M.Pd ke Ciparay Kabupaten Bandung, Selasa (18/2/2025) membuahkan banyak catatan penting untuk upaya pencegahan stunting.

Selain meninjau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) BGN Kecamatan Ciparay, Menteri Wihaji memastikan simulasi mekanisme penyaluran MBG bagi sasaran khusus ibu hamil, ibu menyusui dan balita, menyemangati petugas lini lapangan, ngobrol bareng remaja Genre dan menyapa para lansia.

“Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/ BKKBN berkomitmen mendukung program MBG yang menjadi prioritas Presiden Prabowo,” tegas Wihaji.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Didampingi oleh Deputi Bidang Promosi dan Kerjasama, Nyoto Suwignyo, di Aula Desa Serangmekar, Wihaji menjelaskan kerja sama antara Kemendukbangga/ BKKBN dengan Badan Gizi Nasional untuk pemberian makan gratis bagi sasaran khusus dalam upaya pencegahan stunting.

Nantinya, ungkap Wihaji, Kemendukbangga/BKKBN akan menyediakan datanya, diusukan ke BGN melalui SPPG di tingkat kecamatan, dan selanjutnya akan disiapkan berapa persen porsi makanan bagi sasaran khusus ini.

“Hari ini kami melihat dapur, mengecek menu dan motoran untuk menyalurkan paket-paket makanan gratis bagi bumil, busui dan balita (non-PAUD), langsung ke rumahnya. Kalau anak sekolah kan penyaluran lebih mudah, karena mereka sudah berkumpul di sekolah. Untuk sasaran khusus ini kami akan mengerahkan kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) untuk memastikan makanan dikonsumsi oleh sasaran tersebut,”jelasnya.

TPK yang dimaksud Wihaji adalah kader-kader sukarelawan yang telah melakukan pendampingan bagi calon pengantin, ibu hamil dan ibu baduta. Di Jawa Barat, jumlahnya 111.552 orang yang tersebar di seluruh pelosok desa di 627 kecamatan.

Nyoto Suwignyo, Deputi Badan Gizi Nasional menyambut gembira inisiatif Wihaji ini. Dijelaskannya kalau program MBG baru menyentuh peserta didik di sekolah, tapi nantinya, sasaran khusus ini akan diintervensi secara bertahap.

“Skemanya untuk satu dapur 3.500 paket MBG untuk 14 sekolah. Sisanya untuk 200-an bumil, busui dan balita,” tambah Nyoto.

Selepas dari simulasi distribusi makanan, Wihaji langsung mengecek kesiapan para petugas lini lapangan, terdiri para Penyuluh Keluarga Berencana (PKB), hingga Tim Pendamping Keluarga.

Para ujung tombak inilah yang kelak akan membantu menyalurkan makanan gratis bagi sasaran dimaksud di wilayah tugas mereka.

Di tempat yang sama, Menteri Wihaji berkesempatan ngobrol bareng para remaja yang tergabung dalam Generasi Berencana dan memberikan motivasi bagi mereka.

Satu yang menarik perhatiannya adalah para remaja yang mempunyai keterbatasan namun tetap semangat dalam mengedukasi sesamanya. Berdialog dengan remaja tuli, Wihaji menjadi teman dengar bagi Alsa, Duta Generasi Berencana (Genre) Inklusi Kecamatan Ciparay.

Melalui perantara penerjemah bahasa isyarat, Iin Novianti, Wihaji menyimak permintaannya untuk lebih membuka ruang pengembangan lifeskill bagi remaja disabilitas.

“Duta Genre ini harus semangat. Karena kalian akan menjadi contoh bagi sebaya di lingkungannya untuk tetap beraktivitas dengan baik, menjauhi berbagai bahaya yang mengintai masa depan remaja, seperti seks pra nikah, narkoba dan pernikahan usia dini,” ujar menteri yang akrab dipanggil Pak Wi ini.

Mengakhiri kunjungan kerja setengah hari itu, Menteri Wihaji menyempatkan untuk mengunjungi dan menyapa puluhan Lansia di Ciparay.

Dalam suasana yang akrab dan cair, para Lansia terlihat sumringah, apalagi mereka akan dibuatkan program sekolah Lansia, sebagai bagian dari Program Quick Win Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, SIDAYA atau Lansia Berdaya.***

Penulis : Ude D Gunadi

Editor : Bernade

Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Jabar Tertib: Pemprov Gandeng Polda, Berlakukan Jam Malam untuk Pelajar dan Perketat Pengawasan
Siswa Sekolah Auliya Galang Rp1 Miliar untuk Bangun Sekolah di Gaza: Bukti Nyata Kepedulian Anak Bangsa
Tujuh Negara Eropa Bersatu Kecam Aksi Brutal Israel di Gaza: “Kami Tidak Akan Diam”
Kemensos Pastikan SLBN A Padjadjaran Tak Terusir, Tetap di Wyata Guna Usai Renovasi
Ketua DPRD Jabar Respons Aksi Walk Out Fraksi PDI-P: Wajar dalam Demokrasi, Tapi Harus Dikomunikasikan
Fraksi PDI-P Walk Out, Protes Dedi Mulyadi Dinilai Rendahkan DPRD Jabar
KPK Tetap Fokus Proses Hukum Hasto Kristiyanto Meski Tahu Lokasi Buron Harun Masiku
KPK Sita Rp1,8 Miliar Uang Tunai Berbagai Mata Uang Terkait Kasus Gratifikasi Mantan Bupati Kutai Kartanegara

Berita Terkait

Sabtu, 17 Mei 2025 - 23:15 WIB

Jabar Tertib: Pemprov Gandeng Polda, Berlakukan Jam Malam untuk Pelajar dan Perketat Pengawasan

Sabtu, 17 Mei 2025 - 16:43 WIB

Siswa Sekolah Auliya Galang Rp1 Miliar untuk Bangun Sekolah di Gaza: Bukti Nyata Kepedulian Anak Bangsa

Sabtu, 17 Mei 2025 - 16:39 WIB

Tujuh Negara Eropa Bersatu Kecam Aksi Brutal Israel di Gaza: “Kami Tidak Akan Diam”

Jumat, 16 Mei 2025 - 22:43 WIB

Ketua DPRD Jabar Respons Aksi Walk Out Fraksi PDI-P: Wajar dalam Demokrasi, Tapi Harus Dikomunikasikan

Jumat, 16 Mei 2025 - 22:37 WIB

Fraksi PDI-P Walk Out, Protes Dedi Mulyadi Dinilai Rendahkan DPRD Jabar

Berita Terbaru