BGN Bantah Program Makan Bergizi Mematikan Usaha Kantin Sekolah, Justru Ciptakan Lapangan Kerja Baru

- Redaksi

Senin, 23 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penyaluran program MBG oleh Koperasi Konsumen Warga Mulya Proyudan, Kulon Progo, DI Yogyakarta. Kemenkop.

Penyaluran program MBG oleh Koperasi Konsumen Warga Mulya Proyudan, Kulon Progo, DI Yogyakarta. Kemenkop.

Jakarta, Mevin.ID — Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional (BGN), Tigor Pangaribuan, menepis anggapan bahwa Program Makan Bergizi (MBG) akan mematikan mata pencaharian pelaku usaha kecil, terutama pengelola kantin sekolah.

Ia menegaskan, program ini justru membuka peluang kemitraan dan lapangan kerja baru bagi mereka.

“Sering dianggap bahwa program ini mematikan rezeki orang lain. Padahal, kita justru berpikir sebaliknya. Kita harus melihat ini secara menyeluruh,” ujar Tigor dalam pernyataan yang dikutip dari kanal YouTube BGN, Senin (23/6/2025).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kantin Sekolah Justru Diajak Jadi Mitra MBG

Tigor menjelaskan bahwa BGN mendorong sekolah-sekolah untuk bermitra aktif dalam pelaksanaan program makan bergizi, termasuk dengan pengelola kantin yang telah beroperasi sebelumnya.

Bentuk kemitraan ini bervariasi, tergantung kapasitas sekolah dan pengelola kantin. Beberapa di antaranya bahkan disarankan menyulap rumah menjadi dapur atau restoran kecil yang disewa BGN sebagai titik distribusi makanan.

“Misalnya mereka punya rumah yang bisa diubah jadi dapur atau restoran, itu bisa kita sewa. Mereka dapat penghasilan dari situ,” jelasnya.

Skema Pendapatan Tetap dan Kesempatan Kerja

Bagi pengelola kantin yang belum memiliki fasilitas memadai, BGN tetap memberikan peluang kerja dengan melibatkan mereka langsung di dapur MBG yang dibangun di sekitar lingkungan sekolah.

“Kalau mereka belum mampu menyediakan tempat, mereka bisa bekerja di dapur-dapur yang kita bangun di dekat sekolah,” kata Tigor.

Ia menyebutkan bahwa skema ini bisa memberikan penghasilan tetap sebesar Rp2 juta per bulan, lebih tinggi dibandingkan penghasilan rata-rata sebelumnya yang berkisar Rp1–2 juta dari jualan mandiri.

“Bahkan kalau suami istri bekerja bersama, mereka bisa dapat Rp4 juta. Jadi saya rasa anggapan bahwa program ini mematikan penghasilan orang lain itu terlalu negatif,” tegasnya.

BGN Fokus pada Kolaborasi, Bukan Kompetisi

Melalui pernyataan ini, BGN ingin menekankan bahwa pendekatan kolaboratif menjadi inti dari program MBG.

Lembaga ini ingin memberdayakan komunitas lokal dan menciptakan sistem pangan sehat yang berkelanjutan—tanpa mengorbankan pelaku ekonomi mikro.***

Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kejagung: Google Janjikan Co-Investment 30 Persen dalam Proyek Laptop Chromebook Era Nadiem Makarim
Prof. Sofian Effendi Cabut Pernyataan soal Ijazah Jokowi, Minta Video Wawancara Dihapus
MK Tegaskan Wakil Menteri Dilarang Rangkap Jabatan Komisaris BUMN
Mendagri Usul Bentuk Ditjen Khusus BUMD, Soroti Lemahnya Pengawasan
Kebijakan Rombel 50 Siswa Dikecam, Gubernur Jabar Disebut Campur Aduk Ngonten dan Aturan
Gubernur Jabar Nonaktifkan Kepala Sekolah SMAN 6 Garut Usai Kasus Siswa Bunuh Diri
30 Ribu Sarjana SPPI Siap Diterjunkan ke Pelosok Negeri, Kawal Program Makan Bergizi Gratis
Kesaksian Mengejutkan: Istri Terdakwa Judol Klaim Diminta Seret Nama Budi Arie

Berita Terkait

Kamis, 17 Juli 2025 - 20:38 WIB

Kejagung: Google Janjikan Co-Investment 30 Persen dalam Proyek Laptop Chromebook Era Nadiem Makarim

Kamis, 17 Juli 2025 - 20:24 WIB

Prof. Sofian Effendi Cabut Pernyataan soal Ijazah Jokowi, Minta Video Wawancara Dihapus

Kamis, 17 Juli 2025 - 19:31 WIB

MK Tegaskan Wakil Menteri Dilarang Rangkap Jabatan Komisaris BUMN

Kamis, 17 Juli 2025 - 18:18 WIB

Mendagri Usul Bentuk Ditjen Khusus BUMD, Soroti Lemahnya Pengawasan

Kamis, 17 Juli 2025 - 17:56 WIB

Kebijakan Rombel 50 Siswa Dikecam, Gubernur Jabar Disebut Campur Aduk Ngonten dan Aturan

Berita Terbaru