BI Uji Coba QRIS Antarnegara di China dan Arab Saudi, Siap Digunakan di Jepang Mulai 17 Agustus

- Redaksi

Jumat, 6 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Mevin.ID — Bank Indonesia (BI) tengah memperluas jangkauan sistem pembayaran digital Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) ke kancah internasional. Dua negara terbaru yang akan menjadi lokasi uji coba QRIS antarnegara adalah China dan Arab Saudi.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan bahwa uji coba ini merupakan bagian dari upaya memperluas penggunaan QRIS, yang kini telah digunakan oleh lebih dari 56 juta pengguna dan 38 juta merchant di dalam negeri.

“Kita akan launching uji coba QRIS interkoneksinya dengan China dan Arab Saudi,” ujar Perry saat membuka Hackathon 2025, Kamis (5/6/2025).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tahap Final dengan China, Rampung Diskusi dengan Arab Saudi

Implementasi QRIS di China kini berada pada tahap finalisasi, mencakup aspek teknis dan operasional, melalui kerja sama antara UnionPay International dan pihak Indonesia seperti Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI). Empat penyedia layanan Indonesia yang terlibat antara lain:

  • PT Rintis Sejahtera
  • PT Alto Network
  • PT Artajasa Pembayaran Elektronis
  • PT Jalin Pembayaran Nusantara

Sementara itu, dengan Arab Saudi, diskusi teknis dan kebijakan dengan bank sentral Saudi (SAMA) telah selesai dilakukan. Uji coba resmi akan dilakukan dalam waktu dekat.

QRIS Sudah Tersambung di Malaysia, Singapura, dan Thailand

Saat ini, QRIS antarnegara sudah bisa digunakan di Malaysia, Singapura, dan Thailand. Dengan sistem ini, masyarakat Indonesia dapat langsung bertransaksi di luar negeri menggunakan QRIS tanpa perlu menukar uang terlebih dahulu ke mata uang lokal.

Jepang Siap Gunakan QRIS 17 Agustus, India dan Korea Selatan Menyusul

BI juga menargetkan peluncuran QRIS di Jepang pada 17 Agustus 2025, setelah serangkaian uji coba dengan sistem pembayaran Jepang berjalan sukses sejak 15 Mei.

Negara lain yang sedang dalam tahap penjajakan implementasi QRIS adalah:

  • India, yang telah memasuki diskusi teknis antara ASPI dan National Payments Corporation of India (NPCI)
  • Korea Selatan, yang tengah menyelesaikan perjanjian industri dengan Korean Telecommunications and Clearing Institute

Transaksi QRIS Terus Tumbuh

Hingga April 2025, volume transaksi melalui QRIS tumbuh 154,86% secara tahunan, mencerminkan kepercayaan dan adopsi publik yang terus meningkat.

Visi Jangka Panjang: Sistem Pembayaran ASEAN dan Global

BI menegaskan komitmennya untuk memperluas kerja sama pembayaran lintas negara, menjadikan QRIS sebagai jembatan transaksi internasional, sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam sistem keuangan digital global.***

Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Tambang untuk UMKM: Peluang Besar, Tapi Butuh Pengawasan Ketat dan Pendampingan Serius
Koperasi Desa Merah Putih Tembus 79.740 Unit, Target Nasional Kian Dekat
Indonesia Segera Miliki FLNG Terbesar di Tanah Air, Masuk 10 Besar Dunia
Luhut Usulkan Revisi Garis Kemiskinan, DEN Siap Laporkan ke Presiden Prabowo
Yusril: Tanpa Kepastian Hukum, Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Hanya Mimpi
Riset LPEM UI: Ekonomi RI Melambat, Industri Melemah, Pekerja Makin Terdesak
Rp446 Triliun untuk 11 Program Prioritas, Sri Mulyani Beberkan Rinciannya
Barang Ilegal Membanjiri Pasar, Industri Dalam Negeri Kian Tertekan, PHK Mengintai

Berita Terkait

Jumat, 13 Juni 2025 - 23:45 WIB

Tambang untuk UMKM: Peluang Besar, Tapi Butuh Pengawasan Ketat dan Pendampingan Serius

Jumat, 13 Juni 2025 - 12:28 WIB

Koperasi Desa Merah Putih Tembus 79.740 Unit, Target Nasional Kian Dekat

Kamis, 12 Juni 2025 - 20:58 WIB

Indonesia Segera Miliki FLNG Terbesar di Tanah Air, Masuk 10 Besar Dunia

Kamis, 12 Juni 2025 - 13:01 WIB

Luhut Usulkan Revisi Garis Kemiskinan, DEN Siap Laporkan ke Presiden Prabowo

Rabu, 11 Juni 2025 - 11:40 WIB

Yusril: Tanpa Kepastian Hukum, Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Hanya Mimpi

Berita Terbaru