Bandung, Mevin.ID – Pernyataan Bill Gates soal masa depan kecerdasan buatan (AI) kembali memantik perdebatan global. Dalam wawancaranya di acara “The Tonight Show” bersama Jimmy Fallon, Februari 2025 lalu, pendiri Microsoft itu mengklaim bahwa AI akan menggantikan banyak peran manusia hanya dalam 10 tahun ke depan.
“Ke depan, manusia tak lagi dibutuhkan untuk sebagian besar hal,” ujar Gates, dikutip CNBC.
Menurut Gates, pekerjaan seperti mengajar dan memberi nasihat medis bisa dilakukan AI secara gratis dan jauh lebih merata. Ia bahkan menyebut dunia akan segera memasuki era baru yang ia sebut “kecerdasan gratis”.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Bukan Sekadar Ramalan – Ini Sudah Terjadi
Pandangan Gates bukan omong kosong belaka. Dalam wawancara dengan profesor Harvard, Arthur Brooks, ia menyatakan bahwa AI akan menyentuh hampir semua aspek kehidupan: diagnosis medis, pendidikan, bahkan menjadi asisten virtual harian.
“Ini sangat mendalam, dan agak menakutkan karena terjadi begitu cepat dan tak ada batasnya,” ujar Gates.
Apakah AI Akan Menghapus Pekerjaan Kita?
CEO Microsoft AI, Mustafa Suleyman, juga menegaskan bahwa AI tidak hanya membantu manusia menjadi lebih efisien, tapi juga berpotensi menggantikan tenaga kerja secara masif.
“Alat-alat ini hanya memperkuat kita sementara. Pada akhirnya, mereka akan menggantikan kita,” tulisnya dalam buku The Coming Wave.
Sebuah laporan dari Mevin Insight bahkan menyebut 5 pekerjaan kelas menengah yang kemungkinan besar akan diambil alih AI pada 2030, mulai dari analis data, customer service, hingga akuntan.
Tapi Tak Semua Bisa Digantikan
Menariknya, meski optimistis pada AI, Gates tidak sepenuhnya menyerahkan masa depan manusia kepada mesin.
“Akan ada hal-hal yang kita simpan untuk diri kita sendiri,” ujarnya.
Ia mencontohkan olahraga seperti baseball, yang tetap membutuhkan koneksi emosional dan nilai budaya yang tak bisa digantikan AI.
“Kalau Saya Memulai Karier Hari Ini, Saya Akan Bangun Startup AI”
Dalam pernyataannya ke CNBC, Gates mengaku bahwa jika ia berusia 20-an hari ini, ia akan langsung membangun bisnis AI. Pasalnya, saat ini siapa pun bisa menggalang dana miliaran dolar hanya bermodal ide AI.
“Saya bilang ke anak-anak muda: ‘Ini wilayah baru. Kalian melihatnya lebih segar dari saya. Ini peluang luar biasa,’” kata Gates.
Apa Artinya Buat Kita di Indonesia?
Di tengah sorotan terhadap AI, Indonesia masih tertinggal dalam pengembangan teknologi ini. Padahal, jika Gates benar, maka dalam 10 tahun mendatang, ketertinggalan ini bisa menjelma jadi ketimpangan ekonomi baru.
Pertanyaannya sekarang: Apakah kita akan jadi pengguna pasif, atau pemain aktif di era AI?
Jika dunia masuk ke era “kecerdasan gratis”, lalu di mana posisi Indonesia?***