Sidoarjo, Mevin.ID — Setelah berhari-hari pencarian tanpa henti, Tim SAR gabungan akhirnya menuntaskan operasi penyelamatan di reruntuhan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan seluruh korban telah ditemukan.
Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen Budi Irawan, dalam konferensi pers di posko tanggap darurat, Selasa (7/10/2025), menyampaikan bahwa total 63 jenazah berhasil dievakuasi dari lokasi kejadian.
“Seluruh jenazah sudah ditemukan. Dari total itu, 61 dalam kondisi utuh, sementara tujuh lainnya berupa potongan tubuh,” ujar Budi di hadapan para pewarta di halaman ponpes yang kini telah rata dengan tanah.
Menurut Budi, hasil identifikasi sementara menunjukkan bahwa seluruh korban berasal dari dalam kompleks ponpes. Area yang sebelumnya dipenuhi puing-puing bangunan kini telah dibersihkan sepenuhnya, sehingga kecil kemungkinan masih ada korban tertinggal.
“Secara teknis, operasi pencarian dinyatakan selesai. Tidak ada lagi tanda-tanda keberadaan korban di bawah reruntuhan,” jelasnya.
Meski begitu, Budi menegaskan, kepastian jumlah akhir korban masih menunggu hasil identifikasi lanjutan dari tim DVI Polri, terutama untuk memastikan potongan tubuh yang ditemukan — apakah berkaitan dengan dua santri yang sebelumnya dilaporkan hilang.
“Operasi Basarnas kami tutup secara resmi hari ini, namun proses DVI tetap berjalan hingga seluruh korban teridentifikasi dengan pasti,” kata Budi menambahkan.
Tragedi ambruknya Ponpes Al Khoziny mengguncang publik Jawa Timur sejak Senin (29/9/2025). Dalam hitungan detik, bangunan yang menjadi tempat ratusan santri menunaikan salat itu berubah menjadi lautan puing. Kini, usai seluruh korban ditemukan, perhatian beralih pada upaya pemulihan dan investigasi penyebab runtuhnya bangunan yang menelan puluhan nyawa tersebut.***





















