Bandung, Mevin.ID – Bupati Bandung Dadang Supriatna mengumumkan bahwa Badan Gizi Nasional (BGN) telah menyiapkan 361 titik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung. Program ini bertujuan memberikan akses makanan bergizi bagi anak-anak dari tingkat PAUD, TK, hingga pelajar SD-SMA, serta santri pondok pesantren.
“Saya telah berkoordinasi langsung dengan Kepala BGN, dan untuk Kabupaten Bandung disiapkan 361 titik SPPG. Setiap titik bisa melayani sekitar 3.000 penerima manfaat,” kata Dadang di Kabupaten Bandung, Jumat (7/3/2025).
Sasaran Program MBG
Program MBG diperkirakan akan menjangkau 1,2 juta penerima manfaat di Kabupaten Bandung. Sasaran program ini meliputi:
– Anak-anak PAUD dan TK
– Pelajar SD hingga SMA
– Santri pondok pesantren
Anggaran dan Skema Pembiayaan
Dadang menegaskan bahwa anggaran pelaksanaan program MBG telah disiapkan oleh pemerintah pusat sebesar Rp400 triliun untuk seluruh Indonesia. Pemerintah daerah diminta memastikan kesiapan pelaksanaan di lapangan.
“Tidak perlu khawatir, anggaran sudah disiapkan pemerintah pusat. Kepala desa juga diminta mempersiapkan operasional SPPG melalui Alokasi Dana Desa (ADD) dan koperasi desa,” jelas Dadang.
Aspek Teknis Program MBG
Bupati Dadang bersama BGN juga membahas berbagai aspek teknis program MBG, termasuk:
– Jenis makanan bergizi yang akan disiapkan
– Mekanisme distribusi
– Mitra program MBG
– Kriteria penerima manfaat
“Kunjungan ke Badan Gizi Nasional ini merupakan langkah awal penting dalam mewujudkan visi Presiden Prabowo Subianto,” ujar Dadang.
Komandan Kodim 0624/Kabupaten Bandung, Letkol Inf Tinton Amin Putra, menyatakan bahwa petani lokal akan menjadi pemasok utama bahan pangan untuk program MBG.
Langkah ini diambil untuk memastikan program ini tidak hanya meningkatkan gizi anak-anak, tetapi juga memberdayakan perekonomian lokal.
“Walaupun anggaran berasal dari pusat, kami membeli bahan-bahan dari petani dan pelaku usaha lokal. Dengan cara ini, roda perekonomian masyarakat di setiap wilayah tetap berputar,” kata Tinton.
Program MBG merupakan inisiatif pemerintah untuk meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Dengan melibatkan petani dan pelaku usaha lokal, program ini diharapkan dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat.
“Program ini tidak hanya tentang pemenuhan gizi, tetapi juga tentang memberdayakan masyarakat dan memperkuat perekonomian lokal,” pungkas Dadang.***





















