Bupati Purwakarta Tantang Verrel Bramasta Tinjau Langsung Pendidikan Pelajar di Barak Militer

- Redaksi

Jumat, 9 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi: Anggota TNI merazia barang bawaan siswa sebelum memasuki barak militer saat program pendidikan karakter dan kedisiplinan di Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (5/5/2025). ANTARA FOTO/Abdan Syakura/ba

Ilustrasi: Anggota TNI merazia barang bawaan siswa sebelum memasuki barak militer saat program pendidikan karakter dan kedisiplinan di Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (5/5/2025). ANTARA FOTO/Abdan Syakura/ba

Purwakarta,  Mevin.ID – Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein menanggapi kritik anggota DPR RI Verrel Bramasta terkait kebijakan pendidikan berkarakter bagi pelajar bermasalah yang melibatkan TNI. Ia mengajak Verrel untuk turun langsung meninjau proses pendidikan di barak militer Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Sadang, Purwakarta, Jawa Barat.

Hal itu disampaikan Bupati Saepul dalam keterangannya di Purwakarta, Jumat (9/5), menanggapi komentar Verrel yang menilai pendekatan militer dalam pendidikan pelajar patut dipertanyakan dan bisa menimbulkan kekhawatiran orang tua.

“Sebagai anggota DPR RI dari Dapil Jabar VII yang mencakup Purwakarta, Karawang, dan Subang, seharusnya Verrel turun langsung ke lapangan, bukan sekadar berwacana,” kata Bupati Saepul.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia menegaskan bahwa para orang tua yang menitipkan anak-anaknya di barak militer justru merasa senang dan mendukung kebijakan tersebut. “Yang dimaksud orang tua khawatir itu siapa? Orang tua yang menitipkan anak-anaknya di sini senang kok,” ujarnya.

Bupati: Ayo Turun dan Dukung Pendidikan Anak Bermasalah

Bupati juga menantang Verrel untuk tidak hanya meninjau, tetapi terlibat langsung dalam mendidik pelajar-pelajar yang masuk kategori bermasalah. Menurutnya, langkah konkret akan jauh lebih bermanfaat ketimbang menyampaikan kritik di media sosial.

“Kalau memang serius soal pendidikan karakter, ayo sama-sama kita bina anak-anak ini,” katanya.

Verrel Bramasta: Pendidikan Karakter Bukan Hanya Soal Disiplin

Sebelumnya, Verrel Bramasta menyampaikan pandangannya melalui media sosial. Ia menekankan bahwa dirinya mendukung pendidikan karakter namun mengingatkan bahwa pendekatannya tidak cukup hanya menekankan pada aspek kedisiplinan atau militeristik.

“Pendidikan karakter harus menyentuh berbagai aspek: psikologis, spiritual, emosional, dan kultural. Ini tentang membentuk manusia seutuhnya,” kata Verrel.

Ia menyebut bahwa banyak anak dengan perilaku menyimpang menghadapi masalah kompleks yang memerlukan pendekatan yang lebih lembut dan beragam.

“Sebagai wakil rakyat, saya percaya pembinaan karakter harus mendukung anak tidak hanya dalam hal kedisiplinan, tetapi juga dalam aspek bio-psikososial mereka. Harus berpihak pada kesejahteraan mereka secara utuh,” ujarnya.

Polemik Pendidikan di Barak Militer: Disiplin atau Kekerasan Terselubung?

Kebijakan pendidikan pelajar di barak militer memicu perdebatan publik. Sebagian pihak mengapresiasi pendekatan tegas dalam membina pelajar bermasalah, sementara lainnya mengkhawatirkan potensi kekerasan terselubung dan pelanggaran hak anak.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhaimin Iskandar, dalam pernyataan terpisah, sebelumnya menyebut pendisiplinan pelajar tidak perlu dilakukan melalui barak militer, melainkan dengan pendekatan pendidikan yang humanis dan berbasis nilai.

Polemik ini mencerminkan perdebatan yang lebih luas tentang cara mendidik generasi muda dalam menghadapi krisis moral dan perilaku, serta peran negara dan lembaga militer dalam pendidikan karakter.

Apakah pendekatan militer perlu, atau justru menjadi jalan pintas yang meniadakan pendekatan yang lebih manusiawi? Jawabannya masih terus diperdebatkan di ruang publik.***

Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Zulhamedy Syamsi Apresiasi Pemprov Banten dan Usulkan Pelatihan Manajemen untuk Koperasi Merah Putih
Baru Dua Pekan di Barak Militer, 39 Pelajar ‘Nakal’ di Purwakarta Pulang dengan Perilaku Baru
Pemkab Bekasi Naikkan Anggaran Bedah Rumah Jadi Rp40 Juta Mulai 2026
Kepala SLB Pajajaran Dukung Pendirian Sekolah Rakyat di Kompleks Wyata Guna
Rp100 Juta untuk Setiap Desa: Langkah Banten Bangun Koperasi dan Posyandu Modern
TPA Jatiwaringin Resmi Ditutup: Menteri LH Tegaskan Tak Ada Ampun untuk Pencemar Lingkungan
Kota Cirebon Gaet Investasi Rp590 Miliar di Awal 2025, Tapi Kenapa Nilainya Terus Turun?
Polemik Sekolah Rakyat di Bandung: Gedung SLB Tertua Se-Asia Tenggara Terancam Digusur

Berita Terkait

Senin, 19 Mei 2025 - 15:00 WIB

Zulhamedy Syamsi Apresiasi Pemprov Banten dan Usulkan Pelatihan Manajemen untuk Koperasi Merah Putih

Minggu, 18 Mei 2025 - 21:22 WIB

Baru Dua Pekan di Barak Militer, 39 Pelajar ‘Nakal’ di Purwakarta Pulang dengan Perilaku Baru

Minggu, 18 Mei 2025 - 20:46 WIB

Kepala SLB Pajajaran Dukung Pendirian Sekolah Rakyat di Kompleks Wyata Guna

Jumat, 16 Mei 2025 - 23:49 WIB

Rp100 Juta untuk Setiap Desa: Langkah Banten Bangun Koperasi dan Posyandu Modern

Jumat, 16 Mei 2025 - 21:14 WIB

TPA Jatiwaringin Resmi Ditutup: Menteri LH Tegaskan Tak Ada Ampun untuk Pencemar Lingkungan

Berita Terbaru