China Resmi Lawan Balik! Tarif Impor AS Dibalas Brutal, Naik Jadi 84%

- Redaksi

Rabu, 9 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Xinhua ini, Presiden China Xi Jinping menyampaikan pidato pada resepsi menjelang Tahun Baru Imlek di Aula Besar Rakyat di Beijing pada hari Senin, 27 Januari 2025. (AP/Li Xueren)

Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Xinhua ini, Presiden China Xi Jinping menyampaikan pidato pada resepsi menjelang Tahun Baru Imlek di Aula Besar Rakyat di Beijing pada hari Senin, 27 Januari 2025. (AP/Li Xueren)

Beijing, Mevin.ID – Ketegangan perdagangan antara dua raksasa ekonomi dunia kembali memanas. Pemerintah China mengumumkan kenaikan tajam tarif balasan terhadap Amerika Serikat menjadi 84%, naik drastis dari sebelumnya 34%. Kebijakan ini akan mulai berlaku Kamis, 10 April 2025.

Langkah ini merupakan respons langsung terhadap kebijakan mantan Presiden AS Donald Trump yang kembali menaikkan tarif impor terhadap produk China sebesar 50%.

Dalam pernyataan resminya, Beijing juga mengumumkan serangkaian tindakan balasan tambahan, yang mempertegas sikap konfrontatif Negeri Tirai Bambu dalam menghadapi tekanan Washington.

Sebagai catatan, tarif 84% ini diberlakukan di saat yang sama ketika ekspor China ke AS dikenakan beban pajak baru sebesar 104%.

“Jika AS bersikeras memperketat pembatasan ekonomi dan perdagangan, China siap menghadapi. Kami memiliki tekad kuat dan banyak cara untuk membalas, bahkan jika harus berjuang sampai akhir,” tegas Kementerian Perdagangan China dalam pernyataan yang disampaikan bersama peluncuran buku putih kebijakan perdagangan terbaru mereka.

Menariknya, berbeda dengan sejumlah negara yang memilih jalur diplomasi, pemerintah China tidak memberikan indikasi akan membuka negosiasi dengan pihak Gedung Putih dalam waktu dekat.

Kebijakan ini diperkirakan akan memperburuk iklim perdagangan global dan meningkatkan tekanan terhadap pelaku usaha di kedua negara. Pasar internasional kini menanti respons lanjutan dari Washington.***

Facebook Comments Box

Sumber Berita: Xinhua

Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kampus Top Korsel Coret 45 Pelamar karena Bullying, Indonesia Kapan Menyusul?
Densus 88: Pelaku Ledakan SMAN 72 Akses Konten Brutal di Dark Web
GBHN Versi Baru Disiapkan, MPR Akan Konsultasi dengan Prabowo
YLBHI Kecam Pemberian Gelar Pahlawan bagi Soeharto: Dinilai Pengaburan Sejarah
Buruh Konsolidasi Sambut “Darurat Pengupahan”, Desak Kenaikan Upah 2026 hingga Cabut PP Outsourcing
Prabowo Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto hingga Gus Dur: Sejarah, Kontroversi, dan Pengakuan
Gelar Pahlawan untuk Soeharto Ditolak NU dan Muhammadiyah: Integritas Moral Dipertanyakan
Menanti Gelar Pahlawan Nasional 2025, Ini Daftar Usulan Penerima Gelar Pahlawan Nasional 2025

Berita Terkait

Selasa, 11 November 2025 - 17:02 WIB

Kampus Top Korsel Coret 45 Pelamar karena Bullying, Indonesia Kapan Menyusul?

Selasa, 11 November 2025 - 16:56 WIB

Densus 88: Pelaku Ledakan SMAN 72 Akses Konten Brutal di Dark Web

Selasa, 11 November 2025 - 14:56 WIB

GBHN Versi Baru Disiapkan, MPR Akan Konsultasi dengan Prabowo

Senin, 10 November 2025 - 19:20 WIB

YLBHI Kecam Pemberian Gelar Pahlawan bagi Soeharto: Dinilai Pengaburan Sejarah

Senin, 10 November 2025 - 11:04 WIB

Buruh Konsolidasi Sambut “Darurat Pengupahan”, Desak Kenaikan Upah 2026 hingga Cabut PP Outsourcing

Berita Terbaru