Cirebon, Mevin.ID – Kota Cirebon terus bergerak menuju kota yang lebih hijau dan cerdas. Lewat program bank sampah berbasis masyarakat, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Cirebon kini mengelola 32 titik bank sampah aktif, ditambah inovasi baru berupa ATM Sampah yang memungkinkan warga menukar sampah terpilah menjadi saldo digital.
Bank Sampah Bukan Sekadar Tempat Buang Sampah
Menurut Kepala DLH Cirebon, Yuni Darti, bank sampah kini telah berkembang menjadi pusat edukasi dan ekonomi sirkular. Artinya, warga tidak hanya memilah sampah organik dan anorganik, tapi juga memperoleh nilai ekonomi dari sampah yang mereka kelola.
“Bank sampah sekarang bukan hanya tempat buang sampah terpilah, tetapi juga pusat edukasi dan ekonomi sirkular. Kami maksimalkan fungsinya,” ujar Yuni di Cirebon, Sabtu (7/6).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Inovasi ATM Sampah: Sampah Ditukar Saldo Digital
Salah satu gebrakan terbaru adalah hadirnya ATM Sampah, yang ditargetkan untuk sekolah dan ruang publik. Warga bisa memasukkan sampah anorganik, seperti botol plastik atau kertas, dan mendapatkan saldo digital yang bisa digunakan untuk berbagai transaksi.
“Lewat ATM Sampah, kami ingin menumbuhkan kebiasaan baru yang lebih ramah lingkungan,” kata Yuni.
Langkah ini sejalan dengan tren digitalisasi dan green economy, yang kini mulai diadopsi berbagai kota di Indonesia.
Dari Komunitas Hingga Rumah Tangga
Optimalisasi bank sampah dilakukan melalui pelatihan rutin, kolaborasi dengan komunitas sekolah, kelompok ibu rumah tangga, dan pelaku usaha daur ulang. Harapannya, kesadaran lingkungan bisa tumbuh dari akar, bukan hanya dari aturan pemerintah.
“Kami ingin masyarakat terlibat aktif. Efek jangka panjangnya besar jika kesadaran dikelola dari akar,” tegas Yuni.
Dukungan Wali Kota: Cirebon Bersih, Ekonomi Bergerak
Wali Kota Cirebon, Effendi Edo, menyambut baik gerakan ini. Ia menekankan bahwa kebijakan lingkungan yang efektif harus bisa menjangkau masyarakat tingkat bawah, dimulai dari perubahan kecil di rumah masing-masing.
“Kalau masyarakat bisa memilah dari rumah, ekonomi bergerak, lingkungan terjaga. Itulah keberhasilan sesungguhnya,” ujar Edo.
Ia juga mengajak seluruh warga untuk mulai mengurangi plastik sekali pakai, memilah sampah dari rumah, dan menjaga kebersihan lingkungan secara kolektif.
“Cirebon harus bersih, tak hanya indah secara budaya. Masa depan kota ini bergantung pada cara kita memperlakukan lingkungan hari ini,” pungkasnya.***