Cuaca Panas Ekstrem Melanda Indonesia, BMKG: Waspadai Hingga Awal November

- Redaksi

Jumat, 17 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Mevin.ID – Indonesia tengah berada dalam cengkeraman cuaca panas ekstrem. Sejak awal Oktober, suhu udara di berbagai wilayah melonjak ke titik tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.

Fenomena ini, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), akan terus berlangsung hingga awal November 2025.

Gerak Semu Matahari & Monsun Australia, Pemicu Utama

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa posisi gerak semu matahari saat ini berada di selatan ekuator.

Hal itu membuat wilayah Indonesia bagian tengah dan selatan — seperti Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Papua — menerima penyinaran matahari paling intens.

“Posisi ini membuat wilayah Indonesia bagian tengah dan selatan menerima penyalinan sinar matahari yang lebih intens sehingga cuaca terasa lebih panas di banyak wilayah,” jelas Guswanto.

Selain itu, hembusan angin timuran dari Monsun Australia membawa massa udara kering dan panas. Akibatnya, awan sulit terbentuk dan radiasi matahari langsung menghantam permukaan bumi. Suhu maksimum pun melonjak hingga 37,6°C.

Wilayah Paling Terdampak

Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, memaparkan wilayah terdampak terbesar mencakup:

  • Jawa (barat hingga timur),
  • Nusa Tenggara Timur dan Barat,
  • Kalimantan bagian barat dan tengah,
  • Sulawesi bagian selatan dan tenggara,
  • serta beberapa daerah di Papua.

Pada 12 Oktober, suhu tertinggi tercatat 36,8°C di Kapuas Hulu, Kupang, dan Majalengka. Dua hari kemudian, Majalengka dan Boven Digoel memecahkan rekor dengan suhu 37,6°C.

“Konsistensi suhu tinggi di banyak wilayah menunjukkan kondisi panas persisten, didukung massa udara kering dan minim awan,” ujar Andri.

Hujan Lokal Masih Mungkin Terjadi

Meski panas mendominasi, BMKG memprediksi potensi hujan lokal sore hingga malam hari akibat aktivitas konvektif. Beberapa wilayah yang berpotensi hujan antara lain Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Papua.

Guswanto mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada. “Perubahan cuaca mendadak bisa terjadi, seperti hujan disertai petir dan angin kencang.”

Imbauan Kesehatan dari BMKG

BMKG mengimbau masyarakat:

  • Menjaga asupan cairan tubuh,
  • Menghindari paparan langsung sinar matahari pada siang hari,
  • Menggunakan pelindung seperti topi, kacamata hitam, dan pelindung kulit,
  • Rutin memantau informasi cuaca melalui situs resmi dan aplikasi Info BMKG.

Dampak Sosial dan Ekonomi

Panas ekstrem tak hanya mengganggu kenyamanan fisik. Produktivitas kerja, terutama di sektor luar ruangan seperti pertanian dan konstruksi, menurun drastis. Risiko kebakaran hutan dan lahan juga meningkat akibat udara kering.

Pemerintah dan berbagai pihak diimbau memperkuat upaya mitigasi dan kesiapsiagaan.

Bijak Menghadapi Cuaca Ekstrem

Panas ekstrem ini merupakan konsekuensi alam yang dapat diprediksi, namun tetap perlu diwaspadai.

Dengan memahami penyebabnya dan mengikuti imbauan BMKG, masyarakat dapat melindungi diri serta lingkungan dari dampak buruk yang mungkin terjadi.

“Cuaca ekstrem bukan musuh, tapi sinyal alam yang harus kita pahami,” — Guswanto, BMKG.***

Facebook Comments Box
Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Ledakan SMAN 72: Motif Dendam Akibat Bullying Didalami Polisi
Kapolri: Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta Sedang Menjalani Operasi
Kapolri: Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Adalah Siswa Sendiri, Motif Masih Didalami
Ditemukan Softgun Bertulis “Welcome to Hell” Usai Ledakan di Masjid SMAN 72 Jakarta
Roy Suryo Hormati Status Tersangka Kasus Tuduhan Ijazah Palsu Jokowi
OTT Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko: Diduga Terkait Jual Beli Jabatan
Kesaksian Siswa SMAN 72: Kronologi  Ledakan di Tengah Jamaah Salat Jumat
Ledakan di SMAN 72: Polisi Minta Publik Tidak Berspekulasi soal Terorisme, Terduga Pelaku Disebut Sempat Dirundung

Berita Terkait

Jumat, 7 November 2025 - 22:12 WIB

Ledakan SMAN 72: Motif Dendam Akibat Bullying Didalami Polisi

Jumat, 7 November 2025 - 21:55 WIB

Kapolri: Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta Sedang Menjalani Operasi

Jumat, 7 November 2025 - 21:16 WIB

Kapolri: Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Adalah Siswa Sendiri, Motif Masih Didalami

Jumat, 7 November 2025 - 20:17 WIB

Ditemukan Softgun Bertulis “Welcome to Hell” Usai Ledakan di Masjid SMAN 72 Jakarta

Jumat, 7 November 2025 - 19:52 WIB

Roy Suryo Hormati Status Tersangka Kasus Tuduhan Ijazah Palsu Jokowi

Berita Terbaru