Batujajar, Mevin.ID – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk anak sekolah di Bandung Barat mendadak lumpuh. Dana operasional milik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pangauban di Kecamatan Batujajar yang mencapai Rp1 miliar raib dari rekening pada Kamis (31/10/2025).
Akibatnya, dapur tak lagi mampu memproduksi ribuan porsi makanan bergizi yang biasa disalurkan setiap hari.
Modus Digital: Notifikasi Palsu dan Rekayasa Chat Bank
Kepala SPPG berinisial MC menjadi korban manipulasi data perbankan. Semuanya bermula dari notifikasi BNI Direct yang meminta penggantian kata sandi.
MC menghubungi layanan chat yang diyakini resmi. Tak lama kemudian, seseorang yang mengaku petugas BNI mengirimkan tautan dan meminta data sensitif rekening institusi. Setelah semua akses diberikan, nomor pelaku tidak lagi bisa dihubungi.
Saat dicek, saldo rekening yang semula Rp1 miliar hanya tersisa Rp12 juta.
Peringatan Pegawai Diabaikan
Pemilik SPPG Pangauban, Hendrik Irawan, mengaku kecewa karena peringatan internal tidak digubris.
“Sudah diingatkan oleh akuntan dan tim dapur untuk tidak langsung percaya. Tapi tidak didengarkan.” — Hendrik, Pemilik SPPG
Tak ada lagi dana untuk membeli bahan baku makanan. Sebanyak puluhan pekerja bantuan gizi pun terdampak langsung.
Dilaporkan ke Bareskrim
Kasus ini telah disampaikan ke Badan Gizi Nasional (BGN) dan diarahkan untuk dilaporkan resmi ke Bareskrim Polri. Kini tengah berlangsung proses klarifikasi dan pemeriksaan pihak terkait.
“Kami menunggu solusi terbaik. Untuk sementara, dapur berhenti total karena tidak ada dana lagi,” ujar Hendrik.
Ancaman Terhadap Layanan Publik
Kasus ini menunjukkan celah keamanan sistem dana operasional program pemerintah—terutama yang menyasar anak-anak dan kelompok rentan.
Sementara penyidikan berjalan, dampaknya sudah nyata:
anak sekolah kehilangan akses makanan bergizi pada saat mereka paling membutuhkannya.***





















