Washington DC, Mevin.ID – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio menyambut baik langkah-langkah reformasi ekonomi yang tengah dijalankan oleh Indonesia.
Rubio menilai kebijakan tersebut sebagai sinyal positif menuju hubungan dagang yang adil dan seimbang antara kedua negara.
Pernyataan itu disampaikan melalui Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Tammy Bruce, dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Kamis (17/4), usai pertemuan bilateral antara Rubio dan Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, di Washington DC, Rabu (16/4) waktu setempat.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Perkuat Kemitraan Strategis
Dalam pertemuan tersebut, kedua menteri luar negeri menegaskan kembali pentingnya Kemitraan Strategis Komprehensif antara Amerika Serikat dan Indonesia.
Keduanya sepakat untuk terus memperkuat kerja sama lintas sektor, termasuk bidang pertahanan dan keamanan.
“Pertemuan ini menegaskan komitmen bersama dalam menjaga kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” ujar Bruce.
Pembahasan juga menyentuh isu kebebasan navigasi dan penerbangan di Laut Cina Selatan, yang ditegaskan harus ditegakkan sesuai dengan hukum internasional.
Isu Tarif dan Deportasi Jadi Sorotan
Selain membahas isu geopolitik, kedua menteri juga menyinggung persoalan tarif resiprokal yang sebelumnya ditangguhkan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump.
Dalam hal ini, Rubio menyampaikan apresiasi atas komitmen Indonesia dalam mendorong reformasi ekonomi dan keterbukaan pasar.
Rubio juga mengapresiasi peran aktif Indonesia dalam memfasilitasi pemulangan warganya yang dideportasi dari AS.
Sikap AS terhadap Iran Juga Disinggung
Dalam diskusi, Rubio turut menekankan pentingnya kampanye tekanan maksimal terhadap Iran. Ia menyebut langkah ini penting untuk membatasi aliran dana yang berpotensi digunakan oleh Teheran untuk mendanai terorisme, memproduksi rudal balistik, dan mendestabilisasi kawasan.
Delegasi Indonesia Jalani Misi Penting
Menlu Sugiono berada di AS sebagai bagian dari delegasi pemerintah Indonesia yang dipimpin oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Delegasi ini dijadwalkan melakukan kunjungan kerja pada 16–23 April 2025.
Selain Menlu Sugiono, delegasi juga melibatkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Agenda utama mereka adalah merundingkan tarif impor resiprokal dan memperkuat hubungan perdagangan bilateral.
Delegasi RI dijadwalkan bertemu dengan sejumlah pejabat tinggi AS, termasuk Wakil Dagang (USTR), Menteri Luar Negeri, Menteri Perdagangan, dan Menteri Keuangan AS.***