Bandung, Mevin.ID — Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi punya cara unik mendorong transparansi pembangunan. Ia mengajak seluruh warga menjadi “mata dan telinga” pemerintah dengan ikut mengawasi proyek-proyek yang sedang berlangsung di daerah masing-masing.
“Seluruh warga dipersilakan untuk memantau dan mengawasi pembangunan di seluruh wilayah Provinsi Jawa Barat,” ujar Dedi dalam keterangan tertulis, Kamis (16/10/2025).
Ajakan ini bukan sekadar formalitas. Dedi menyebut, masyarakat bisa langsung melaporkan, bahkan mempublikasikan temuan mereka di media sosial — baik itu hasil pekerjaan yang bagus maupun yang buruk. “Silakan diposting di medsos, mana yang bagus dan mana yang jelek,” tambahnya.
Program ini menjadi bagian dari Penghargaan Pembangunan yang akan diumumkan pada akhir tahun. Pemprov Jabar akan memberi apresiasi bagi proyek terbaik dan mengumumkan proyek terburuk secara terbuka kepada publik.
Pengawasan masyarakat, kata Dedi, mencakup pembangunan jalan, drainase, jembatan, rumah sakit, sekolah, kantor pemerintahan, hingga pengerukan sungai. “Kami ingin semua pekerjaan di Jawa Barat berkualitas, estetik, dan berumur panjang,” ujarnya.
Bagi Dedi, cara ini bukan sekadar menekan kontraktor untuk bekerja sungguh-sungguh. Lebih dari itu, ia ingin warga merasa memiliki pembangunan di lingkungannya.
“Ini uang rakyat. Jadi rakyat pun punya hak mengawasi,” tegasnya.
Langkah ini mendapat sambutan antusias dari warga. Di sejumlah daerah, warga mulai aktif mendokumentasikan kondisi proyek. Beberapa postingan bahkan sudah viral dan menjadi bahan evaluasi pemerintah.
Jika berjalan sesuai rencana, pada Desember mendatang Pemprov Jabar akan mengumumkan daftar proyek terbaik dan terburuk tahun ini—bukan di ruangan tertutup, melainkan di hadapan publik lewat platform media sosial resmi pemerintah.***





















