Dedi Mulyadi: Dua Tahun Lagi, Tak Ada Lagi Sertifikat di Bantaran Sungai

- Redaksi

Jumat, 27 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dedi Mulyadi Gubernur Jawa Barat

Dedi Mulyadi Gubernur Jawa Barat

Jakarta, Mevin.ID – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi — atau yang akrab disapa Demul — menyatakan tekad besar: dalam dua tahun ke depan, tak boleh ada lagi bangunan liar dan sertifikat tanah ilegal di bantaran sungai wilayahnya.

“Sungai di Jawa Barat sudah kebanyakan dibeton. Bahkan ada yang bersertifikat. Ini tidak bisa dibiarkan,” tegas Demul saat penandatanganan Nota Kesepakatan Program Revitalisasi Tambak Pantura di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta Pusat, Rabu (25/6/2025).

Demul tak hanya bicara soal penertiban. Ia ingin merombak cara pandang masyarakat terhadap sungai. Menurutnya, banyak rumah di Jawa Barat yang dibangun membelakangi sungai, menjadikan aliran air sebagai tempat pembuangan sampah dan limbah.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Laut kita jadi tempat menampung dosa-dosa. Kalau bantaran sungai tak dibersihkan, laut akan semakin rusak. Mangrove habis, abrasi datang, lingkungan kumuh tumbuh di sepanjang pantai,” ujarnya.

Dari Bangunan Liar ke Kebun Kelapa

Sebagai bagian dari penataan ulang, Pemprov Jabar akan membongkar bangunan liar di bantaran sungai, menanam pohon kelapa sebagai pengganti, dan melibatkan Korps Marinir TNI AL untuk menjaga wilayah tersebut.

“Ini bukan sekadar proyek fisik, tapi langkah mengembalikan kejayaan tanah dan laut kita,” tutur Demul penuh semangat.

Tak hanya sungai, garis pantai pun jadi perhatian. Ia bertekad merapikan permukiman di pesisir agar tidak ada lagi rumah-rumah kumuh, sekalipun banyak warga yang sebenarnya sudah merasa nyaman dengan rumah sederhana mereka.

“Orang pantai itu bahagia tinggal di rumah sederhana. Tapi BPS menilai itu sebagai bentuk kemiskinan. Jadi kita akan bantu mereka punya rumah yang bersih, tertata, dan layak,” tambahnya.

Bersih Itu Bermartabat

Langkah Dedi Mulyadi mencerminkan pendekatan pembangunan yang bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga martabat dan identitas lingkungan.

Ia ingin Jawa Barat dikenal bukan sebagai wilayah yang pasrah pada sampah dan sertifikat ilegal, tapi sebagai provinsi yang bersih, rapi, dan punya hubungan sehat dengan alamnya.***

Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Pemerintah Siap Ambil Alih Lahan Terlantar Lewat Mekanisme Reforma Agraria
Jokowi Tak Gentar Hadapi Tuduhan Ijazah Palsu: “Saya Tahu Ini Agenda Besar Politik”
Menteri ATR: 48 Persen Lahan Bersertifikat Dikuasai oleh 60 Keluarga
Gubernur Dedi Mulyadi Temukan Warga Miskin Konsumsi Makanan dari Sampah di Sekitar TPA Sarimukti
Putusan MK soal Pemisahan Pemilu Dinilai Lampaui Kewenangan, Dituding Timbulkan Kebuntuan Konstitusi
Fakta Baru Kematian Diplomat Kemenlu Arya Daru, Istri Tiga Kali Minta Kamarnya Dicek
Ayah dan Anak Jadi Tersangka Korupsi Minyak Mentah Pertamina, Kerugian Negara Capai Rp 285 Triliun
Mulai 14 Juli, Jam Masuk SMA/SMK/SLB di Jabar Dimajukan ke 06.30 WIB, MPLS Libatkan TNI-Polri

Berita Terkait

Senin, 14 Juli 2025 - 19:50 WIB

Pemerintah Siap Ambil Alih Lahan Terlantar Lewat Mekanisme Reforma Agraria

Senin, 14 Juli 2025 - 19:26 WIB

Jokowi Tak Gentar Hadapi Tuduhan Ijazah Palsu: “Saya Tahu Ini Agenda Besar Politik”

Senin, 14 Juli 2025 - 09:51 WIB

Menteri ATR: 48 Persen Lahan Bersertifikat Dikuasai oleh 60 Keluarga

Minggu, 13 Juli 2025 - 22:45 WIB

Gubernur Dedi Mulyadi Temukan Warga Miskin Konsumsi Makanan dari Sampah di Sekitar TPA Sarimukti

Minggu, 13 Juli 2025 - 20:41 WIB

Putusan MK soal Pemisahan Pemilu Dinilai Lampaui Kewenangan, Dituding Timbulkan Kebuntuan Konstitusi

Berita Terbaru