Jakarta, Mevin.ID – Setelah meraih popularitas mendadak pada Januari lalu dengan meluncurkan model kecerdasan buatan (AI) terbuka bernama R1, perusahaan rintisan China, DeepSeek, kini beroperasi di bawah pengawasan ketat pemerintah China. Langkah ini diambil menyusul kekhawatiran akan kebocoran rahasia dagang dan keamanan data.
Menurut laporan The Information yang dikutip Tech Crunch pada Sabtu (15/3/2025), beberapa karyawan DeepSeek dilarang bepergian ke luar negeri secara bebas. Pemerintah China juga dilaporkan terlibat aktif dalam menyaring calon investor perusahaan tersebut.
DeepSeek menerapkan pembatasan perjalanan dengan menahan paspor karyawan tertentu melalui perusahaan induknya, High-Flyer, sebuah firma hedge fund kuantitatif. Kebijakan ini muncul beberapa minggu setelah pemerintah China menginstruksikan para peneliti dan pengusaha AI untuk menghindari perjalanan ke Amerika Serikat.
Popularitas dan Kekhawatiran Keamanan Data
DeepSeek mencatat lonjakan popularitas beberapa waktu terakhir, membuat aplikasi AI mereka menempati posisi teratas di App Store dan Play Store. Namun, popularitas ini diiringi kekhawatiran mengenai keamanan data.
DeepSeek diketahui menghimpun dan menyimpan data di server mereka yang berlokasi di China. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa data pengguna berpotensi bocor ke pemerintah China.
Pemblokiran oleh Perusahaan Global
Ratusan perusahaan di seluruh dunia dilaporkan melarang karyawannya menggunakan chatbot DeepSeek. Nadir Izrael, kepala bagian teknologi perusahaan keamanan siber Armis Inc, mengungkapkan bahwa 70% klien Armis meminta pemblokiran akses ke DeepSeek.
“Banyak perusahaan, terutama yang terkait dengan pemerintah, memblokir akses DeepSeek karena potensi ancaman kebocoran data ke pemerintah China,” kata Nadir.
Hal serupa disampaikan oleh Netskope Inc, layanan yang digunakan perusahaan untuk membatasi akses ke situs web tertentu. Sebanyak 52% klien Netskope juga mengajukan pemblokiran akses ke DeepSeek.
DeepSeek sebagai Alternatif ChatGPT
DeepSeek menjadi chatbot alternatif ChatGPT yang didukung oleh model V3 buatan China. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk menganalisis file, menjawab pertanyaan, dan mendapatkan informasi dari web. Selain itu, DeepSeek juga menawarkan fitur sinkronisasi riwayat obrolan di seluruh perangkat dan kemampuan mengunggah file.
Respons Pemerintah China
Pemerintah China menegaskan bahwa langkah-langkah pengawasan ini diambil untuk melindungi kepentingan nasional dan mencegah kebocoran teknologi sensitif. “Kemajuan DeepSeek menunjukkan inklusivitas teknologi China, tetapi kami harus memastikan bahwa inovasi ini tidak disalahgunakan atau bocor ke pihak asing,” ujar juru bicara pemerintah China.
Tantangan dan Masa Depan DeepSeek
Meski menghadapi tantangan terkait keamanan data dan pembatasan akses, DeepSeek tetap menjadi salah satu pemain utama dalam industri AI global. Perusahaan ini diharapkan dapat terus berinovasi sambil memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.
Dengan pengawasan ketat dari pemerintah China, DeepSeek diharapkan dapat menjaga keseimbangan antara inovasi teknologi dan keamanan nasional, sambil tetap bersaing di pasar global yang kompetitif.***





















