Semarang, Mevin.ID – Sebanyak delapan desa di Jawa Tengah (Jateng) terpilih sebagai proyek percontohan program graduasi pengentasan kemiskinan oleh pemerintah pusat.
Delapan desa tersebut meliputi: Desa Pesodongan (Kabupaten Wonosobo), Desa Gambuhan (Pemalang), Desa Wlahar (Brebes), Desa Kalisalak (Banyumas), Desa Ngesrepbalong (Kendal), Desa Kepuhsari (Wonogiri), Desa Dimoro (Grobogan), Desa Purwosari (Kabupaten Magelang)
Program ini bertujuan untuk mempercepat pengentasan kemiskinan melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat dan pemanfaatan potensi desa.
Dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng, Sumarno, menyatakan bahwa program graduasi ini akan diinternalisasi dengan program-program pengentasan kemiskinan yang sudah ada di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng.
“Tentu saja kami menyambut baik, karena Jawa Tengah ditunjuk menjadi piloting. Konsep baru ini bisa terinternalisasi dengan program selama lima tahun ke depan,” kata Sumarno dalam pembukaan Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Graduasi Bantuan Sosial di Kantor Dinas Sosial Jateng.
Ia menjelaskan bahwa program Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi, dalam penanganan kemiskinan berbasis pada potensi desa. “Hampir sama dengan konsep graduasi dari pemerintah pusat,” ujarnya.
Angka Kemiskinan di Jawa Tengah
Angka kemiskinan di Jateng pada 2024 tercatat sebesar 9,58 persen, turun dari tahun 2023 yang mencapai 10,77 persen. Penurunan ini merupakan hasil kolaborasi seluruh stakeholder terkait, termasuk pemerintah kabupaten/kota.
Program Graduasi Bantuan Sosial
Kepala Dinas Sosial Jateng, Imam Maskur, menambahkan bahwa program graduasi bantuan sosial (bansos) ini difokuskan pada pemberdayaan masyarakat. Bansos untuk penanganan masyarakat miskin merupakan salah satu kebijakan untuk mengurangi beban pengeluaran masyarakat.
Pada tahun 2025, dari total penduduk Jateng yang mencapai 37,61 juta jiwa, sebanyak 19.748.428 jiwa atau 52 persen masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Aspek Daya Ungkit Penurunan Kemiskinan
Program graduasi bansos diarahkan pada beberapa aspek daya ungkit penurunan kemiskinan, antara lain:
- Peningkatan kualitas hidup melalui peningkatan pendapatan.
- Pemberdayaan bidang ekonomi.
- Peningkatan akses sumber daya.
- Pelayanan sosial dasar.
Kegiatan rapat koordinasi dan sinkronisasi graduasi bansos ini dihadiri oleh delapan kepala desa yang menjadi proyek percontohan, perwakilan pemerintah daerah, serta pemangku kepentingan terkait.
Dengan program ini, diharapkan pengentasan kemiskinan di Jawa Tengah dapat berjalan lebih cepat dan efektif. Program graduasi bansos diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin melalui pendekatan yang holistik dan berkelanjutan





















