Bandung Barat, Mevin.ID – Desa-desa di Jawa Barat mulai didorong menjadi motor penggerak ekonomi lokal. Salah satunya terlihat di Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, yang menjadi lokasi sosialisasi Perda Nomor 6 Tahun 2019 tentang Kewirausahaan Daerah, Kamis (17/4/2025).
Kegiatan ini bukan sekadar seremoni, tapi bagian dari komitmen nyata Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam mendorong pertumbuhan pelaku usaha dari akar rumput. Hadir dalam kesempatan tersebut Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Fraksi Partai Golkar, Tati Supriati Irwan, bersama Anggota DPRD Kabupaten Bandung Barat Pipit Puspita Ahdiani, dan Kepala Desa Kertawangi, Steve Ewon, serta puluhan tokoh masyarakat dan relawan.
Aspirasi Infrastruktur, Jawaban Ekonomi
Dalam sambutannya, Steve Ewon menyampaikan bahwa tantangan utama yang dihadapi warganya bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga infrastruktur dasar seperti drainase. Namun ia menilai, penguatan ekonomi warga melalui kewirausahaan adalah salah satu solusi jangka panjang yang relevan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pemberdayaan ekonomi harus berjalan beriringan dengan pembangunan infrastruktur. Kami berharap ini jadi titik awal kolaborasi yang berkelanjutan,” ujar Ewon.
Kewirausahaan Sebagai Gerakan Kolektif
Tati Supriati menegaskan bahwa Perda Kewirausahaan bukan hanya kumpulan pasal, tapi alat perubahan. Perda ini membuka ruang pembinaan, pelatihan, hingga akses permodalan bagi siapa pun yang ingin memulai usaha.
“Yang penting ada keberanian dulu. Modal bisa dicari, tapi tekad dan mental usaha itu yang harus tumbuh di masyarakat,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa keberhasilan program ini tak bisa ditumpukan hanya pada pemerintah, tetapi harus menjadi gerakan kolektif warga desa.
Dari Desa, untuk Jawa Barat
Program seperti ini diharapkan tidak berhenti di sosialisasi, tapi mampu melahirkan ekosistem ekonomi lokal yang kuat dan berkelanjutan. Tati menyebutkan bahwa desa adalah ujung tombak perubahan jika diberikan akses dan ruang gerak yang memadai.
“Kita ingin desa-desa seperti Kertawangi jadi contoh bahwa pembangunan ekonomi itu bisa dimulai dari bawah, dari rakyat,” tutupnya.***