Di Tengah Dentuman Rudal, Seruan Damai Menggema dari Para Pemimpin Dunia

- Redaksi

Senin, 16 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Rudal yang diluncurkan dari Iran dicegat, seperti yang terlihat dari kota Ashkelon, Israel, 13 Juni 2025. (REUTERS/Amir Cohen)

Foto: Rudal yang diluncurkan dari Iran dicegat, seperti yang terlihat dari kota Ashkelon, Israel, 13 Juni 2025. (REUTERS/Amir Cohen)

Jakarta, Mevin.ID – Dentuman rudal dan sirene peringatan mungkin menggema di langit Iran dan Israel, tetapi di balik itu, gema lain juga mulai terdengar: seruan damai dari para pemimpin dunia.

Konflik bersenjata yang kembali memanas antara Iran dan Israel dalam tiga hari terakhir tidak hanya menyita perhatian dunia, tetapi juga mendorong munculnya kekhawatiran global.

Ketegangan yang meningkat ini memicu reaksi keras dari sejumlah tokoh penting di panggung internasional—yang meskipun berbeda posisi politik, kali ini sepakat pada satu hal: perang harus dihentikan.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ketika Kekuasaan Bicara: Dari Trump, Putin hingga Erdogan

Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang biasanya dikenal dengan pernyataan tajamnya, justru mengambil nada hati-hati. Dalam sebuah konferensi pers, Trump menegaskan bahwa AS tidak terlibat langsung dalam serangan Israel ke fasilitas nuklir Iran.

“Saya tahu rencananya,” katanya, “tapi Amerika tidak ikut campur.” Namun ia tak lupa menambahkan peringatan: jangan ganggu Amerika, jika tidak, balasan akan datang dari kekuatan militer penuh.

Pernyataan Trump ini dikonfirmasi oleh sebuah komunikasi via telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Dua tokoh besar dari dua kutub dunia yang selama ini kerap berseberangan, ternyata memiliki kekhawatiran yang sama: bahwa konflik ini bisa menyeret dunia ke jurang krisis baru.

Putin menyatakan pentingnya diplomasi dan penghentian agresi militer demi menjaga stabilitas global.

Dari Ankara, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyuarakan kekhawatiran lebih dalam. Ia bukan hanya memikirkan soal politik, tetapi juga tentang manusia—tentang anak-anak yang bisa kehilangan rumah, tentang keluarga yang terpaksa melarikan diri dari negeri mereka.

“Perang ini akan memicu gelombang pengungsi baru,” ujarnya. Erdogan juga telah berbicara langsung dengan Presiden Iran Mas Bezeskian, dan juga Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, untuk menekankan bahwa kawasan tidak bisa menanggung krisis baru setelah luka-luka lama belum pulih.

Dari Asia Selatan, Suara Senada

Di Asia Selatan, Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif tak tinggal diam. Dalam percakapannya dengan Erdogan, ia menyatakan dukungan penuh terhadap diplomasi.

Ia menyebut serangan Israel melanggar hukum internasional dan menjadi ancaman nyata terhadap perdamaian kawasan.

Di tengah dunia yang makin panas oleh senjata dan saling curiga, suara-suara ini mungkin terdengar seperti bisikan. Namun kadang, bisikan bisa lebih kuat dari letupan rudal—terutama jika datang dari mereka yang memiliki kekuasaan untuk menghentikannya.

Pertanyaannya sekarang: apakah suara para pemimpin dunia ini cukup kuat untuk menghentikan desing rudal di Timur Tengah? Atau, akankah seruan damai ini hanya jadi catatan kaki di tengah lembaran sejarah berdarah kawasan tersebut?

Satu hal yang pasti—dunia sedang memperhatikan. Dan rakyat di kedua sisi, seperti biasa, adalah yang paling berharap… bahwa dentuman itu segera berganti menjadi diam.***

Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Pemerintah Siap Ambil Alih Lahan Terlantar Lewat Mekanisme Reforma Agraria
Jokowi Tak Gentar Hadapi Tuduhan Ijazah Palsu: “Saya Tahu Ini Agenda Besar Politik”
Menteri ATR: 48 Persen Lahan Bersertifikat Dikuasai oleh 60 Keluarga
Gubernur Dedi Mulyadi Temukan Warga Miskin Konsumsi Makanan dari Sampah di Sekitar TPA Sarimukti
Putusan MK soal Pemisahan Pemilu Dinilai Lampaui Kewenangan, Dituding Timbulkan Kebuntuan Konstitusi
Fakta Baru Kematian Diplomat Kemenlu Arya Daru, Istri Tiga Kali Minta Kamarnya Dicek
Ayah dan Anak Jadi Tersangka Korupsi Minyak Mentah Pertamina, Kerugian Negara Capai Rp 285 Triliun
Mulai 14 Juli, Jam Masuk SMA/SMK/SLB di Jabar Dimajukan ke 06.30 WIB, MPLS Libatkan TNI-Polri

Berita Terkait

Senin, 14 Juli 2025 - 19:50 WIB

Pemerintah Siap Ambil Alih Lahan Terlantar Lewat Mekanisme Reforma Agraria

Senin, 14 Juli 2025 - 19:26 WIB

Jokowi Tak Gentar Hadapi Tuduhan Ijazah Palsu: “Saya Tahu Ini Agenda Besar Politik”

Senin, 14 Juli 2025 - 09:51 WIB

Menteri ATR: 48 Persen Lahan Bersertifikat Dikuasai oleh 60 Keluarga

Minggu, 13 Juli 2025 - 22:45 WIB

Gubernur Dedi Mulyadi Temukan Warga Miskin Konsumsi Makanan dari Sampah di Sekitar TPA Sarimukti

Minggu, 13 Juli 2025 - 20:41 WIB

Putusan MK soal Pemisahan Pemilu Dinilai Lampaui Kewenangan, Dituding Timbulkan Kebuntuan Konstitusi

Berita Terbaru