Diterpa Pandemi, Hampir Kolaps: Kisah Bangkit Eleven Outdoor dari Bandung

- Redaksi

Rabu, 4 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Danny Suwarno CEO Eleven Outdoor Bandung saat Acara Menumbuhkan Sekolah yang Berwawasan Lingkungan bersama SMAN 16 Bandung Bulan September 2022

Danny Suwarno CEO Eleven Outdoor Bandung saat Acara Menumbuhkan Sekolah yang Berwawasan Lingkungan bersama SMAN 16 Bandung Bulan September 2022

Bandung, Mevin.ID – Tak banyak yang tahu, sebelum pandemi Covid-19 melanda, Eleven Outdoor adalah salah satu merek perlengkapan kegiatan luar ruang asal Bandung yang berhasil menembus pasar internasional.

Produk-produk mereka sempat dipasarkan hingga ke Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura, dan memiliki mitra penjualan di berbagai kota besar di Indonesia, mulai dari Jakarta, Surabaya, hingga Makassar.

Didirikan pada 2011 oleh Danny Suwarno, Eleven Outdoor tumbuh berkat kedekatannya dengan komunitas aktivis lingkungan.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Produk mereka tak hanya dikenal karena daya tahan dan desain yang cocok untuk petualang, tapi juga karena nilai yang diusung—yakni pelestarian alam dan gaya hidup berkelanjutan.

Namun, semua berubah ketika pandemi datang di tahun 2021.

Pandemi: Dari Puncak ke Jurang

Dampak pandemi sangat menghantam Eleven Outdoor. Pembatasan aktivitas luar ruang, turunnya daya beli, dan terhentinya pengiriman lintas negara membuat omzet merosot drastis. Danny terpaksa merumahkan beberapa karyawan untuk efisiensi. Bahkan, perusahaan nyaris kolaps.

“Waktu itu kami seperti jatuh bebas. Semua saluran penjualan mati total. Saya merasa ini titik terendah,” kenang Danny.

Kelemahan di Pemasaran Digital, Titik Balik Inovasi

Satu hal yang diakui Danny sebagai kelemahan: kurangnya fokus pada pemasaran digital. Selama ini mereka terlalu bergantung pada jaringan distribusi fisik dan penjualan komunitas.

Namun, di titik terendah itu, Danny tak menyerah. Dengan dorongan sahabat dan mitra lama, ia mulai belajar cara memasarkan secara online, masuk ke marketplace, dan membangun ulang kehadiran brand-nya di media sosial.

“Saya mulai dari nol lagi. Belajar bagaimana cara bikin konten, menjawab pelanggan, dan ikut berbagai pelatihan digital,” ujarnya.

Dari Bertahan ke Bangkit

Usaha tersebut perlahan membuahkan hasil. Di tengah masa sulit 2021–2023, Eleven Outdoor mulai dikenal lagi—kali ini oleh generasi digital. Inovasi dalam lini produk dan pemasaran online menjadi penyelamat utama.

Namun tantangan belum usai. Di tahun 2025 ini, kelesuan ekonomi global masih terasa. Banyak pelaku usaha yang mengeluhkan daya beli masyarakat belum sepenuhnya pulih. Meski begitu, Danny justru berhasil membalik tekanan menjadi peluang.

“Tahun 2025 tetap berat, tapi saya percaya konsistensi pasti membuahkan hasil. Alhamdulillah, omzet kami mulai meningkat, dan tim kami pun mulai pulih,” kata Danny.

Bukan Sekadar Usaha, Tapi Gerakan

Selain berbisnis, Eleven Outdoor terus aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan lingkungan.

Mereka mendukung kampanye bersih gunung, penanaman pohon, serta edukasi konservasi untuk komunitas muda.

Hal ini membuat merek lokal ini tak hanya menjual produk, tapi juga membangun gerakan yang bermakna.

Pelajaran dari Eleven Outdoor

Perjalanan Eleven Outdoor adalah cermin bagi banyak bisnis lokal: bahwa krisis bisa menjadi peluang transformasi.

Danny Suwarno dan timnya menunjukkan bahwa kekuatan bertahan bukan sekadar dari modal besar, tapi dari kemauan untuk berubah dan bertahan.

“Badai pasti ada. Tapi siapa yang bertahan, dia yang akan melanjutkan perjalanan,” tutup Danny.***

@eleven.outdoor

Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

15 Manfaat Kunyit yang Terbukti Ilmiah, dari Perkuat Imun sampai Bantu Diet
Nongkrong, Roti Hangat, dan Obrolan Panjang: Rahasia Umur Panjang dari Bukit Sardinia
Henry, Buaya Tertua di Dunia: Berumur 125 Tahun dan Punya 10.000 Anak
Gunung Rinjani Kembali Memakan Korban: Antara Jalur Licin dan Mitos Dewi Anjani
Kasus Virus Hanta Ditemukan di Bandung Barat, Pasien Kini Telah Sembuh
Ngopi Malam Hari? Tidur Bisa, Tapi Jantung Belum Tentu Istirahat
Saat Lambung Terbakar, Bukan Hanya Makanan yang Harus Diubah — Tapi Cara Pandang
Mpox Kembali Mengancam: Terjadi Lonjakan Kasus

Berita Terkait

Rabu, 9 Juli 2025 - 19:39 WIB

15 Manfaat Kunyit yang Terbukti Ilmiah, dari Perkuat Imun sampai Bantu Diet

Minggu, 6 Juli 2025 - 13:40 WIB

Nongkrong, Roti Hangat, dan Obrolan Panjang: Rahasia Umur Panjang dari Bukit Sardinia

Minggu, 6 Juli 2025 - 09:11 WIB

Henry, Buaya Tertua di Dunia: Berumur 125 Tahun dan Punya 10.000 Anak

Sabtu, 28 Juni 2025 - 14:06 WIB

Gunung Rinjani Kembali Memakan Korban: Antara Jalur Licin dan Mitos Dewi Anjani

Minggu, 22 Juni 2025 - 16:44 WIB

Kasus Virus Hanta Ditemukan di Bandung Barat, Pasien Kini Telah Sembuh

Berita Terbaru