Bandung, Mevin.ID – Tak banyak yang tahu, sebelum pandemi Covid-19 melanda, Eleven Outdoor adalah salah satu merek perlengkapan kegiatan luar ruang asal Bandung yang berhasil menembus pasar internasional.
Produk-produk mereka sempat dipasarkan hingga ke Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura, dan memiliki mitra penjualan di berbagai kota besar di Indonesia, mulai dari Jakarta, Surabaya, hingga Makassar.
Didirikan pada 2011 oleh Danny Suwarno, Eleven Outdoor tumbuh berkat kedekatannya dengan komunitas aktivis lingkungan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Produk mereka tak hanya dikenal karena daya tahan dan desain yang cocok untuk petualang, tapi juga karena nilai yang diusung—yakni pelestarian alam dan gaya hidup berkelanjutan.
Namun, semua berubah ketika pandemi datang di tahun 2021.
Pandemi: Dari Puncak ke Jurang
Dampak pandemi sangat menghantam Eleven Outdoor. Pembatasan aktivitas luar ruang, turunnya daya beli, dan terhentinya pengiriman lintas negara membuat omzet merosot drastis. Danny terpaksa merumahkan beberapa karyawan untuk efisiensi. Bahkan, perusahaan nyaris kolaps.
“Waktu itu kami seperti jatuh bebas. Semua saluran penjualan mati total. Saya merasa ini titik terendah,” kenang Danny.
Kelemahan di Pemasaran Digital, Titik Balik Inovasi
Satu hal yang diakui Danny sebagai kelemahan: kurangnya fokus pada pemasaran digital. Selama ini mereka terlalu bergantung pada jaringan distribusi fisik dan penjualan komunitas.
Namun, di titik terendah itu, Danny tak menyerah. Dengan dorongan sahabat dan mitra lama, ia mulai belajar cara memasarkan secara online, masuk ke marketplace, dan membangun ulang kehadiran brand-nya di media sosial.
“Saya mulai dari nol lagi. Belajar bagaimana cara bikin konten, menjawab pelanggan, dan ikut berbagai pelatihan digital,” ujarnya.
Dari Bertahan ke Bangkit
Usaha tersebut perlahan membuahkan hasil. Di tengah masa sulit 2021–2023, Eleven Outdoor mulai dikenal lagi—kali ini oleh generasi digital. Inovasi dalam lini produk dan pemasaran online menjadi penyelamat utama.
Namun tantangan belum usai. Di tahun 2025 ini, kelesuan ekonomi global masih terasa. Banyak pelaku usaha yang mengeluhkan daya beli masyarakat belum sepenuhnya pulih. Meski begitu, Danny justru berhasil membalik tekanan menjadi peluang.
“Tahun 2025 tetap berat, tapi saya percaya konsistensi pasti membuahkan hasil. Alhamdulillah, omzet kami mulai meningkat, dan tim kami pun mulai pulih,” kata Danny.
Bukan Sekadar Usaha, Tapi Gerakan
Selain berbisnis, Eleven Outdoor terus aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan lingkungan.
Mereka mendukung kampanye bersih gunung, penanaman pohon, serta edukasi konservasi untuk komunitas muda.
Hal ini membuat merek lokal ini tak hanya menjual produk, tapi juga membangun gerakan yang bermakna.
Pelajaran dari Eleven Outdoor
Perjalanan Eleven Outdoor adalah cermin bagi banyak bisnis lokal: bahwa krisis bisa menjadi peluang transformasi.
Danny Suwarno dan timnya menunjukkan bahwa kekuatan bertahan bukan sekadar dari modal besar, tapi dari kemauan untuk berubah dan bertahan.
“Badai pasti ada. Tapi siapa yang bertahan, dia yang akan melanjutkan perjalanan,” tutup Danny.***
@eleven.outdoor