Bandung, Mevin.ID – Rabu sore (11/6/2025), kawasan simpang Dago, Bandung, biasanya hanya padat kendaraan dan hiruk-pikuk warga. Namun, suasana sore itu berbeda. Mata para Bobotoh menatap ke satu titik: videotron di perempatan Jalan Ir. H. Juanda.
Semua menanti, pukul 18.30 WIB, janji manajemen Persib untuk mengumumkan sesuatu yang “beda”.
Dan benar saja, tepat waktu, layar besar menyala. Cuplikan video memperlihatkan kegalauan seorang pemain atas kepergian rekan-rekannya. Latar musik menggiring emosi penonton.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun kejutan hadir di akhir video: Saddil Ramdani, eks winger Sabah FC, muncul dengan seragam biru kebanggaan. Resmi: Saddil kini milik Maung Bandung.
Bukan hanya cara pengumumannya yang tak biasa, tapi juga konteksnya. Saddil datang saat publik bertanya-tanya soal komposisi skuad Persib musim ini yang ditinggal beberapa nama. Tapi bukan hanya Saddil – ia datang bersama saudara kandungnya, Muhammad Zulhijah, dalam satu paket.
Lihat postingan ini di Instagram
“Ini bagian dari strategi komunikasi kami. Kami ingin menyajikan sesuatu yang baru, lebih fun dan kreatif,” ujar Adhi Pratama, Head of Communications PT Persib Bandung Bermartabat (PBB).
Lebih dari sekadar transfer pemain, menurut Adhi, ini adalah bagian dari transformasi Persib sebagai “entitas sportainment”. Klub ini bukan lagi hanya tentang sepak bola. “Persib adalah merek besar. Kami ingin mendekatkan klub kepada fans dengan cara yang lebih berkesan,” katanya.
Langkah ini disebut sebagai yang pertama di Indonesia—membuka bursa transfer dengan videotron interaktif di ruang publik. Dan bagi Bobotoh, ini bukan sekadar pengumuman, tapi sebuah pengalaman.
Rumor kedatangan Saddil sejatinya sudah lama beredar. Salah satu pendorongnya adalah unggahan pamannya, Waode Olu, yang mem-posting foto pertemuan Saddil dengan Direktur Olahraga Persib, Adhitia Herawan, di media sosial. Saat itu, hanya tersisa spekulasi. Kini sudah resmi. Saddil berseragam biru.
Kini, semua mata tertuju pada langkah berikutnya. Bukan hanya pada performa Saddil di lapangan, tapi juga bagaimana Persib terus menyajikan pertunjukan luar dan dalam lapangan. Untuk Bobotoh, ini lebih dari sepak bola. Ini adalah bagian dari identitas.***