Efisiensi Anggaran Rp300 T Bukan untuk Modal Operasional Danantara

- Redaksi

Selasa, 25 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro saat ditemui awak media dalam acara Digital Economic Forum di Jakarta, Selasa (25/2/2025) (ANTARA/Bayu Saputra)

Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro saat ditemui awak media dalam acara Digital Economic Forum di Jakarta, Selasa (25/2/2025) (ANTARA/Bayu Saputra)

Jakarta, Mevin.ID – Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Nasional menegaskan bahwa efisiensi anggaran Rp300 triliun yang disebut Presiden Prabowo Subianto bukanlah suntikan modal operasional untuk Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), melainkan ditujukan untuk diinvestasikan.

Hal itu diutarakan Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro seusai menghadiri acara Digital Economic Forum di Jakarta, Selasa.

Danantara, kata Bambang, sudah memiliki modal dari aktivitas perusahaan-perusahaan BUMN yang dinaungi saat ini.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Superholding tersebut dibentuk dengan mengalihkan kepemilikan saham BUMN yang sebelumnya dikuasai Kementerian BUMN menjadi langsung di bawah Danantara.

“Jadi struktur modalnya apa yang ada sekarang. Kalau misalnya Pak Presiden mengatakan akan ada yang diinvestasikan (Rp300 triliun) melalui Danantara, itu maksudnya bukan untuk memberikan modal kepada Danantara,” katanya.

Namun, Bambang berharap Danantara bisa melakukan investasi yang nanti sebagian bisa ikut mendorong pertumbuhan ekonomi dan agenda-agenda pembangunan yang sedang dilakukan oleh pemerintah.

Ia juga menegaskan bahwa pernyataan Prabowo mengenai investasi melalui Danantara tidak berarti memberikan tambahan modal dari APBN. Efisiensi anggaran dalam APBN justru digunakan untuk berbagai program prioritas, bukan untuk Danantara.

“Tentunya kalau anggaran kan memang dalam satu disiplin APBN. APBN dipakai untuk apa? Ya untuk program-program prioritas, kan bisa saja misalkan tidak hanya makan bergizi gratis (MBG), atau untuk tiga juta rumah. Nah tiga juta rumah kan tidak harus semuanya dari APBN, tapi bisa dengan skema investasi melibatkan baik BUMN maupun pihak swasta,” tuturnya.

Terkait jumlah pasti yang dialokasikan untuk Danantara, Bambang mengaku tidak mengetahuinya secara persis.

Namun, dirinya memastikan bahwa modal operasional Danantara berasal dari BUMN yang kini dikelola dalam bentuk superholding.

“Ya modal Danantara adalah yang ada sekarang di BUMN. Ini kan seperti membuat semacam superholding dari BUMN. Jadi ya di jumlah semua, modalnya Pertamina, Telkom, Bank Mandiri dan semuanya,” kata Bambang.

Sebagaimana diketahui, Presiden Prabowo Subianto telah mengumumkan bahwa pemanfaatan hasil efisiensi anggaran sebesar Rp300 triliun bakal dialokasikan untuk dikelola Danantara.

Adapun Danantara yang berperan sebagai Sovereign Wealth Funds (SWD) milik Indonesia itu baru saja diluncurkan secara langsung oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin lalu (24/2).

Danantara akan mengelola aset hingga lebih dari 900 miliar dolar AS, dengan proyeksi dana awal mencapai 20 miliar dolar AS.

Danantara akan memegang dua holding, yakni operasional yang dipimpin oleh Dony Oskaria yang juga Wakil Menteri BUMN, serta bidang investasi yang dipimpin oleh Pandi Sjahrir.

Presiden Prabowo juga menunjuk Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Ketua Dewan Pengawas Danantara, yang dibantu Wakil Ketua Dewan Pengawas Muliaman Hadad.***

Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kemampuan Bayar Cicilan Rumah Turun, BI Catat NPL KPR Tertinggi dalam 4 Tahun Sejak Pandemi Covid-19
Peluncuran Koperasi Desa Merah Putih Diundur ke 21 Juli 2025, Presiden Prabowo Dijadwalkan Hadir di Klaten
Pemerintah Siapkan Kebijakan LPG 3 Kg Satu Harga, Berlaku Mulai Tahun Depan
Bank Syariah Muhammadiyah Resmi Beroperasi, Namanya Bank Syariah Matahari
QRIS Go Global: Solusi Pembayaran Digital Indonesia yang Bikin AS Gerah?
Hari Koperasi Nasional ke-78: Saatnya Koperasi Naik Kelas
18 BUMN Gabung ke Ekosistem Kopdes Merah Putih, Sinergi Nyata Bangun Ekonomi Desa
Kopdes Merah Putih Siap Cetak 2 Juta Lapangan Kerja, Pemerintah Gandeng BLK dan Komunitas Daerah

Berita Terkait

Senin, 14 Juli 2025 - 12:19 WIB

Kemampuan Bayar Cicilan Rumah Turun, BI Catat NPL KPR Tertinggi dalam 4 Tahun Sejak Pandemi Covid-19

Senin, 14 Juli 2025 - 09:25 WIB

Peluncuran Koperasi Desa Merah Putih Diundur ke 21 Juli 2025, Presiden Prabowo Dijadwalkan Hadir di Klaten

Senin, 14 Juli 2025 - 09:17 WIB

Pemerintah Siapkan Kebijakan LPG 3 Kg Satu Harga, Berlaku Mulai Tahun Depan

Minggu, 13 Juli 2025 - 13:51 WIB

Bank Syariah Muhammadiyah Resmi Beroperasi, Namanya Bank Syariah Matahari

Jumat, 11 Juli 2025 - 21:10 WIB

QRIS Go Global: Solusi Pembayaran Digital Indonesia yang Bikin AS Gerah?

Berita Terbaru

Foto: Seorang ASN BKKBN Sulteng bernama Ariel Huma meninggal di Kabupaten Donggala. (dok. istimewa)

Editorial

Negara yang Sibuk Membangun, Tapi Lupa Jalan Pulang

Senin, 14 Jul 2025 - 08:51 WIB