Farhan Akui Bandung Macet Parah: Jumlah Kendaraan Hampir Samai Penduduk, Angkot Harus Berubah

- Redaksi

Sabtu, 5 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jumlah penduduk di kota Bandung sebanyak 2,4 juta jiwa sedangkan populasi kendaraan 2,2 juta unit. (ANTARA FOTO/Novrian Arbi)

Jumlah penduduk di kota Bandung sebanyak 2,4 juta jiwa sedangkan populasi kendaraan 2,2 juta unit. (ANTARA FOTO/Novrian Arbi)

Bandung, Mevin.ID – Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, akhirnya buka suara soal gelar tak membanggakan yang kini disandang Kota Kembang: kota paling macet di Indonesia, bahkan masuk 15 besar kota termacet di dunia.

Dalam sebuah acara di Summarecon Bandung, Sabtu (5/7/2025), Farhan tak mengelak. Ia justru menyebut fakta mencengangkan sebagai penyebab utama kemacetan.

“Ini mah fakta ya, saya bukan ngeles. Jumlah penduduk Kota Bandung itu 2,6 juta. Tapi kendaraan pribadi bernomor D itu ada 2,3 juta!” ungkap Farhan, blak-blakan.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Angkot Kalah Saing, Sistem Trayek Akan Dihapus

Tak hanya kendaraan pribadi, Farhan juga menyoroti angkot sebagai faktor kemacetan. Meski jumlah penggunanya terus menurun, keberadaan angkot yang terikat sistem trayek dinilai sudah tak relevan di era mobilitas cepat dan fleksibel.

“Angkot itu sudah enggak bisa bersaing sama ojol. Solusinya? Kita harus ubah sistem trayek itu. Harus fleksibel,” tegasnya.

Farhan berencana mengubah total regulasi angkutan kota. Ia ingin angkot bisa beroperasi seperti taksi atau ojol—berbasis permintaan (on-demand), bukan lagi terikat jalur trayek konvensional.

Menuju Angkot Cerdas: Fleksibel, Berbasis IoT

Tak hanya merombak regulasi, Farhan juga punya visi lebih besar: menciptakan angkot cerdas berbasis teknologi Internet of Things (IoT). Sistem ini nantinya akan memungkinkan pelacakan, pengaturan rute dinamis, hingga integrasi ke dalam aplikasi transportasi.

“Sebelum bicara soal angkot listrik, yang paling penting adalah membongkar warisan regulasi trayek lama. Angkot zaman sekarang harus cerdas dan bisa terkoneksi dengan sistem digital,” kata Farhan.

Trayek angkot Bandung saat ini disebut Farhan masih merujuk pada peta usang sejak tahun 1980-an. Hal ini membuat armada angkot makin tertinggal dan tidak kompetitif di tengah derasnya arus inovasi transportasi.

“Saya lahir tahun 1976, dan sampai sekarang trayek angkot belum pernah diubah. Sudah saatnya berani mereformasi,” tutupnya.***

Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Tujuh Tahun Menanti, Bayi Irmawati Meninggal Diduga Akibat Kelalaian RSUD Kuningan
Viral! Pasien Miskin Diduga Ditelantarkan RSD Gunung Jati karena Tak Mampu Bayar Rp14,3 Juta
“Antrian Panjang di Cianjur”: Potret Muda-Mudi Mengejar Asa di Tengah Sulitnya Lapangan Kerja
Disdik Kota Bekasi Terapkan Jam Masuk Sekolah Pukul 06.30, Uji Coba hingga 21 Juli
Seminar Internasional BKPI UPB: Konseling Islami Berkelanjutan untuk Generasi Masa Depan
Tak Terapkan Jam Masuk 06.30 WIB, Ini Sikap Resmi Pemkab Bogor
Pemkot Bogor Tak Terapkan Jam Masuk Sekolah Pukul 06.30 WIB, Ini Alasannya
Bejat, Pria 63 Tahun Cabuli Tetangga Berkebutuhan Khusus di Serang

Berita Terkait

Senin, 14 Juli 2025 - 21:30 WIB

Tujuh Tahun Menanti, Bayi Irmawati Meninggal Diduga Akibat Kelalaian RSUD Kuningan

Senin, 14 Juli 2025 - 21:17 WIB

Viral! Pasien Miskin Diduga Ditelantarkan RSD Gunung Jati karena Tak Mampu Bayar Rp14,3 Juta

Senin, 14 Juli 2025 - 07:06 WIB

Disdik Kota Bekasi Terapkan Jam Masuk Sekolah Pukul 06.30, Uji Coba hingga 21 Juli

Minggu, 13 Juli 2025 - 21:19 WIB

Seminar Internasional BKPI UPB: Konseling Islami Berkelanjutan untuk Generasi Masa Depan

Minggu, 13 Juli 2025 - 20:25 WIB

Tak Terapkan Jam Masuk 06.30 WIB, Ini Sikap Resmi Pemkab Bogor

Berita Terbaru