Fenomena ‘Mantab’: Antara Gaya Hidup dan Tantangan Finansial

- Redaksi

Senin, 17 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Trend 'Mantab' Makan Tabungan

Ilustrasi Trend 'Mantab' Makan Tabungan

BELAKANGAN ini, istilah ‘Mantab’ atau makan tabungan menjadi populer sebagai gambaran kehidupan masyarakat yang kerap mengandalkan tabungan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Fenomena ini menjadi cerminan dari tantangan ekonomi yang semakin kompleks, namun juga menyimpan cerita tentang perilaku finansial yang menarik untuk diulas.

Di tengah peningkatan biaya hidup yang terus merangkak naik, banyak orang merasa penghasilannya tak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar maupun gaya hidup.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tabungan, yang seharusnya menjadi “jaring pengaman” finansial untuk masa depan, akhirnya menjadi solusi cepat untuk menutup kebutuhan mendesak. Hal ini bukan tanpa risiko, karena kehilangan tabungan berarti kehilangan perlindungan terhadap kejadian tak terduga di kemudian hari.

Namun, fenomena ini tak semata soal kebutuhan mendesak. Di balik itu, ada gaya hidup konsumtif yang sering kali menjadi alasan utama.

Dengan kemudahan akses ke teknologi dan media sosial, dorongan untuk mengikuti tren atau memenuhi standar gaya hidup tertentu menjadi semakin besar. Akibatnya, banyak yang rela “mengorbankan” tabungan demi memenuhi keinginan, bukan kebutuhan.

Data Ekonomi yang Memperkuat Fenomena ‘Mantab’

Pada tahun 2025, pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan stagnan di angka 5,2%, yang mencerminkan tantangan daya beli masyarakat yang melemah.

Selain itu, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencatat defisit sebesar Rp 31,2 triliun hingga Februari 2025, akibat penerimaan negara yang belum optimal sementara belanja negara tetap tinggi.

Kondisi ini semakin diperburuk oleh gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di awal tahun 2025, yang melibatkan sekitar 60.000 buruh dari 50 perusahaan di berbagai sektor. Gelombang PHK ini tidak hanya berdampak pada kehilangan pekerjaan, tetapi juga mengancam hak-hak pekerja seperti pesangon dan tunjangan hari raya (THR).

Lantas, bagaimana sebaiknya kita menyikapi fenomena ini? Penting untuk memperkuat literasi finansial, baik di tingkat individu maupun masyarakat. Mengatur keuangan dengan bijak, memprioritaskan kebutuhan daripada keinginan, serta menjaga disiplin menabung adalah langkah awal yang penting.

Selain itu, pemerintah dan lembaga keuangan juga perlu memainkan peran dalam menciptakan kebijakan yang mendukung kestabilan ekonomi, seperti memberikan edukasi keuangan dan memperluas akses kepada program tabungan yang aman dan menguntungkan.

Fenomena ‘Mantab’ ini mengingatkan kita bahwa pengelolaan keuangan adalah salah satu kunci untuk menghadapi tantangan ekonomi. Bagaimana dengan anda ? Mantab kan ? Atau Tabnya Sudah kosong ?***

Penulis : Bernade

Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Negara yang Sibuk Membangun, Tapi Lupa Jalan Pulang
Dialog Batin — Episode 3: Ketika Ibadah Terasa Kosong
Seneca: “Pikiran yang Gelisah akan Masa Depan Adalah Pikiran yang Sengsara”
Sendiri, Tapi Tidak Sepi: Meresapi Kesendirian Lewat Kacamata Stoik
Matahari Juga Bersinar untuk Orang Jahat: Pelajaran Tenang dari Seneca
Seneca dan Seni Menghadapi Cobaan: Keteguhan dalam Pandangan Stoik
Dialog Batin — Episode 2: Tuhan yang Jauh Padahal Dekat
Koperasi sebagai Ketidaktahuan yang Disengaja: Meninjau Kegagalan Epistemik Dunia Pendidikan terhadap Demokrasi Ekonomi

Berita Terkait

Senin, 14 Juli 2025 - 08:51 WIB

Negara yang Sibuk Membangun, Tapi Lupa Jalan Pulang

Jumat, 11 Juli 2025 - 12:07 WIB

Dialog Batin — Episode 3: Ketika Ibadah Terasa Kosong

Kamis, 10 Juli 2025 - 22:29 WIB

Seneca: “Pikiran yang Gelisah akan Masa Depan Adalah Pikiran yang Sengsara”

Minggu, 6 Juli 2025 - 21:15 WIB

Sendiri, Tapi Tidak Sepi: Meresapi Kesendirian Lewat Kacamata Stoik

Sabtu, 5 Juli 2025 - 20:43 WIB

Matahari Juga Bersinar untuk Orang Jahat: Pelajaran Tenang dari Seneca

Berita Terbaru

Foto: Seorang ASN BKKBN Sulteng bernama Ariel Huma meninggal di Kabupaten Donggala. (dok. istimewa)

Editorial

Negara yang Sibuk Membangun, Tapi Lupa Jalan Pulang

Senin, 14 Jul 2025 - 08:51 WIB