Singaraja, Mevin.ID – Sebuah film horor indie karya anak bangsa asal Lombok berjudul The Vengeance of Seher menjadi sorotan setelah viral di media sosial. Film yang ditayangkan di kanal YouTube LENTENG TEDES pada Selasa (11/3/2025) ini berhasil menarik perhatian publik dengan pencapaian yang luar biasa hanya dalam waktu singkat.
Film garapan sutradara Gagas Fagiara Gamarsese ini berhasil mencetak rekor dengan ditonton lebih dari 1,5 juta penonton dalam empat hari sejak rilis. Selain itu, film berdurasi 1 jam 53 menit ini telah mendapatkan lebih dari 97 ribu suka dan terus meningkat. Trailer filmnya pun berhasil menembus peringkat kedua dalam daftar film trending YouTube, dengan lebih dari 133 ribu penayangan dalam empat hari terakhir.
Sinopsis Film “The Vengeance of Seher
Film ini mengisahkan tentang seorang pria bernama **Burhan** yang berusaha membalas dendam terhadap wanita yang dicintainya, **Salbiah**. Hubungan cinta mereka terhalang oleh penolakan keras dari ibu Salbiah, yang tidak menyukai Burhan karena status ekonominya yang miskin.
Berbagai upaya dilakukan Burhan untuk meluluhkan hati calon mertuanya, namun semua usahanya sia-sia. Frustasi dan putus asa, Burhan akhirnya memilih jalan mistis untuk memperjuangkan cintanya. Cerita ini mengangkat tema cinta, dendam, dan dunia supernatural yang berhasil memikat penonton.
Respons Penonton dan Pujian Kritikus
Kesuksesan film ini tidak hanya terlihat dari angka penonton yang tinggi, tetapi juga dari respons positif penonton di kolom komentar YouTube. Banyak yang memuji alur cerita yang menarik, akting para pemain, serta efek visual dan audio yang mencekam.
Sutradara Gagas Fagiara Gamarsese mengungkapkan rasa syukurnya atas sambutan hangat dari penonton. “Ini adalah bukti bahwa karya anak bangsa, meskipun dengan budget terbatas, bisa bersaing dan diterima dengan baik oleh masyarakat,” ujarnya.
Dukungan untuk Film Indie Lokal
Kesuksesan *The Vengeance of Seher* menjadi bukti bahwa film indie lokal memiliki potensi besar untuk bersaing di industri perfilman. Film ini juga membuktikan bahwa media sosial, khususnya YouTube, bisa menjadi platform yang efektif untuk mempromosikan karya-karya kreatif anak bangsa.
Masyarakat pun diharapkan terus mendukung film-film indie lokal agar semakin banyak karya berkualitas yang lahir dari tangan kreatif anak Indonesia. ***





















