Bandung, Mevin.ID – Suasana panas mewarnai rapat paripurna DPRD Jawa Barat saat Fraksi PDI-P memutuskan walk out dari ruang sidang. Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap sikap Dedi Mulyadi yang dianggap telah melecehkan institusi DPRD.
Meski diwarnai aksi keluar ruangan, rapat tetap dilanjutkan dengan mendengarkan pandangan dari fraksi lainnya. Rapat paripurna ini sendiri hanya dihadiri oleh Wakil Gubernur Jabar, Erwan Setiawan, tanpa kehadiran Gubernur Ridwan Kamil.
Anggota Fraksi PDI-P, Memo Hermawan, menegaskan bahwa aksi walk out ini bukan semata sikap fraksinya, melainkan bentuk pembelaan terhadap marwah dan kehormatan lembaga DPRD Jabar yang dinilai direndahkan oleh Dedi Mulyadi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami merasa prihatin karena DPRD direndahkan. Ini bukan soal fraksi, ini soal harga diri lembaga. Kami mendorong pimpinan untuk mengajukan interpelasi dan meminta klarifikasi langsung ke Gubernur,” ujarnya usai rapat.
Memo juga menyoroti pentingnya sinergi antara eksekutif dan legislatif dalam menjalankan roda pemerintahan di Jawa Barat. Menurutnya, DPRD sebagai representasi rakyat harus dilibatkan dalam setiap kebijakan daerah.
“Eksekutif dan legislatif seharusnya saling memperkuat, bukan saling meniadakan. Jangan sampai DPRD diperlakukan seolah tidak penting,” tegas Memo.
Aksi Fraksi PDI-P ini menjadi sorotan tajam publik dan membuka ruang diskusi lebih luas tentang relasi antara legislatif dan eksekutif di tingkat daerah. Apakah ini akan berujung pada interpelasi terhadap Gubernur? Mevin.ID akan terus mengikuti perkembangannya. ***