Bekasi, Mevin.ID – Gagasan pendidikan berbasis kewirausahaan bagi santri yang dikembangkan di Kabupaten Bekasi menjadi sorotan dalam ajang Pemuda Pelopor Provinsi Jawa Barat 2025.
Konsep yang mengintegrasikan ilmu keislaman dengan pendidikan entrepreneur ini berhasil mengantarkan sebuah lembaga pendidikan masuk dalam lima besar kategori Pendidikan pada seleksi tingkat provinsi.
Gagasan tersebut dikembangkan di Yayasan Pendidikan Islam Al Mutakhir yang berlokasi di Kampung Lubang Buaya, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Tim Penilai Fact Finding dari Pemilihan Pemuda Pelopor Provinsi Jawa Barat 2025 yang dipimpin oleh Dr. Harun Heri Trismiyanto telah melakukan kunjungan langsung ke yayasan tersebut pada Rabu (18/6/2025). Dalam kunjungan itu, tim menilai kesesuaian program dengan proposal serta dampak sosial dari gagasan pendidikan yang diusung.
Di lembaga ini, ratusan santri tidak hanya mempelajari ilmu agama, namun juga dibina untuk menjadi calon pengusaha muda dengan semangat mandiri dan berdaya saing.
Kedatangan Team Penilai Fact Finding Pemilihan Pemuda Pelopor Provinsi Jawa Barat itu, langsung melakukan peninjauan kegiatan sesuai proposal yang ditulis oleh Fikri Fauzi.
Yayasan Islam Al Mutakhir yang dirintis dan didirikan oleh Fikri Fauzi saat ini telah memiliki ratusan murid/santri. Di sekolah ini para santri peserta didiknya, bukan hanya dibekali ilmu agama Islam, tetapi juga dibekali ilmu sebagai Entrepreneur, yaitu bagaimana santri sebagai seorang individu memiliki jiwa pengusaha dan berani mengambil resiko dalam membangun dan mengembangkan bisnis atau usaha.
Para peserta didik diajarkan keterampilan praktis seperti pembuatan kopi herbal, produksi minyak wangi, beternak ikan lele, hingga pengelolaan peternakan kambing sebagai bagian dari kurikulum berbasis kewirausahaan.
“Gagasan ini berhasil masuk dalam lima besar kandidat Pemuda Pelopor Jawa Barat 2025 di bidang pendidikan. Selanjutnya akan dipilih tiga besar untuk menentukan wakil Jawa Barat ke tingkat nasional,” ujar Dr. Harun.
Gagasan “Santri Entrepreneur” ini mendapat sambutan positif dari berbagai pihak. Sejumlah tokoh daerah hadir mendukung langsung penilaian tersebut, termasuk anggota DPRD Kabupaten Bekasi, perwakilan Disporabud, Camat Setu, serta tokoh masyarakat dan pemuda Kecamatan Setu.
Inisiatif pendidikan berbasis kemandirian ekonomi ini diharapkan dapat menjadi model alternatif pendidikan pesantren di Indonesia, sekaligus mencetak generasi muda Islam yang unggul dalam ilmu dan tangguh dalam usaha.***
Penulis : Clendy Saputra
Editor : Pratigto