Gaza Hampir Mati Kehausan: Krisis Air Kian Parah di Tengah Blokade Israel

- Redaksi

Minggu, 11 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Otoritas Sumber Daya Air Palestina (Palestinian Water Authority/PWA) pada Sabtu (10/5) memperingatkan bahwa saat ini Jalur Gaza menghadapi krisis air dan

Otoritas Sumber Daya Air Palestina (Palestinian Water Authority/PWA) pada Sabtu (10/5) memperingatkan bahwa saat ini Jalur Gaza menghadapi krisis air dan "hampir mati kehausan". (ANTARA/Xinhua).

Gaza, Mevin.ID – Jalur Gaza kini di ambang kehancuran total akibat krisis air yang makin menggila. Otoritas Sumber Daya Air Palestina (PWA) memperingatkan, wilayah itu “hampir mati kehausan” setelah 85 persen infrastruktur air dan sanitasi lumpuh total akibat serangan militer Israel dan blokade yang terus berlangsung.

Dalam laporan yang dirilis Sabtu (10/5), PWA menyebut bahwa warga Gaza kini hanya bisa mengakses 3–5 liter air per hari—jauh dari batas minimum darurat 15 liter yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Air asin, air limbah, dan air terkontaminasi kini jadi ‘minuman sehari-hari’ bagi lebih dari dua juta penduduk di wilayah terisolasi itu.

“Ini bukan lagi sekadar krisis. Gaza nyaris kehabisan napas,” tulis PWA dalam pernyataan resmi mereka.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lumpuhnya sistem penyediaan air dipicu kombinasi mematikan: pemboman bertubi-tubi yang meluluhlantakkan jaringan pipa dan fasilitas pengolahan, pemadaman listrik berkepanjangan, serta minimnya pasokan bahan bakar untuk menjalankan pompa air.

Pernyataan tersebut juga memperingatkan soal meningkatnya risiko kesehatan masyarakat, merujuk pada pembuangan air limbah yang belum diolah dengan ke daerah permukiman serta penggunaan air asin yang tidak layak konsumsi oleh warga. (ANTARA/Xinhua).

Tak hanya itu, penutupan semua jalur masuk ke Gaza selama 70 hari berturut-turut oleh Israel telah memblokir sekitar 39.000 truk bantuan yang membawa makanan, air, dan obat-obatan.

Kondisi ini membuat risiko wabah penyakit meningkat tajam. Limbah tak lagi diolah dan langsung mengalir ke pemukiman warga. Anak-anak dan orang tua mulai terdampak secara serius, memicu alarm krisis kesehatan yang lebih luas.

PWA menuding Israel melanggar hukum kemanusiaan internasional dan menuntut penghentian operasi militer serta pencabutan blokade. Mereka juga menyerukan perlindungan terhadap para pekerja di sektor air yang saat ini berjuang nyaris tanpa dukungan logistik.

Dalam pernyataan yang dirilis pada Jumat (9/5), kantor tersebut mengungkapkan bahwa Israel menutup semua jalur perlintasan Gaza selama 70 hari berturut-turut, memblokir akses masuk bagi sekitar 39.000 truk bantuan yang membawa bahan bakar, makanan, dan pasokan medis terlepas dari apa yang disebutnya sebagai krisis kesehatan dan kemanusiaan yang semakin memburuk. (ANTARA/Xinhua).

Sementara itu, kantor media pemerintah yang dikelola Hamas menuding Israel tengah melakukan “kejahatan terorganisasi” terhadap rakyat sipil Gaza, dengan mematikan jalur kehidupan dan menyandera bantuan kemanusiaan demi kepentingan politik.

Blokade ini diberlakukan sejak 2 Maret lalu, setelah tahap pertama gencatan senjata Israel-Hamas tak diperpanjang. Upaya melanjutkan negosiasi damai hingga kini masih buntu.***

Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Prabowo Naikkan Gaji Hakim Hingga 280 Persen: “Keadilan Tak Boleh Murah”
Polisi Ungkap Sindikat Eksploitasi Anak di Depok, Pelaku Tawarkan “Live Streaming” Pornografi via Aplikasi
Kejagung Limpahkan Berkas 9 Tersangka Korupsi Minyak Mentah ke JPU
Proyek Tol Getaci Dipangkas, Hanya Sampai Tasikmalaya. Ini Tahapan Pengerjannya
Bank Dunia: Sejumlah Negara Akan Alami Kontraksi Ekonomi di 2025, Indonesia Melambat
Gubernur Jabar Tetap Tolak Rapat Pemda di Hotel: Gunakan Fasilitas Kantor yang Ada
Mendagri Izinkan Pemda Rapat di Hotel, Tapi Ingatkan Tak Berlebihan
Ahli UGM: Kerusakan Tambang Nikel di Raja Ampat Bisa Lampaui Skandal Timah Rp271 Triliun

Berita Terkait

Kamis, 12 Juni 2025 - 16:20 WIB

Prabowo Naikkan Gaji Hakim Hingga 280 Persen: “Keadilan Tak Boleh Murah”

Kamis, 12 Juni 2025 - 15:39 WIB

Polisi Ungkap Sindikat Eksploitasi Anak di Depok, Pelaku Tawarkan “Live Streaming” Pornografi via Aplikasi

Kamis, 12 Juni 2025 - 15:31 WIB

Kejagung Limpahkan Berkas 9 Tersangka Korupsi Minyak Mentah ke JPU

Kamis, 12 Juni 2025 - 15:24 WIB

Proyek Tol Getaci Dipangkas, Hanya Sampai Tasikmalaya. Ini Tahapan Pengerjannya

Kamis, 12 Juni 2025 - 15:02 WIB

Bank Dunia: Sejumlah Negara Akan Alami Kontraksi Ekonomi di 2025, Indonesia Melambat

Berita Terbaru