Gaza, Mevin.ID– Kementerian Kesehatan di Gaza kembali mengirimkan sinyal darurat kepada komunitas internasional setelah serangan terbaru Israel menghantam rumah sakit darurat di Palestina selatan, menewaskan satu orang dan melukai 10 lainnya.
Serangan tersebut menyasar pintu masuk Rumah Sakit Darurat Kuwait di kawasan Khan Younis, yang menjadi salah satu titik kritis pelayanan medis di tengah konflik berkepanjangan. Kantor berita WAFA melaporkan, serangan itu memicu kepanikan dan menambah daftar panjang fasilitas medis yang menjadi sasaran.
“Serangan terhadap rumah sakit darurat Kuwait di Khan Younis menunjukkan niat penjajah untuk melumpuhkan sistem kesehatan kami,” tegas Kemenkes Gaza dalam pernyataan resminya.
Sistem Kesehatan Gaza di Ujung Tanduk
Kementerian juga menyebut bahwa hampir 40 persen stok obat dan 60 persen pasokan medis telah habis, membuat sistem kesehatan Gaza nyaris kolaps.
Di sisi lain, IDF (Pasukan Pertahanan Israel) mengklaim serangan sebelumnya terhadap Rumah Sakit Al-Ahli di Kota Gaza karena dugaan lokasi itu dijadikan pusat komando oleh kelompok Hamas. Tuduhan ini dibantah oleh pejabat sipil Palestina.
Juru bicara Pertahanan Sipil Palestina, Mahmoud Basal, menyatakan bahwa kota tersebut kini kehilangan fasilitas medis yang mampu menangani korban luka.
Blokade dan Pemadaman Memburuk
Serangan ini bukan satu-satunya bentuk tekanan. Israel juga telah memutus pasokan listrik ke pabrik desalinasi—yang memproduksi air bersih—dan menutup akses bagi truk bantuan kemanusiaan.
Langkah itu dilakukan sejak 18 Maret, setelah Hamas diklaim menolak skema perpanjangan gencatan senjata dari Amerika Serikat.
Dunia Diminta Tidak Lagi Diam
“Serangan ini adalah bentuk kejahatan yang tak akan berhenti jika dunia internasional terus diam,” tulis Kemenkes Gaza.
Mereka mendesak organisasi-organisasi kemanusiaan untuk bersikap tegas dan mengambil tindakan nyata untuk melindungi rumah sakit serta tenaga medis di wilayah konflik.***
Sumber Berita: Anadolu





















