Gempuran ke Rumah Sakit Gaza Kian Brutal, Kemenkes Gaza Desak Dunia Internasional Bertindak

- Redaksi

Rabu, 16 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Arsip foto - Sebuah ruang perawatan anak di RS Kamal Adwan di Gaza utara hancur oleh serangan Israel. ANTARA/Anadolu/as.

Arsip foto - Sebuah ruang perawatan anak di RS Kamal Adwan di Gaza utara hancur oleh serangan Israel. ANTARA/Anadolu/as.

Gaza, Mevin.ID– Kementerian Kesehatan di Gaza kembali mengirimkan sinyal darurat kepada komunitas internasional setelah serangan terbaru Israel menghantam rumah sakit darurat di Palestina selatan, menewaskan satu orang dan melukai 10 lainnya.

Serangan tersebut menyasar pintu masuk Rumah Sakit Darurat Kuwait di kawasan Khan Younis, yang menjadi salah satu titik kritis pelayanan medis di tengah konflik berkepanjangan. Kantor berita WAFA melaporkan, serangan itu memicu kepanikan dan menambah daftar panjang fasilitas medis yang menjadi sasaran.

“Serangan terhadap rumah sakit darurat Kuwait di Khan Younis menunjukkan niat penjajah untuk melumpuhkan sistem kesehatan kami,” tegas Kemenkes Gaza dalam pernyataan resminya.

Sistem Kesehatan Gaza di Ujung Tanduk

Kementerian juga menyebut bahwa hampir 40 persen stok obat dan 60 persen pasokan medis telah habis, membuat sistem kesehatan Gaza nyaris kolaps.

Di sisi lain, IDF (Pasukan Pertahanan Israel) mengklaim serangan sebelumnya terhadap Rumah Sakit Al-Ahli di Kota Gaza karena dugaan lokasi itu dijadikan pusat komando oleh kelompok Hamas. Tuduhan ini dibantah oleh pejabat sipil Palestina.

Juru bicara Pertahanan Sipil Palestina, Mahmoud Basal, menyatakan bahwa kota tersebut kini kehilangan fasilitas medis yang mampu menangani korban luka.

Blokade dan Pemadaman Memburuk

Serangan ini bukan satu-satunya bentuk tekanan. Israel juga telah memutus pasokan listrik ke pabrik desalinasi—yang memproduksi air bersih—dan menutup akses bagi truk bantuan kemanusiaan.

Langkah itu dilakukan sejak 18 Maret, setelah Hamas diklaim menolak skema perpanjangan gencatan senjata dari Amerika Serikat.

Dunia Diminta Tidak Lagi Diam

“Serangan ini adalah bentuk kejahatan yang tak akan berhenti jika dunia internasional terus diam,” tulis Kemenkes Gaza.

Mereka mendesak organisasi-organisasi kemanusiaan untuk bersikap tegas dan mengambil tindakan nyata untuk melindungi rumah sakit serta tenaga medis di wilayah konflik.***

Facebook Comments Box

Sumber Berita: Anadolu

Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Menkeu Purbaya Tanggapi Usulan Relaksasi Pajak Media dari Forum Pemred
Menkeu Purbaya Minta Media Lebih Lantang Kritik Pemerintah demi Jaga Ekonomi
Ethiopia Laporkan Wabah Pertama Virus Marburg, WHO Puji Respons Cepat Negeri Tanduk Afrika
Masuk Gedung Diminta KTP & Selfie? Pakar: Itu Berpotensi Langgar UU Pelindungan Data Pribadi
Ketika Ledakan Terjadi, Kamera Lebih Cepat dari Empati
Purbaya Ancam Tindak Tegas Penentang Kebijakan Pemberantasan Impor Baju Bekas
MK Larang Polisi Aktif Isi Jabatan Sipil, Ini Daftar Jenderal yang Masih Menjabat
KPK Sita Jam Tangan Mewah, 24 Sepeda, hingga Jeep Rubicon Milik Direktur RSUD Ponorogo

Berita Terkait

Minggu, 16 November 2025 - 19:16 WIB

Menkeu Purbaya Tanggapi Usulan Relaksasi Pajak Media dari Forum Pemred

Minggu, 16 November 2025 - 18:49 WIB

Menkeu Purbaya Minta Media Lebih Lantang Kritik Pemerintah demi Jaga Ekonomi

Minggu, 16 November 2025 - 15:47 WIB

Masuk Gedung Diminta KTP & Selfie? Pakar: Itu Berpotensi Langgar UU Pelindungan Data Pribadi

Minggu, 16 November 2025 - 12:45 WIB

Ketika Ledakan Terjadi, Kamera Lebih Cepat dari Empati

Minggu, 16 November 2025 - 12:37 WIB

Purbaya Ancam Tindak Tegas Penentang Kebijakan Pemberantasan Impor Baju Bekas

Berita Terbaru

Staf Ahli Menteri Kehutanan Bidang Perubahan Iklim, Haruni Krisnawati (tampak dalam layar) memberikan pemaparan terkait pasar karbon dalam Sidang CMA7 COP30 di Belém, Brasil. (Antara/HO/Kementerian Kehutanan)

Ekonomi

Indonesia Dorong Aturan Pasar Karbon yang Lebih Adil di COP30

Minggu, 16 Nov 2025 - 18:15 WIB