Gerakan Tanah di Purwakarta, 250 Warga Mengungsi dan 70 Bangunan Rusak

- Redaksi

Minggu, 15 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dampak pergerakan tanah di Kampung Cigintung Desa Pasirmulya Kecamatan Sukatani Purwakarta Jawa Barat pada 19 Mei 2025. ANTARA/HO Badan Geologi.

Dampak pergerakan tanah di Kampung Cigintung Desa Pasirmulya Kecamatan Sukatani Purwakarta Jawa Barat pada 19 Mei 2025. ANTARA/HO Badan Geologi.

Purwakarta, Mevin.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat melaporkan sebanyak 250 warga Kampung Cigintung, Desa Pasirmulya, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, terpaksa mengungsi akibat gerakan tanah susulan yang terus terjadi sejak pertengahan April 2025.

Pranata Humas BPBD Jabar, Hadi Rahmat, pada Minggu (15/6) menyampaikan bahwa BPBD bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dan Purwakarta telah menyalurkan bantuan logistik, membuka dapur umum, serta menyediakan layanan kesehatan di sejumlah lokasi pengungsian.

“Bencana ini menyebabkan 70 unit bangunan rusak, termasuk 57 rumah rusak berat, satu fasilitas umum, satu tempat ibadah, tiga rumah rusak sedang, dan delapan rumah rusak ringan,” ujar Hadi.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Gerakan tanah atau amblasan dilaporkan menjalar hingga 20 meter dari titik awal dalam rentang 11–14 Juni 2025 dan terus bertambah setiap 10 menit. Dampaknya meluas, termasuk memaksa warga memindahkan puluhan makam keluarga yang terdampak pergeseran tanah.

Badan Geologi Kementerian ESDM menyatakan bahwa pergerakan tanah ini merupakan lanjutan dari kejadian sebelumnya yang tercatat sejak 20 April, dengan aktivitas susulan pada 23 April, 19 dan 21 Mei, serta 14 Juni.

Daerah terdampak terletak di wilayah perbukitan dengan ketinggian sekitar 370 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan memiliki kemiringan lereng yang tergolong curam. Berdasarkan peta geologi, wilayah ini tersusun dari endapan aluvium tua dan batu pasir tufan yang mudah jenuh oleh air.

Badan Geologi mengklasifikasikan kawasan ini sebagai zona potensi gerakan tanah menengah hingga tinggi, terutama jika dipicu oleh curah hujan di atas normal. Faktor risiko utama meliputi kemiringan lereng, tanah pelapukan yang tebal dan poros, serta kondisi hidrologi yang jenuh.

Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, dalam keterangannya menyatakan, “Gerakan tanah lama dapat aktif kembali, terutama jika dipicu oleh hujan lebat dan gangguan pada lereng.”

Pemerintah Kabupaten Purwakarta juga telah mengerahkan alat berat untuk membantu penanganan di lokasi terdampak.***

Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Ini 22 Titik Razia Diawasi Ketat di Bandung, Polisi Gencarkan Operasi Patuh Lodaya 2025
KAWALI Ungkap Dugaan Pencemaran Kali Cijambe Akibat Bocoran Air Lindi dari TPA Sumur Batu
Pemkab Kuningan Nonaktifkan Direktur RSUD Linggajati Terkait Dugaan Malpraktik Bayi
“Luka Bernama Sampah Jakarta”: Wakil Rakyat Bantargebang Tuntut Keadilan dari DKI
Tokoh Warga Desak Bupati Bekasi Turun Tangan Usut Dugaan Penyalahgunaan Jabatan di RW 13 Mustika Grande
Polda Jabar Ungkap Sindikat Penjualan Bayi ke Singapura, 24 Korban Teridentifikasi
Skandal Bumi Sakinah Permai 2: Ketika Perizinan Diduga Jadi Komoditas, ARB Turun ke Jalan
Fasos-Fasum Jadi Ajang Dagang? Warga Mustika Grande Tuding Pemdes Burangkeng Langkahi UU

Berita Terkait

Kamis, 17 Juli 2025 - 20:34 WIB

Ini 22 Titik Razia Diawasi Ketat di Bandung, Polisi Gencarkan Operasi Patuh Lodaya 2025

Kamis, 17 Juli 2025 - 16:25 WIB

Pemkab Kuningan Nonaktifkan Direktur RSUD Linggajati Terkait Dugaan Malpraktik Bayi

Kamis, 17 Juli 2025 - 11:44 WIB

“Luka Bernama Sampah Jakarta”: Wakil Rakyat Bantargebang Tuntut Keadilan dari DKI

Kamis, 17 Juli 2025 - 09:56 WIB

Tokoh Warga Desak Bupati Bekasi Turun Tangan Usut Dugaan Penyalahgunaan Jabatan di RW 13 Mustika Grande

Selasa, 15 Juli 2025 - 18:19 WIB

Polda Jabar Ungkap Sindikat Penjualan Bayi ke Singapura, 24 Korban Teridentifikasi

Berita Terbaru