Gizi Anak Sekolah, Nafkah Nelayan: Cerita Koperasi Rakyat di Balik Program MBG

- Redaksi

Jumat, 27 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Petugas menyiapkan paket makanan bergizi gratis (MBG) di dapur Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal), Cipulir, Jakarta, Selasa (14/1/2025). Dapur MBG Seskoal mendistribusikan sebanyak 3.000 sampai 4.000 makanan bergizi ke delapan sekolah dari TK sampai SMA yang berada di wilayah Cipulir. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/rwa

Petugas menyiapkan paket makanan bergizi gratis (MBG) di dapur Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal), Cipulir, Jakarta, Selasa (14/1/2025). Dapur MBG Seskoal mendistribusikan sebanyak 3.000 sampai 4.000 makanan bergizi ke delapan sekolah dari TK sampai SMA yang berada di wilayah Cipulir. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/rwa

Pekanbaru, Mevin.ID – Di balik keberhasilan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Riau, ada jaringan kerja keras yang sering luput dari sorotan: para petani, nelayan, dan pekerja dapur yang setiap hari memastikan anak-anak sekolah mendapat asupan bergizi.

Salah satu pilar utama dalam rantai pasok itu adalah Koperasi Produsen Jaring Mas Sejahtera, mitra binaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) selama lebih dari satu dekade.

Bekerja sama dalam ekosistem yang saling menguatkan, koperasi ini kini menyuplai bahan pangan untuk 11 dapur sekolah di Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar. Setiap dapur dikelola oleh sekitar 50 pekerja, yang artinya 600 lapangan kerja tercipta hanya dari satu program gizi.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Program MBG memberikan kepastian pasar bagi usaha kami,” ujar Indra Noupal, pemilik Vendor Unit Kampar. “Dengan dukungan pembiayaan dari BRI, kami bisa menjaga kelancaran rantai pasok dan memberdayakan petani serta nelayan lokal.”

22 Ton Sayur dan 50 Ton Ikan per Minggu: Gizi Anak, Nafkah Keluarga

Koperasi Jaring Mas tak hanya menyediakan beras, ikan, ayam, dan telur. Mereka juga menggandeng pemasok lokal untuk menyediakan minyak goreng, sayur, buah, tahu, dan tempe. Dalam seminggu, dapur MBG di Riau menyerap hingga 22 ton sayuran dan 50 ton ikan — pasar yang stabil dan berkelanjutan bagi ratusan petani dan nelayan di daerah.

Melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR), BRI memberikan akses permodalan kepada anggota koperasi. Ini bukan hanya soal uang, tapi soal kepercayaan—bahwa koperasi rakyat bisa mengelola pembiayaan secara sehat dan produktif.

“Ini adalah bukti bahwa gotong royong modern masih sangat mungkin dilakukan, asal ada kepercayaan, dukungan pembiayaan, dan tujuan bersama,” kata perwakilan BRI dalam siaran persnya.

Gizi anak bukan hanya urusan dapur sekolah. Ia berkaitan dengan sistem pangan yang adil, pembiayaan yang inklusif, dan keberpihakan pada petani serta nelayan kecil.

Program MBG di Riau menunjukkan bahwa ketika koperasi rakyat diberi panggung, mereka mampu menjadi tulang punggung transformasi sosial—dari sawah dan laut, langsung ke piring anak-anak Indonesia.***

Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

18 BUMN Gabung ke Ekosistem Kopdes Merah Putih, Sinergi Nyata Bangun Ekonomi Desa
Kopdes Merah Putih Siap Cetak 2 Juta Lapangan Kerja, Pemerintah Gandeng BLK dan Komunitas Daerah
Indonesia Tawarkan Pemangkasan Bea Masuk Produk AS, Imbalannya Akses Ekspor dan Impor Gandum Rp8 Triliun
Ketika Pasar Mulai Sepi dan Kios Dikunci: Potret Suram Pedagang Tradisional Pangandaran di Era Digital
Rasio Kredit Macet KPR Tertinggi dalam Empat Tahun, BTN dan BCA Akui Tekanan Ekonomi
Kabar Baik untuk Pahlawan Devisa: KUR Khusus Pekerja Migran Tanpa Jaminan, Plafon Hingga Rp100 Juta
Pemerintah Izinkan KUR untuk Renovasi Rumah Usaha, Plafon Capai Rp13 Triliun
Desa Jungjang Siap Jadi Role Model Kemitraan Ekonomi Desa Berbasis Koperasi dan BUMDesa

Berita Terkait

Rabu, 9 Juli 2025 - 21:48 WIB

18 BUMN Gabung ke Ekosistem Kopdes Merah Putih, Sinergi Nyata Bangun Ekonomi Desa

Selasa, 8 Juli 2025 - 06:55 WIB

Kopdes Merah Putih Siap Cetak 2 Juta Lapangan Kerja, Pemerintah Gandeng BLK dan Komunitas Daerah

Senin, 7 Juli 2025 - 16:06 WIB

Indonesia Tawarkan Pemangkasan Bea Masuk Produk AS, Imbalannya Akses Ekspor dan Impor Gandum Rp8 Triliun

Senin, 7 Juli 2025 - 13:58 WIB

Ketika Pasar Mulai Sepi dan Kios Dikunci: Potret Suram Pedagang Tradisional Pangandaran di Era Digital

Senin, 7 Juli 2025 - 11:02 WIB

Rasio Kredit Macet KPR Tertinggi dalam Empat Tahun, BTN dan BCA Akui Tekanan Ekonomi

Berita Terbaru