GTI 2025: 66 Negara Alami Teror, Indonesia Justru Makin Aman

- Redaksi

Kamis, 10 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tangkapan layar - Deputi Bidang Kerja sama Internasional BNPT RI Andhika Chrisnayudhanto dalam acara Diskusi Global Terrorism Index 2025, yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis (10/4/2025). (ANTARA/Agatha Olivia Victoria)

Tangkapan layar - Deputi Bidang Kerja sama Internasional BNPT RI Andhika Chrisnayudhanto dalam acara Diskusi Global Terrorism Index 2025, yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis (10/4/2025). (ANTARA/Agatha Olivia Victoria)

Jakarta, Mevin.ID – Ancaman terorisme global terus meningkat. Berdasarkan laporan terbaru Global Terrorism Index (GTI) 2025, jumlah negara yang terdampak serangan teror meningkat signifikan—dari 58 menjadi 66 negara sepanjang tahun 2024. Ini merupakan angka tertinggi sejak 2018.

Namun, di tengah meningkatnya ancaman global, Indonesia justru mencatat kemajuan signifikan. Menurut BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) RI, Indonesia tetap berada di kategori low impacted by terrorism, bahkan mencatat nol serangan teroris dalam dua tahun terakhir.

“Temuan GTI menggarisbawahi pentingnya kehadiran dan peran negara yang proaktif dalam mencegah terorisme,” ujar Andhika Chrisnayudhanto, Deputi Kerja Sama Internasional BNPT, Kamis (10/4/2025).

GTI Jadi Acuan Nasional dan Global

GTI mengukur dampak terorisme di 163 negara berdasarkan sejumlah indikator seperti jumlah kejadian, korban jiwa, luka-luka, dan penyanderaan.

Tak hanya jadi tolok ukur internasional, GTI bahkan dirujuk oleh Bappenas dalam dokumen RPJMN 2020–2024 dan RPJMN 2025–2029 untuk mengukur efektivitas kebijakan antiteror Indonesia.

“GTI bukan sekadar alat pemeringkatan. Ini jadi referensi penting untuk membuat kebijakan strategis nasional hingga global,” tambah Andhika.

ISIS Masih Jadi Ancaman Global

Meski Indonesia mengalami penurunan risiko, ISIS dan afiliasinya masih jadi organisasi teroris paling mematikan secara global. Tahun lalu, kelompok ini bertanggung jawab atas 1.805 kematian di 22 negara.

Menariknya, 2024 juga menjadi tahun di mana lebih banyak negara mengalami peningkatan dampak terorisme (45 negara) dibandingkan yang mencatat perbaikan (34 negara). Artinya, ancaman terorisme secara global belum berakhir.***

Facebook Comments Box
Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Ledakan SMA 72 Jakarta: Siswa Korban Luka Jadi Tersangka Tunggal
Kampus Top Korsel Coret 45 Pelamar karena Bullying, Indonesia Kapan Menyusul?
Densus 88: Pelaku Ledakan SMAN 72 Akses Konten Brutal di Dark Web
GBHN Versi Baru Disiapkan, MPR Akan Konsultasi dengan Prabowo
YLBHI Kecam Pemberian Gelar Pahlawan bagi Soeharto: Dinilai Pengaburan Sejarah
Buruh Konsolidasi Sambut “Darurat Pengupahan”, Desak Kenaikan Upah 2026 hingga Cabut PP Outsourcing
Prabowo Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto hingga Gus Dur: Sejarah, Kontroversi, dan Pengakuan
Gelar Pahlawan untuk Soeharto Ditolak NU dan Muhammadiyah: Integritas Moral Dipertanyakan

Berita Terkait

Selasa, 11 November 2025 - 22:32 WIB

Ledakan SMA 72 Jakarta: Siswa Korban Luka Jadi Tersangka Tunggal

Selasa, 11 November 2025 - 17:02 WIB

Kampus Top Korsel Coret 45 Pelamar karena Bullying, Indonesia Kapan Menyusul?

Selasa, 11 November 2025 - 16:56 WIB

Densus 88: Pelaku Ledakan SMAN 72 Akses Konten Brutal di Dark Web

Selasa, 11 November 2025 - 14:56 WIB

GBHN Versi Baru Disiapkan, MPR Akan Konsultasi dengan Prabowo

Senin, 10 November 2025 - 19:20 WIB

YLBHI Kecam Pemberian Gelar Pahlawan bagi Soeharto: Dinilai Pengaburan Sejarah

Berita Terbaru