Jakarta, Mevin.ID – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melakukan kunjungan kerja ke Kantor Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) di Jakarta, Selasa (17/6/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Dedi dan Menteri LH/BPLH Hanif Faisol Nurofiq membahas strategi pemulihan lingkungan, khususnya kawasan hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung serta isu tambang ilegal yang merusak lingkungan.
“Beberapa skenario pemulihan sudah kami susun. Mudah-mudahan, dalam waktu dekat kita bisa memulai langkah-langkah nyata untuk memulihkan kawasan hulu Ciliwung,” ujar Hanif Faisol, Rabu (18/6).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Hanif menekankan pentingnya kolaborasi antarinstansi dalam menangani kerusakan lingkungan, baik di Ciliwung maupun di DAS lain. Ia juga menggarisbawahi perlunya perhatian terhadap aktivitas tambang emas ilegal yang merusak kawasan ekosistem.
Lihat postingan ini di Instagram
“Masalah lingkungan di wilayah lain, seperti tambang ilegal, juga harus menjadi perhatian bersama. Ini bukan hanya soal Ciliwung, tapi menyangkut DAS-DAS lain yang berperan penting bagi keberlangsungan lingkungan hidup,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Dedi Mulyadi menyampaikan empat poin utama untuk memperkuat pemulihan lingkungan hidup di Jawa Barat. Pertama, mengembalikan kelancaran aliran air sungai tanpa hambatan.
Kedua, menghidupkan kembali sumber-sumber air dan memulihkan fungsi hutan. Ketiga, memperbaiki sistem pengelolaan sampah. Dan keempat, melakukan evaluasi tata ruang.
“Kita ingin meninjau ulang tata ruang karena menurut keterangan dari Pak Menteri, ada penghilangan zona rawan bencana dalam dokumen tata ruang sebelumnya. Ini bisa berisiko tinggi jika tidak segera dikoreksi,” kata Dedi.
Dedi menegaskan, keberhasilan pemulihan lingkungan di Jawa Barat akan berdampak langsung pada kualitas lingkungan dan ketenangan hidup warga Jakarta. “Kalau hulu di Jawa Barat tertata, maka Jakarta pun akan bahagia,” ujarnya.
Pertemuan ini diakhiri dengan komitmen bersama untuk segera mengimplementasikan hasil pembahasan dalam bentuk aksi nyata di lapangan, demi menciptakan lingkungan yang lestari dan berkelanjutan di wilayah Jabodetabek.***