Gubernur Jabar Tetap Tolak Rapat Pemda di Hotel: Gunakan Fasilitas Kantor yang Ada

- Redaksi

Kamis, 12 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memberikan keterangan di Gedung Pakuan Bandung, Kamis (24/4/2025). (ANTARA/Ricky Prayoga)

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memberikan keterangan di Gedung Pakuan Bandung, Kamis (24/4/2025). (ANTARA/Ricky Prayoga)

Bandung, Mevin.ID – Menanggapi kebijakan pelonggaran izin rapat di hotel bagi pemerintah daerah (pemda), Gubernur Jawa Barat menegaskan bahwa seluruh jajaran pemerintahan di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota diminta tetap menggunakan fasilitas kantor yang tersedia.

“Kami di Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah memutuskan untuk tidak menggelar rapat di hotel. Kami meminta seluruh bupati dan wali kota juga menggunakan gedung kantor yang ada. Itu sudah cukup untuk melaksanakan rapat,” tegas Gubernur, Rabu (11/6/2025).

Menurutnya, pengambilan keputusan tidak selalu harus dilakukan melalui forum rapat besar. Banyak keputusan penting, lanjutnya, bisa diselesaikan langsung di ruang kerja masing-masing pimpinan daerah.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Gedung rapat pun sudah ada, seperti Gedung DPRD. Dana yang kami miliki seharusnya diarahkan untuk menyelesaikan persoalan publik yang lebih mendesak.”

Ia menyebutkan sejumlah prioritas yang membutuhkan pembiayaan lebih besar, seperti penyelesaian tunggakan BPJS sebesar Rp360 miliar, pembangunan infrastruktur, pendidikan gratis hingga SMA, irigasi, sanitasi lingkungan, serta penyediaan perumahan layak.

“Kebutuhan dasar masyarakat harus dipenuhi. Itu hanya bisa tercapai jika kita sebagai aparat pemerintah bisa menekan pengeluaran untuk hal-hal yang tidak mendesak,” tegasnya.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyatakan bahwa pelonggaran izin rapat di hotel bagi pemda bertujuan mendukung kelangsungan industri perhotelan dan restoran yang terdampak pemangkasan anggaran. Tito menegaskan, pemanfaatan hotel harus dilakukan secara selektif dan tidak berlebihan.

“Kalau industri ini terdampak, mereka bisa mengurangi karyawan atau pembelian bahan pangan. Ini bisa berdampak pada ekonomi secara luas. Tapi tetap harus selektif, tidak semua kegiatan harus di hotel,” ujar Tito.

Kementerian Dalam Negeri mendorong agar pemda mengidentifikasi hotel yang terdampak paling parah di daerahnya untuk digunakan dalam kegiatan strategis. Namun tetap dengan asas efisiensi, transparansi, dan tidak bermewah-mewahan.***

Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Pemerintah Siap Ambil Alih Lahan Terlantar Lewat Mekanisme Reforma Agraria
Jokowi Tak Gentar Hadapi Tuduhan Ijazah Palsu: “Saya Tahu Ini Agenda Besar Politik”
Menteri ATR: 48 Persen Lahan Bersertifikat Dikuasai oleh 60 Keluarga
Gubernur Dedi Mulyadi Temukan Warga Miskin Konsumsi Makanan dari Sampah di Sekitar TPA Sarimukti
Putusan MK soal Pemisahan Pemilu Dinilai Lampaui Kewenangan, Dituding Timbulkan Kebuntuan Konstitusi
Fakta Baru Kematian Diplomat Kemenlu Arya Daru, Istri Tiga Kali Minta Kamarnya Dicek
Ayah dan Anak Jadi Tersangka Korupsi Minyak Mentah Pertamina, Kerugian Negara Capai Rp 285 Triliun
Mulai 14 Juli, Jam Masuk SMA/SMK/SLB di Jabar Dimajukan ke 06.30 WIB, MPLS Libatkan TNI-Polri

Berita Terkait

Senin, 14 Juli 2025 - 19:50 WIB

Pemerintah Siap Ambil Alih Lahan Terlantar Lewat Mekanisme Reforma Agraria

Senin, 14 Juli 2025 - 19:26 WIB

Jokowi Tak Gentar Hadapi Tuduhan Ijazah Palsu: “Saya Tahu Ini Agenda Besar Politik”

Senin, 14 Juli 2025 - 09:51 WIB

Menteri ATR: 48 Persen Lahan Bersertifikat Dikuasai oleh 60 Keluarga

Minggu, 13 Juli 2025 - 22:45 WIB

Gubernur Dedi Mulyadi Temukan Warga Miskin Konsumsi Makanan dari Sampah di Sekitar TPA Sarimukti

Minggu, 13 Juli 2025 - 20:41 WIB

Putusan MK soal Pemisahan Pemilu Dinilai Lampaui Kewenangan, Dituding Timbulkan Kebuntuan Konstitusi

Berita Terbaru