Gunung Gede Kembali Terbuka, Tapi Wadon Tetap Jadi Wilayah Terlarang

- Redaksi

Rabu, 23 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Alun-alun Suryakancana Gunung Gede, menjadi lokasi berkemah pendaki sebelum melanjutkan perjalanan ke puncak Gunung Gede yang terlarang didekati meski jalur pendakian kembali dibuka. ANTARA/Ahmad Fikri

Alun-alun Suryakancana Gunung Gede, menjadi lokasi berkemah pendaki sebelum melanjutkan perjalanan ke puncak Gunung Gede yang terlarang didekati meski jalur pendakian kembali dibuka. ANTARA/Ahmad Fikri

Cianjur, Mevin.ID – Setelah sunyi selama hampir tiga pekan, jalur-jalur pendakian Gunung Gede kembali dipenuhi derap langkah sepatu bot dan suara tawa pendaki.

Kabut tipis yang menyelimuti Alun-alun Suryakancana seolah menyambut kehadiran mereka, membawa serta semangat petualangan yang sempat tertunda. Namun, ada satu pesan yang tak boleh diabaikan: “Jangan dekati Kawah Wadon.”

Mulai 22 April 2025, pendakian ke Gunung Gede resmi dibuka kembali setelah sempat ditutup karena meningkatnya aktivitas gempa vulkanik. Meski kini intensitasnya menurun, Kawah Wadon tetap jadi zona bahaya.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kami mengikuti rekomendasi Badan Geologi. Masyarakat, pengunjung dan wisatawan tidak boleh mendekati atau bermalam dalam radius 600 meter dari Kawah Wadon,” ujar Agus Deni, Humas Balai Besar TNGGP, Rabu (23/4).

Ritual Pembukaan dan Kuota Harian

Dibukanya kembali pendakian disambut antusias. Dalam sehari, kuota pendaki yang masuk melalui tiga pintu utama — Cibodas, Gunung Putri, dan Salabintana — mencapai 600 orang.

Papan-papan informasi baru yang dipasang sepanjang jalur pendakian kini tak hanya memberi arah, tetapi juga memperingatkan risiko vulkanik yang masih mengintai.

Meski status siaga diturunkan, Gunung Gede belum sepenuhnya “tenang”. Menurut data Badan Geologi, masih terdapat aktivitas vulkanik minor, terutama di sekitar Kawah Wadon. Ancaman letusan freatik dan gas beracun tetap ada, meskipun kemungkinannya kecil.

Bukan Sekadar Mendaki

Bagi sebagian pendaki, kembali ke Gede bukan hanya soal mencapai puncak. Ini adalah ritual tahunan, momen kontemplasi, dan pelarian dari rutinitas kota. Tapi tahun ini, perasaan itu dibalut kehati-hatian ekstra.

“Kami datang dengan niat bersih, tapi tetap ikuti aturan. Kawah bukan untuk ditantang,” ujar Raka, 26 tahun, pendaki asal Bandung yang memulai perjalanan dari jalur Cibodas.

Balai Besar TNGGP juga menekankan pentingnya menjaga lingkungan. Larangan membuang sampah sembarangan kembali digaungkan, terutama di area sensitif seperti Suryakancana dan Mandalawangi.

Pendaki Lama, Tantangan Baru

Kepala Balai Besar TNGGP, Adhi Nurul Hadi, sebelumnya menjelaskan bahwa keputusan menutup jalur semata-mata demi keselamatan.

“Gunung bukan hanya indah, ia juga bisa mematikan,” katanya saat memperpanjang penutupan beberapa waktu lalu.

Pendaki yang sudah mendaftar secara daring selama masa penutupan diberi pilihan: mengubah jadwal atau mengajukan pengembalian dana.

Namun, antusiasme tetap tinggi. TNGGP mencatat peningkatan signifikan dalam permintaan pendakian sejak tanggal pembukaan diumumkan.***

Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Standar Hidup Dunia Masih Mandek Pasca Pandemi: Indonesia Tertinggal Jauh dari Tetangga
Studi: Patah Hati Bisa Sebabkan Kematian, Pria Lebih Rentan
Sindrom Williams: Terlalu Ramah Hingga Tak Bisa Menilai Bahaya
Skema Iuran BPJS Kesehatan Bakal Berubah Total Mulai Juli 2025, Ini yang Perlu Kamu Tahu!
“Racun Plastik” di Rumah Kita: Bahan Kimia di Wadah Makanan hingga Sabun Diduga Tewaskan Ratusan Ribu Orang
Mural Warnai 347 Rumah di Dago, Bandung Bangun Kampung Wisata Bernuansa Cerita
Indonesia Fashion Week 2025 Usung “Ronakultura Jakarta”, Merayakan Vibrasi Kota Megapolitan
Thyme, Daun Ajaib Indonesia yang Jadi Rebutan Jepang dan Eropa!
Tag :

Berita Terkait

Minggu, 18 Mei 2025 - 22:25 WIB

Standar Hidup Dunia Masih Mandek Pasca Pandemi: Indonesia Tertinggal Jauh dari Tetangga

Minggu, 18 Mei 2025 - 20:52 WIB

Studi: Patah Hati Bisa Sebabkan Kematian, Pria Lebih Rentan

Jumat, 16 Mei 2025 - 23:13 WIB

Sindrom Williams: Terlalu Ramah Hingga Tak Bisa Menilai Bahaya

Kamis, 15 Mei 2025 - 21:19 WIB

Skema Iuran BPJS Kesehatan Bakal Berubah Total Mulai Juli 2025, Ini yang Perlu Kamu Tahu!

Minggu, 11 Mei 2025 - 12:10 WIB

“Racun Plastik” di Rumah Kita: Bahan Kimia di Wadah Makanan hingga Sabun Diduga Tewaskan Ratusan Ribu Orang

Berita Terbaru