Lumajang, Mevin.ID – Gunung Semeru yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, mengalami erupsi pada Minggu malam (15/3/2025).
Tinggi kolom letusan mencapai sekitar 900 meter di atas puncak atau 4.576 meter di atas permukaan laut. Erupsi ini terjadi pada pukul 19.38 WIB dan terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 137 detik.
Menurut laporan dari Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke selatan dan barat daya.
“Masyarakat diimbau untuk waspada dan menghindari aktivitas di zona bahaya,” ujarnya dalam laporan tertulis yang diterima di Lumajang.
Rekomendasi PVMBG
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi terkait status waspada Gunung Semeru:
- Masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, dengan jarak minimal 8 kilometer dari puncak (pusat erupsi).
- Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh beraktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
- Masyarakat dilarang beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan bahaya lontaran batu pijar.
- Masyarakat perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama di Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.
Imbauan BPBD Lumajang
Petugas Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Nur Cahyo, mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti informasi resmi dari PVMBG. “Masyarakat diharapkan tidak mudah percaya pada berita yang belum diverifikasi kebenarannya,” katanya.
Potensi Bahaya
Gunung Semeru merupakan gunung api aktif yang kerap mengalami erupsi. Erupsi kali ini berpotensi menimbulkan bahaya seperti awan panas, guguran lava, dan lahar hujan, terutama jika terjadi hujan lebat di sekitar puncak.
Masyarakat di sekitar aliran sungai yang berhulu di Gunung Semeru diimbau untuk selalu waspada dan siap siaga menghadapi kemungkinan terjadinya banjir lahar.
Dampak Erupsi
Hingga saat ini, belum ada laporan korban jiwa atau kerusakan properti akibat erupsi ini. Namun, abu vulkanik yang menyebar ke arah selatan dan barat daya berpotensi mengganggu aktivitas warga dan transportasi udara di wilayah sekitar.***





















