Hadapi Tarif Resiprokal AS, Indonesia Siapkan Paket Negosiasi dan Bangun Sikap Bersama ASEAN

- Redaksi

Senin, 7 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers usai pertemuan dengan pelaku usaha di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (7/4/2025) ANTARA/Bayu Saputra/aa.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers usai pertemuan dengan pelaku usaha di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (7/4/2025) ANTARA/Bayu Saputra/aa.

Jakarta, Mevin.ID — Pemerintah Indonesia tengah menyiapkan sejumlah paket negosiasi untuk menghadapi kebijakan tarif timbal balik (resiprokal) yang akan diberlakukan oleh Amerika Serikat. Pendekatan diplomatik dipilih sebagai langkah utama guna menghindari retaliasi dan mencari solusi yang saling menguntungkan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa sebelum melakukan perundingan langsung dengan Amerika Serikat di Washington D.C., Indonesia akan terlebih dahulu mengadakan pertemuan dengan para pimpinan negara ASEAN pada 10 April 2025.

“Indonesia akan mendorong beberapa kesepakatan bersama dengan negara-negara ASEAN. Menteri Perdagangan juga telah berkomunikasi dengan Malaysia, Singapura, Kamboja, dan lainnya untuk mengkalibrasi sikap regional secara bersama,” kata Airlangga dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (7/4).

Airlangga menjelaskan bahwa dalam pertemuan dengan pelaku usaha, pemerintah telah menyiapkan empat langkah utama dalam paket negosiasi:

  1. Revitalisasi TIFA
    Pemerintah akan mengusulkan pembaruan Trade & Investment Framework Agreement (TIFA) yang sudah ditandatangani sejak 1996. Menurut Airlangga, sejumlah isu dalam perjanjian tersebut sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini dan perlu diperbarui agar mencerminkan realitas ekonomi terkini.
  2. Relaksasi Non-Tariff Measures (NTMs)
    Indonesia akan menawarkan deregulasi dalam bentuk relaksasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di sektor teknologi informasi dan komunikasi. Selain itu, evaluasi terhadap larangan dan pembatasan (lartas) barang ekspor dan impor juga akan menjadi bagian dari usulan.
  3. Peningkatan Impor dan Investasi dari AS
    Sebagai upaya memperkuat hubungan dagang dua arah, Indonesia akan mendorong peningkatan impor dari AS, termasuk dalam sektor minyak dan gas (migas).
  4. Insentif Fiskal dan Non-Fiskal
    Pemerintah juga menyiapkan berbagai stimulus, termasuk penurunan bea masuk, PPh impor, dan PPN impor guna mendorong impor dari AS serta menjaga daya saing ekspor Indonesia di pasar Amerika.

“Terkait tarif, kita ingin meningkatkan keseimbangan perdagangan dengan AS, terutama untuk produk-produk seperti gandum, katun, dan migas,” ujar Airlangga.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, Indonesia mencatatkan surplus perdagangan dengan AS sebesar 14,34 miliar dolar AS sepanjang 2024. Surplus terbesar berasal dari ekspor mesin dan perlengkapan elektrik (4,18 miliar dolar), pakaian dan aksesori (2,84 miliar dolar), serta alas kaki (2,39 miliar dolar).

Sementara itu, menurut catatan Pemerintah AS, negara tersebut mengalami defisit perdagangan dengan Indonesia sebesar 17,9 miliar dolar AS pada tahun yang sama.

Menko Airlangga menambahkan bahwa komunikasi dengan Perwakilan Dagang AS (U.S. Trade Representative atau USTR) terus dilakukan. Saat ini, USTR disebut tengah menunggu proposal resmi dari Pemerintah Indonesia.***

Facebook Comments Box
Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Pemerintah Siapkan RUU Redenominasi Rupiah 1000 bisa Jadi 1 : Apa Artinya untuk Dompet Kita?
Shopee hingga Tokopedia Siap Tertibkan Thrifting: Lapak Baju Bekas Impor Dihapus
Menteri UMKM: Oknum Bea Cukai Diduga Buka Akses Barang Thrifting Impor
PPATK: Lebih dari 600.000 Penerima Bansos Gunakan Dana untuk Judi Online
Starbucks Jual Kendali Operasi di China ke Boyu Capital Senilai Rp 66 Triliun
Indofarma PHK 767 Karyawan, Sempat Hanya Tersisa 3 Orang
Pengusaha Tekstil Usul Pakaian Bekas Ilegal Daur Ulang, Bukan Dimusnahkan
Industri Tekstil Terdesak Thrifting: Bos Pabrik Bertemu Purbaya Cari Kepastian Pasar

Berita Terkait

Jumat, 7 November 2025 - 20:41 WIB

Pemerintah Siapkan RUU Redenominasi Rupiah 1000 bisa Jadi 1 : Apa Artinya untuk Dompet Kita?

Jumat, 7 November 2025 - 20:22 WIB

Shopee hingga Tokopedia Siap Tertibkan Thrifting: Lapak Baju Bekas Impor Dihapus

Jumat, 7 November 2025 - 12:39 WIB

Menteri UMKM: Oknum Bea Cukai Diduga Buka Akses Barang Thrifting Impor

Kamis, 6 November 2025 - 14:02 WIB

PPATK: Lebih dari 600.000 Penerima Bansos Gunakan Dana untuk Judi Online

Kamis, 6 November 2025 - 13:40 WIB

Starbucks Jual Kendali Operasi di China ke Boyu Capital Senilai Rp 66 Triliun

Berita Terbaru

Humaniora

Kerinduan Abadi Sang Seruling: Jalan Pulang Jiwa Menurut Rumi

Sabtu, 8 Nov 2025 - 19:46 WIB

Selebgram Lisa Mariana (tengah) menemui awak media di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (7/8/2025). ANTARA/Nadia Putri Rahmani

Entertaintment

Lisa Mariana dan Rekan Pria Jadi Tersangka Kasus Video Syur

Sabtu, 8 Nov 2025 - 19:46 WIB