Hanya Karena Kecap Encer, Tukang Sate di Lampung Ditusuk Pelanggan Sendiri

- Redaksi

Sabtu, 7 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tanggamus, Mevin.ID – Kadang, alasan kekerasan bisa datang dari hal-hal yang tak masuk akal. Seperti yang dialami Sujei (33), seorang tukang sate di Kabupaten Tanggamus, Lampung.

Ia harus mengalami luka tusuk di leher dan dada, hanya karena pelanggan tak puas dengan kecap yang terlalu encer dan tusuk sate yang dianggap kotor.

Peristiwa memilukan ini terjadi di warung sate milik Sujei pada Senin (2/6). Pelaku berinisial ES (33) sempat membeli sate dan menyantapnya. Namun setelah makan, ES kembali dengan kemarahan yang tak terkendali.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Pelaku marah karena kecapnya dianggap encer dan tusuk satenya kotor, katanya bikin daging nyangkut di gigi,” ungkap Kapolsek Pugung, Ipda Alfiyan, Selasa (3/6).

Tanpa banyak kata, pelaku mengeluarkan pisau dan langsung menyerang Sujei.

Diserang di Tempat Kerja, Ditolong Warga

Sujei mengalami luka di beberapa bagian tubuh: leher, tangan kiri, dan dada. Untungnya, warga sekitar segera datang dan melerai. Sujei langsung dibawa ke klinik untuk mendapat perawatan intensif.

Polisi menangkap ES keesokan harinya di rumahnya dan kini pelaku mendekam di tahanan Mapolsek Pugung.

Hanya Karena Hal Sepele, Hidup Bisa Berubah

Pelaku dijerat dengan Pasal 351 ayat 2 KUHP tentang penganiayaan, dengan ancaman hukuman hingga lima tahun penjara. Namun pertanyaan yang tersisa adalah: Mengapa kekerasan jadi begitu mudah dipilih sebagai jalan keluar?

Kejadian ini bukan sekadar soal sate, kecap, atau tusuk gigi. Ini tentang bagaimana emosi tak terkendali dan pola pikir impulsif bisa menghancurkan dua kehidupan sekaligus — korban dan pelaku.

Mengelola emosi bukan lagi sekadar nasihat motivator, tapi keterampilan hidup yang nyata. Satu ledakan kemarahan bisa merusak reputasi, kebebasan, bahkan nyawa orang lain.***

Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Tanah Bergerak Setiap 10 Menit, Bupati Purwakarta Om Zein: “Keselamatan Warga Prioritas, Relokasi Kami Siapkan”
Farhan Lantik 13 Pejabat Baru di Pemkot Bandung: Tantangan Sampah hingga Stunting Menanti
PERISAI Tuding SPI RSUD Abdul Majid Bekasi Beraroma Politik: “Lolosnya Aneh, Diduga Cacat Hukum!”
Gerakan Tanah di Purwakarta, 250 Warga Mengungsi dan 70 Bangunan Rusak
Tangan Kecil, Akar Harapan: Dari Gunung Leutik, Anak-Anak dan Warga Bangkit Melawan Lupa pada Alam
Tingkatkan SDM Pekerja, DPC K-SPSI Bekasi Teken MoU dengan Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma
Jalur Cepat, Risiko Berat: Bandung Barat Jadi Kantung PMI Ilegal di Jawa Barat
Dana PIP Disalahgunakan, Operator Sekolah di Purwakarta Diberhentikan

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 09:48 WIB

Tanah Bergerak Setiap 10 Menit, Bupati Purwakarta Om Zein: “Keselamatan Warga Prioritas, Relokasi Kami Siapkan”

Senin, 16 Juni 2025 - 20:25 WIB

Farhan Lantik 13 Pejabat Baru di Pemkot Bandung: Tantangan Sampah hingga Stunting Menanti

Senin, 16 Juni 2025 - 12:27 WIB

PERISAI Tuding SPI RSUD Abdul Majid Bekasi Beraroma Politik: “Lolosnya Aneh, Diduga Cacat Hukum!”

Minggu, 15 Juni 2025 - 22:35 WIB

Gerakan Tanah di Purwakarta, 250 Warga Mengungsi dan 70 Bangunan Rusak

Minggu, 15 Juni 2025 - 10:59 WIB

Tangan Kecil, Akar Harapan: Dari Gunung Leutik, Anak-Anak dan Warga Bangkit Melawan Lupa pada Alam

Berita Terbaru

Foto: REUTERS/Pool/Maxim Shemetov

Berita

Prabowo Pilih Hadiri Undangan Putin, Absen di KTT G7

Selasa, 17 Jun 2025 - 09:22 WIB