Jakarta, Mevin.ID — Hari ini, Rabu (23/7), diperingati sebagai Hari Anak Nasional 2025. Momen ini menjadi pengingat bagi seluruh elemen masyarakat tentang pentingnya perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak, sebagaimana diatur dalam berbagai konvensi nasional dan internasional.
Namun, peringatan tahun ini berlangsung di tengah keprihatinan global atas krisis kemanusiaan yang melibatkan anak-anak di Gaza, Palestina. Sejak dimulainya agresi militer Israel pada Oktober 2023, otoritas kesehatan Gaza melaporkan sekitar 17.000 anak kehilangan nyawa.
Kementerian Kesehatan Gaza menyebut, dalam 24 jam terakhir, 15 warga, termasuk 4 anak, meninggal akibat kelaparan dan malnutrisi. Secara keseluruhan, 80 anak termasuk di antara 101 korban jiwa yang tewas karena kekurangan gizi sejak konflik berlangsung.
Laporan dari Al Jazeera menyebutkan bahwa dalam tiga hari terakhir, 21 anak meninggal karena kelaparan. Korban-korban itu tercatat di beberapa rumah sakit seperti al-Shifa (Gaza City), Al-Aqsa Martyrs Hospital (Deir el-Balah), dan Nasser Hospital (Khan Younis).
Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mencatat lebih dari satu juta anak di Gaza kini mengalami kelaparan. Save the Children menggambarkan situasi tersebut sebagai “bencana kemanusiaan terbesar”.
Direktur kemanusiaan Save the Children, Rachel Cummings, yang berbicara dari Deir el-Balah, mengatakan bahwa pasokan makanan tidak mencukupi, pasar kosong, dan akses air bersih sangat terbatas. “Kami melihat anak-anak membawa mangkuk kosong mencari makanan dan air,” ujarnya.
UNICEF juga menyampaikan keprihatinannya. Direktur Eksekutif UNICEF, Catherine Russell, menyebut rata-rata 28 anak terbunuh setiap hari di Gaza. “Anak-anak bukanlah aktor politik. Mereka tidak memulai konflik dan tidak punya kuasa untuk menghentikannya, tetapi mereka sangat menderita,” ujarnya di hadapan para duta besar PBB.
Lebih dari 33.000 anak dilaporkan terluka selama 21 bulan terakhir. Salah satu serangan udara menghancurkan taman bermain di kamp pengungsi dekat Kota Gaza, hanya tiga jam setelah anak-anak terekam sedang bermain di lokasi itu.
Peringatan Hari Anak Nasional 2025 menjadi momen refleksi, tidak hanya untuk kondisi anak-anak di dalam negeri, tetapi juga seruan kemanusiaan global. Perlindungan anak disebut sebagai tanggung jawab bersama umat manusia, terlebih saat konflik mengancam hak dasar mereka untuk hidup dan berkembang.***





















