Hasil Autopsi: Diplomat Arya Daru Meninggal karena Mati Lemas

- Redaksi

Selasa, 29 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Perwakilan RSCM, dr.G.Yoga Tohijiwa (kedua dari kanan) saat ditemui saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (29/7/2025). ANTARA/Ilham Kausar

Perwakilan RSCM, dr.G.Yoga Tohijiwa (kedua dari kanan) saat ditemui saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (29/7/2025). ANTARA/Ilham Kausar

Jakarta, Mevin.ID – Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) mengungkap hasil autopsi terhadap jenazah diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan (ADP), yang ditemukan meninggal di kamar indekosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Dokter forensik RSCM, dr. G. Yoga Tohijiwa, dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Selasa (29/7), menyebutkan bahwa dari pemeriksaan luar ditemukan sejumlah luka pada tubuh korban.

“Ditemukan luka-luka lecet pada wajah dan leher, luka terbuka pada bibir, memar pada wajah dan anggota gerak atas kanan, serta tanda-tanda perbendungan,” ujar dr. Yoga.

Ia menjelaskan, dalam ilmu forensik, penting membedakan antara memar dan lebam. Lebam umumnya muncul setelah kematian, sedangkan memar terjadi saat seseorang masih hidup. Berdasarkan gelar perkara, diketahui bahwa korban sempat melakukan aktivitas memanjat di lantai 12 (rooftop) gedung Kemlu, yang diduga menjadi penyebab memar pada lengan kanan atas.

Dari hasil pemeriksaan organ dalam, ditemukan paru-paru yang sembab atau bengkak, pelebaran pembuluh darah di berbagai organ, serta bintik-bintik perdarahan.

“Seluruh organ tubuh diambil sampelnya untuk analisis toksikologi dan histopatologi,” jelas Yoga. Hasil pemeriksaan toksikologi menunjukkan tidak ada kandungan narkotika maupun alkohol dalam tubuh korban. Sementara pemeriksaan histopatologi menemukan luka pada bibir bagian dalam yang terjadi saat korban masih hidup, dibuktikan dengan adanya tanda intrafitalitas luka.

Selain itu, ditemukan pula tanda kekurangan oksigen akut pada jaringan jantung serta pembengkakan dan perbendungan pada paru-paru. Organ-organ tubuh lainnya juga menunjukkan ekstravasasi sel darah merah, atau keluarnya sel darah dari pembuluh.

“Tidak ditemukan penyakit atau zat berbahaya yang menyebabkan gangguan pertukaran oksigen,” tegas Yoga. Dengan demikian, RSCM menyimpulkan penyebab kematian Arya Daru adalah akibat gangguan pertukaran oksigen pada saluran pernapasan atas yang menyebabkan mati lemas.***

Facebook Comments Box
Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

KPK Ungkap Modus Korupsi Whoosh: Tanah Milik Negara Dibeli Lagi oleh Negara
Ledakan Kabel SUTET Putus di Jatipulo: Warga Panik, Puluhan Rumah Hangus
Ombudsman RI Desak Komdigi Perketat Pengawasan Situs Judi Online
Mikroplastik Mencemari Udara 18 Kota: Jakarta Pusat Jadi Episentrum Polusi Tak Kasatmata
UMP 2026 Belum Juga Terbit, Jabar Tunggu Regulasi dari Pemerintah Pusat
Kontroversi Wakil Ketua DPR: ‘MBG Tak Perlu Ahli Gizi’, Publik Geleng-Geleng
Prabowo Bandingkan Kecepatan MBG Indonesia dan Brasil, Target Belum Setengah Jalan
Buruh Kawal Pengupahan 2026 di Balai Kota : Aliansi Federasi SP/SB Desak UMP DKI Jakarta Naik Menjadi Rp 6 Juta

Berita Terkait

Senin, 17 November 2025 - 23:12 WIB

KPK Ungkap Modus Korupsi Whoosh: Tanah Milik Negara Dibeli Lagi oleh Negara

Senin, 17 November 2025 - 18:43 WIB

Ledakan Kabel SUTET Putus di Jatipulo: Warga Panik, Puluhan Rumah Hangus

Senin, 17 November 2025 - 18:03 WIB

Ombudsman RI Desak Komdigi Perketat Pengawasan Situs Judi Online

Senin, 17 November 2025 - 17:52 WIB

Mikroplastik Mencemari Udara 18 Kota: Jakarta Pusat Jadi Episentrum Polusi Tak Kasatmata

Senin, 17 November 2025 - 16:18 WIB

UMP 2026 Belum Juga Terbit, Jabar Tunggu Regulasi dari Pemerintah Pusat

Berita Terbaru