HKTI Kini Satu Suara: Moeldoko Serahkan Kepemimpinan ke Sudaryono, Akhiri Dualisme Organisasi

- Redaksi

Jumat, 27 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono, Menta. Andi Amran Sulaiman, l Ketua Badan Pertimbangan Organisasi (BPO) HKTI Oesman Sapta Odang atau OSO ini, Ketum HKTI 2020-2025 Moeldoko. (Foto: HKTI)

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono, Menta. Andi Amran Sulaiman, l Ketua Badan Pertimbangan Organisasi (BPO) HKTI Oesman Sapta Odang atau OSO ini, Ketum HKTI 2020-2025 Moeldoko. (Foto: HKTI)

Jakarta, Mevin.ID – Setelah lebih dari satu dekade terpecah dalam dualisme, Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) akhirnya kembali ke satu suara. Dalam Musyawarah Nasional ke-X yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (26/6/2025), Ketua Umum HKTI Moeldoko secara simbolis dan tegas menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan kepada Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono.

“HKTI hanya satu, dan satu HKTI,” tegas Moeldoko disambut riuh tepuk tangan ratusan pengurus daerah.

Momen penuh simbol itu ditandai dengan hormat dan kepalan tangan Sudaryono, yang berdiri di barisan depan dan berteriak lantang, “HKTI!” — sebuah sinyal semangat baru dalam tubuh organisasi tani terbesar di Indonesia ini.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Akhir dari Perpecahan, Awal Babak Baru Petani Indonesia

Dalam rapat pimpinan (Rapim) sebelumnya, para tokoh HKTI telah bersepakat menunjuk Sudaryono sebagai pemimpin baru. Langkah ini sekaligus menandai berakhirnya faksi-faksi dalam tubuh HKTI yang selama ini dinilai memperlambat langkah organisasi dalam memperjuangkan nasib petani.

Moeldoko yang telah memimpin HKTI selama 10 tahun mengajak seluruh anggota untuk fokus kembali pada esensi perjuangan organisasi: petani.

“Kita mesti memikirkan petani, jangan lagi memperbincangkan perbedaan di antara kita. Itu sudah lewat,” ujar mantan Panglima TNI itu.

Petani Butuh Perlindungan, Bukan Perpecahan

Ketua Badan Pertimbangan Organisasi (BPO) HKTI, Oesman Sapta Odang (OSO), yang turut hadir, menyatakan optimisme bahwa peleburan dua kubu ini akan berjalan mulus hingga ke tingkat akar rumput.

“Petani adalah tulang punggung dan salah satu kekuatan bangsa. HKTI harus lebih sering turun ke desa, mendengar suara petani, dan melindungi mereka,” tegas OSO.

Dengan jumlah petani yang mencapai 76 juta jiwa, OSO menilai HKTI tak boleh lagi sibuk dengan konflik internal.

Pesan Menteri Pertanian: Rangkul Semua, Kerja Nyata!

Menteri Pertanian Amran Sulaiman turut memberi pesan tegas dalam Munas tersebut. Ia meminta kepada Ketua Umum terpilih Sudaryono untuk merangkul semua pihak, tanpa kecuali, namun tetap mengedepankan kinerja nyata.

“Rangkul semuanya masuk ke organisasi. Tapi kalau ada yang tidak kerja, tinggal dicoret,” ujar Amran lugas.

Dengan mandat baru dan semangat persatuan, HKTI kini menghadapi tantangan sekaligus peluang untuk benar-benar menjadi jembatan antara kebijakan pertanian nasional dan suara petani di lapangan.***

Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kemendikdasmen Akui Tak Punya Anggaran Jalankan Putusan MK Soal Sekolah Swasta Gratis
Gubernur Jabar Hentikan Proyek Lapangan Golf di Kaki Gunung Salak
Polisi: Diplomat Muda ADP Miliki Riwayat GERD dan Kolesterol, Penyelidikan Masih Berlanjut
Diplomat Kemenlu RI Tewas, Pernah Jadi Saksi Kasus TPPO di Jepang
Ironi Jaksa Azam: Tilap Uang Korban Investasi Bodong, Dipakai Umrah, Divonis 7 Tahun Penjara
Indonesia Siap Bergabung dengan Bank Pembangunan BRICS (NDB), Akses Proyek Rp633 Triliun
FKSS Jabar Siap Gugat Kepgub Penambahan Rombel ke PTUN, Nilai Kebijakan Rugikan Sekolah Swasta
Mendagri Pastikan Gibran Tak Akan Berkantor di Papua

Berita Terkait

Kamis, 10 Juli 2025 - 17:36 WIB

Kemendikdasmen Akui Tak Punya Anggaran Jalankan Putusan MK Soal Sekolah Swasta Gratis

Kamis, 10 Juli 2025 - 15:12 WIB

Gubernur Jabar Hentikan Proyek Lapangan Golf di Kaki Gunung Salak

Kamis, 10 Juli 2025 - 15:07 WIB

Polisi: Diplomat Muda ADP Miliki Riwayat GERD dan Kolesterol, Penyelidikan Masih Berlanjut

Kamis, 10 Juli 2025 - 09:05 WIB

Diplomat Kemenlu RI Tewas, Pernah Jadi Saksi Kasus TPPO di Jepang

Rabu, 9 Juli 2025 - 13:11 WIB

Ironi Jaksa Azam: Tilap Uang Korban Investasi Bodong, Dipakai Umrah, Divonis 7 Tahun Penjara

Berita Terbaru